Jose Rizal Manua menuturkan, ada 32 orang pemain dan crew Teater Tanah Air yang diberangkatkan dari Jakarta ke Toyama, Jepang. Rombongan ini berangkat dari Jakarta, pada Kamis, 28 Juli 2022 malam dan tiba di Narita Airport pada Jumat, 29 Juli 2022 pagi waktu setempat.
Penerbangan 7 jam tersebut, dilanjutkan dengan perjalanan bis carter, juga sekitar 7 jam, hingga rombongan tiba di Toyama City. Setelah men-drop barang-barang di hotel, tim Teater Tanah Air langsung bergerak ke Toyama Kenminkaikan, untuk melihat bakal lokasi pementasan.
Diskusi agak panjang terjadi antara tim Teater Tanah Air dengan tim teknis auditorium pertunjukan. Salah satunya menyangkut pemasangan balon besar yang akan menjadi bulan purnama dalam pementasan Help!
Tak mudah untuk mencapai titik temu, karena bulan purnama tersebut bukan hanya dalam wujud fisik berupa balon besar, tapi sekaligus merupakan simbol imajinasi Jose Rizal Manua dalam pementasan ini.
"Secara teknis, balon itu akan dikerek naik dan diturunkan beberapa kali di panggung. Secara imajinasi, balon itu adalah bulan purnama yang akan diselamatkan anak-anak, dari para penjahat, yang kami wujudkan dalam sosok robot bersenjata lengkap," ungkap Jose Rizal Manua lebih lanjut.
Di pertemuan pertama pada Jumat, 29 Juli 2022, dengan tim teknis Toyama Kenminkaikan tersebut, belum sepenuhnya tercapai titik temu. "Ini salah satu tantangan yang kerap dihadapi Teater Tanah Air, ketika hendak mengadakan pertunjukan di luar negeri," tutur Jose Rizal Manua.
Untungnya, Teater Tanah Air dan Jose Rizal Manua sudah berpengalaman mengikuti sekaligus memenangkan berbagai festival teater anak tingkat dunia di sejumlah negara. Antara lain, di Jerman, Kanada, Rusia, dan juga di Toyama, Jepang.
18 tahun yang lalu, Teater Tanah Air juga diundang untuk mentas di The World Festival of Children's Performing Arts in Toyama Jepang. Tapi, tim yang dibawa Jose Rizal dari Jakarta dan tim penyelenggara di Toyama, tentu sudah berbeda dengan yang 18 tahun lalu tersebut.
Esoknya, pada Senin, 30 Juli 2022, pertemuan teknis kembali dilanjutkan. Akhirnya, tercapai titik temu, dengan sejumlah kompromi. Tapi, pihak panitia hanya memberi kesempatan sekali latihan di panggung tersebut. Itu pun hanya 30 menit. Berarti tidak bisa latihan full, dari awal hingga akhir.