Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nagrak dan Pasar Rumput Ditutup, All Nakes Back to Wisma Atlet

8 September 2021   08:54 Diperbarui: 8 September 2021   09:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayjen Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet. Foto: isson khairul

Rusun Nagrak di Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan, ditutup pada Senin, 30 Agustus 2021. Maksudnya, kedua rusun tersebut ditutup sebagai Rumah Sakit Darurat Covid. Tidak ada lagi pasien di kedua rusun tersebut. Secara nasional, seperti dilansir Harian Kompas pada Selasa, 7 September 2021, kasus Covid-19 pun terus menurun.    

Antisipasi: Rusun Nagrak dan Pasar Rumput

Kado terindah di hari Proklamasi Kemerdekaan, terus berlanjut. Pada Selasa, 17 Agustus 2021 lalu, pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berjumlah 1.503 orang. Pada Rabu, 1 September 2021, Wisma Atlet Kemayoran hanya merawat 1.055 pasien. Bahkan, pada Jumat, 3 September 2021, jumlah pasien di Wisma Atlet hanya tersisa 994 orang. Yang sembuh semakin banyak dan pasien baru semakin sedikit.


Ini tentu kabar gembira. Bila kita bandingkan, pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu, Wisma Atlet Kemayoran mengalami masa puncak, merawat pasien Covid-19 sebanyak 7.157 pasien. Padahal, total kapasitas empat tower yang ada di Wisma Atlet Kemayoran, hanya 7.894 tempat tidur.

Pada masa itu, Mayjen DR. dr. Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, melakukan penambahan kapasitas, dengan menambah tempat tidur di sejumlah kamar. Misalnya, kamar yang semula berisi dua bed, dijadikan tiga bed. Kamar yang semula berisi tiga bed, dijadikan empat bed.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan pasien pada bulan Juni tersebut, Rusun Nagrak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dioperasikan menjadi Rumah Sakit Darurat Covid. Secara resmi, Rusun Nagrak beroperasi sejak Senin, 21 Juni 2021, sore.

Rusun Nagrak ini memiliki 14 tower, namun 10 tower belum berpenghuni. Maka dari itu, Tower 1, 2, 3, 4, dan 5 digunakan sebagai fasilitas isolasi mandiri pasien tanpa gejala. Kebijakan ini ditempuh, terutama untuk menampung warga Jakarta Utara yang terpapar Covid-19. Meski, tak tertutup kemungkinan untuk menampung warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Setiap tower terdiri dari 16 lantai, dan masing-masing lantai memiliki 17 kamar. Setiap kamar akan diisi oleh dua pasien Covid-19 tanpa gejala. Dengan demikian, kapasitas Rusun Nagrak mampu merawat hingga 2.720 pasien. Antisipasi tersebut dilakukan, mengingat pada bulan Juni tersebut, warga yang terpapar Covid-19 terus dan terus bertambah.

Karena itulah, antisipasi berikutnya, dilanjutkan. Rusun Pasar Rumput yang berada di Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, disiapkan sebagai tempat isolasi guna menampung pasien Covid-19 yang terus melonjak. Ada tiga tower di Rusun Pasar Rumput ini yang akan digunakan, yang secara total mampu menampung 8.010 pasien.

Pada Rabu, 7 Juli 2021 malam, Presiden Joko Widodo meninjau secara langsung persiapan rusun Pasar Rumput. Presiden mengatakan, rusun Pasar Rumput akan menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG).

Di kesempatan tersebut, Presiden mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dokter, para tenaga kesehatan, dan seluruh relawan yang telah bekerja pagi, siang, dan malam dalam rangka menangani pasien Covid-19. Rusun Pasar Rumput secara resmi dioperasikan pada Minggu 18 Juli 2021.

Ditutup: Rusun Nagrak dan Pasar Rumput

Mayjen Tugas Ratmono, yang juga merupakan Kepala Pusat Kesehatan TNI, mengungkapkan, setidaknya sejak awal Agustus 2021, penurunan jumlah pasien berlangsung secara signifikan. Ia juga menyebutkan, pada Minggu, 15 Agustus 2021, memang terjadi penambahan pasien sebanyak 56 orang. Tapi, kembali menurun selama periode 16 hingga 19 Agustus.

Penurunan terus berlanjut. Bahkan, pada Jumat, 3 September 2021, jumlah pasien di Wisma Atlet hanya tersisa 994 orang, padahal kapasitasnya sebanyak 7.157 pasien. Nah, penurunan yang berkelanjutan demikian, tentu saja menjadi penanda bahwa warga yang terpapar Covid-19 di Kawasan Jabodetabek, juga terus menurun.

Penurunan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, juga diikuti dengan penurunan pasien di Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput. Akhirnya, per Senin, 30 Agustus 2021, Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput ditutup sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Rusun Nagrak, sejak dioperasikan pada Senin, 21 Juni 2021, hingga Senin, 30 Agustus 2021, telah merawat 9.419 pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Semuanya telah dinyatakan sembuh. Demikian pula dengan Rusun Pasar Rumput, yang sejak dioperasikan pada Minggu 18 Juli 2021 hingga Rabu, 4 Agustus 2021, telah merawat sebanyak 722 pasien.

Beberapa pasien yang masih tersisa di Rusun Pasar Rumput, dialihkan ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Demikian pula dengan tenaga kesehatan di Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput, seluruhnya dialihkan ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Penutupan kedua rusun tersebut bersifat sementara. Artinya, seluruh infrastruktur kesehatan yang ada di kedua tempat tersebut, masih tetap dipertahankan.

Meski penurunan pasien terus terjadi, itu bukan berarti warga boleh lengah dan mengabaikan protokol kesehatan. Segala kemungkinan, masih mungkin terjadi. Apalagi tingkat vaksinasi belum memadai dan belum merata di seluruh wilayah tanah air, untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Mayjen Tugas Ratmono terus mendorong warga, agar segera melakukan vaksinasi. Apalagi kini program vaksinasi sudah jauh lebih mudah untuk diakses publik secara luas. Bukan hanya diadakan di perkantoran, tapi juga di lingkungan perumahan, bahkan di pusat-pusat perbelanjaan.

Jakarta 8 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun