Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tim Surveilans dan Strategi Obat di Wisma Atlet

26 Agustus 2021   16:37 Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:51 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi pengobatan, keren. Pasien sembuh, kian banyak. Foto: isson khairul 

Tiap hari, data tentang Covid-19 di-update. Kita bisa mencermatinya di berbagai media. Mulai dari data tentang kasus baru positif Covid-19 secara nasional, maupun secara wilayah provinsi, hingga ke tingkat kabupaten-kota. Termasuk data tentang zona hijau, oranye, dan merah di tingkat kelurahan. Bagaimana data tersebut diproses?

Tim Surveilans Epidemiologi

Data-data yang di-publish media, mengacu ke data resmi, yang sudah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berbagai data itu adalah hasil kerja Tim Surveilans Epidemiologi. Untuk kita ketahui bersama,   

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat dilakukan penanggulangan secara efektif dan efisien.


Seluruh data yang kita cermati tersebut, tentulah data yang sudah diklarifikasi serta sudah disingkronisasi. Di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Tim Surveilans Epidemiologi menempati salah satu ruangan di lantai dua, Tower Dua. Di sana, sejumlah relawan yang memiliki kompetensi riset kesehatan, melakukan tabulasi serta menganalisis secara sistematis dan terus-menerus seluruh data pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Mayjen DR. dr. Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, mengungkapkan, data serta analisis mereka dilaporkan serta dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam hal ini, data dari Tim Surveilans di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, merupakan data masukan bagi Kemenkes. Sebagai Lembaga Kesehatan Negara, Kemenkes tentu menerima masukan data Covid-19, dari berbagai institusi lain di seluruh Indonesia.

Data yang sudah diklarifikasi serta sudah disingkronisasi oleh Kementerian Kesehatan itulah yang dicermati publik melalui media. Dalam konteks penanganan Covid-19, berbagai data tersebut menjadi dasar bagi Kementerian Kesehatan untuk melakukan aktivitas kesehatan terhadap masyarakat. Mulai dari tingkat Kelurahan, Kabupaten-Kota, hingga ke tingkat Provinsi melalui Dinas Kesehatan setempat.

Teknologi Digital tentu saja sangat membantu arus data tersebut. Pertama, dalam hal sistem peng-input-an data. Kedua, di tahap klarifikasi serta singkronisasi data. Ketiga, kecepatan publik mengakses data tersebut, di mana pun mereka berada. Dengan demikian, para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan, bisa langsung merespon data tersebut melalui berbagai kebijakan penanganan Covid-19.

Strategi Obat, Tingkat Kesembuhan

Arus masuk-keluar pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah bagian dari data yang dicermati Tim Surveilans. Termasuk, tentang pasien yang sembuh, yang pekan-pekan terakhir terus meningkat. Jumlah pasien yang sembuh, terus bertambah. Per Kamis, 26 Agustus 2021 ini, jumlah hunian RSDC Wisma Atlet "hanya" tersisa 1.002 pasien.  

Dengan demikian, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RSDC Wisma Atlet adalah 12,69 persen. Secara data, ini merupakan jumlah pasien terendah di RSDC, sejak Juni 2021. Kita tahu, pada Rabu, 30 Juni 2021, puncak keterisian pasien di RSDC mencapai 7.167 orang. Total kapasitas RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang meliputi tower 4, 5, 6 dan 7 adalah sebanyak 7.894 tempat tidur.

Penurunan jumlah pasien yang signifikan ini, menurut Mayjen Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, tentulah menggambarkan tingkat kesembuhan pasien. Ini bagian dari perjuangan para tenaga kesehatan di sana, yang terus berupaya menyelamatkan anak-anak bangsa dari serangan Covid-19.

Peningkatan kesembuhan pasien tersebut, sekaligus juga menunjukkan kerennya strategi pengobatan yang dilakukan. Juga, ampuhnya obat-obatan yang digunakan. Di lantai dua, Tower Dua RSDC Wisma Atlet Kemayoran, ada ruangan khusus yang mendata serta mengelola seluruh obat-obatan yang digunakan di sana. Mereka disebut sebagai Tim Farmasi.

Tim Farmasi tersebut secara langsung berkoordinasi dengan Tim Dokter, yang sehari-hari menangani pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Data mengenai fluktuasi penggunaan obat di sana, terangkum dengan saksama di Tim Farmasi. Termasuk, data tentang tiap pasien telah mengonsumsi obat apa saja. Juga, data dokter yang merekomendasikan obat apa kepada pasien yang mana.

Sekali lagi, Teknologi Digital tentu saja sangat membantu arus data tersebut. Karena, arus penggunaan obat-obatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berhubungan secara langsung dengan Tim Logistik, yang mengelola pengadaan obat-obatan di sana. Oh, ya, obat-obatan yang digunakan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, senantiasa mengacu kepada aturan Kementerian Kesehatan.

Mayjen Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, yang juga merupakan Kepala Pusat Kesehatan TNI, mengoordinasikan seluruh aktivitas tersebut dengan cermat. Karena, semua itu menyangkut keselamatan anak-anak bangsa dari serangan Covid-19. Ini merupakan tugas bersama untuk menuju Indonesia Sehat.

Jakarta 26 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun