8 hari lagi, Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, genap 1 tahun. RSDC ini mulai dioperasikan pada Senin (23/03/2020). Skill tenaga kesehatan semakin terasah. Pasien yang sembuh, terus bertambah. Semua itu mencerminkan konsistensi serta komitmen Mayjen Tugas Ratmono memimpin RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menu Sesuai Pasien
Sabtu (13/03/2021) lalu, satu keluarga menjadi pasien RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ayah, ibu, dan dua anak sama-sama dirawat di sana, karena satu keluarga tersebut positif Covid-19. Mereka pun boyongan, menempati dua kamar di Tower 7, di lantai yang sama. Mereka masuk malam hari untuk menjalani isolasi, hingga 14 hari ke depan.
Esoknya, Minggu (14/03/2021) pagi, mereka menerima sarapan lengkap berupa roti dan susu. Siangnya, mereka kaget. Karena, ternyata, menu makan siang yang mereka terima berbeda-beda. Sang Ayah, misalnya, nasinya bukan nasi putih, tapi nasi dari beras merah. Wah, ada apa gerangan?
Sang Ayah memotret menu makan siangnya, kemudian men-share ke grup WhatsApp para pasien Covid-19 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Eh, ada yang langsung nyahut sembari mengirimkan gambar serupa: menu makan siang dengan nasi merah. Sama-sama diabetes kita ya, Pak tulis sang penyahut tersebut.
Hmmm ... ternyata diabetes kata kuncinya. Kita tahu, beras merah selain memiliki indeks glikemik yang rendah, juga memiliki kandungan serat yang cukup banyak, dibandingkan dengan beras putih. Itu salah satu faktor yang menjadikan beras merah tidak banyak memengaruhi kadar gula darah seseorang. Sebab, serat dapat menghambat pelepasan glukosa (gula) ke dalam darah.
Sang Ayah tertegun sejenak, kemudian langsung mengucap syukur. Ia sadar, ia memang mengidap diabetes. "Hal itu bisa kami lakukan, karena sejak awal, tiap pasien kami periksa secara saksama serta kami data dengan cermat," ujar Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Mayjen Tugas Ratmono menuturkan, data tiap pasien secara digital terintegrasi ke dalam Pusat Data RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sejak data pasien tersebut di-input. Maka, pada saat yang sama, Tim Gizi pun langsung merespon dengan menyiapkan menu yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Melayani dengan Hati
Konsep melayani pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah melayani dengan hati. Tiap pasien, tutur Mayjen Tugas Ratmono, ditangani sesuai dengan kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan. Bukan hanya dalam konteks fisik. Pelayanan secara psikis pun dilakukan. RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan Tim Psikolog dan Tim Psikiater untuk penanganan tersebut.
Mayjen Tugas Ratmono menuturkan, ada pasien yang secara psikis terguncang karena terpapar Covid-19 dan kemudian dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka ini umumnya susah tidur dan akibat lanjutannya selera makan mereka pun terganggu. Otomatis hal itu berakibat langsung pada tingkat imunitas pasien yang bersangkutan.
Layanan Tim Psikolog, antara lain, mengajak pasien tersebut berdialog melalui telepon. Ada juga pasien yang didatangi, kemudian diajak ngobrol. Tujuannya adalah agar sang pasien merasa nyaman, hingga ia leluasa beristirahat, serta mengonsumsi makanan dengan baik. Rentetan hal tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan imunitas sang pasien.
Imunitas adalah kunci utama untuk membebaskan seseorang dari Covid-19. Pada Minggu (14/03/2021) pagi, ada 110 orang pasien yang sudah dibolehkan pulang dari RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka sudah dinyatakan pulih. Hari itu, masih ada 3.110 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di sana.
Dari sisi jumlah kesembuhan, angkanya menggembirakan. Total jumlah tempat tidur di empat tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ada 5.994 unit. Artinya, saat ini ada 2.884 tempat tidur yang kosong. Dengan demikian, jumlah pasien yang masuk relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pasien yang sudah dinyatakan pulih.
Itu mencerminkan konsistensi serta komitmen Mayjen Tugas Ratmono memimpin RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dengan konsep melayani dengan hati. Pertanyaannya, bagaimana para tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mampu melayani secara demikian? Mayjen Tugas Ratmono menyebut, mereka di-support oleh tim Informasi Teknologi (IT) dari Valista, perusahaan spesialis IT Rumah Sakit.
Sistem IT Rumah Sakit berbasis digital dari Valista tersebut, memungkinkan kondisi kesehatan tiap pasien terdata dengan cermat. Para tenaga kesehatan bisa langsung menindaklanjuti, sesuai kondisi pasien. Dan, pada saat bersamaan, Mayjen Tugas Ratmono dengan leluasa memantau kondisi terkini di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, kapan pun serta di mana pun berada.
Sekali lagi, semua itu mencerminkan konsistensi serta komitmen Mayjen Tugas Ratmono memimpin RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dengan konsep melayani dengan hati.
Jakarta 15 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H