Lonjakan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet itu, terjadi setelah libur panjang 4 hari, pada 27-30 Oktober 2020 lalu. Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, mengemukakan, lonjakan pasien di RSDC Wisma Atlet mulai terasa sejak awal November 2020.
Kini, rata-rata ada 200 pasien Covid-19 per hari yang masuk ke RSDC Wisma Atlet. Mereka terutama berasal dari wilayah DKI Jakarta, selain pasien yang berasal dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Lonjakan pasien tersebut tentu saja menunjukkan masih rendahnya tingkat ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan (protokes).
Senada dengan Mayjen TNI Tugas Ratmono, pada Senin (23/11/2020), Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan, ada peningkatan kasus pasca libur panjang akhir Oktober lalu. Ada peningkatan kasus yang cukup signifikan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Bahkan, menurut Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, sejumlah Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga mengalami peningkatan okupansi kasur ICU hingga lebih dari 70 persen. Dengan kata lain, rendahnya tingkat ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan (protokes), merata di sejumlah wilayah.
Mayjen TNI Tugas Ratmono berharap, lonjakan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet, juga lonjakan pasien di sejumlah wilayah di tanah air, hendaknya semakin menyadarkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 tidak bisa dipandang remeh. Kenyataan ini seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.
Dalam konteks tenaga kesehatan, lonjakan pasien Covid-19 tersebut, tentu saja menambah beban kerja para nakes. "Sejauh ini, para tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet, masih mampu menangani lonjakan pasien tersebut. Belum, belum sampai kewalahan," ujar Mayjen TNI Tugas Ratmono dengan meyakinkan.
Secara keseluruhan, Mayjen TNI Tugas Ratmono yang juga merupakan Kepala Pusat Kesehatan TNI, menyebutkan, sistem kerumahsakitan yang diterapkan di RSDC Wisma Atlet sudah didukung penuh dengan teknologi informasi digital. "Aktivitas tenaga kesehatan serta perkembangan tiap pasien bisa dipantau secara cermat, secara real time," ungkap Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Concern Nakes, Dialog Nakes
Selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono sangat concern kepada para tenaga kesehatan. Pertama, seluruh nakes secara berkala diwajibkan menjalani swab test, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar dalam kondisi fit dan bebas Covid-19. Tujuannya, agar nakes dan pasien sama-sama terlindungi.
Kedua, Mayjen TNI Tugas Ratmono secara berkala mengunjungi pos demi pos yang ada di RSDC Wisma Atlet. Dengan cara ini, ia memiliki kesempatan untuk berdialog dengan para tenaga kesehatan, juga para petugas pengamanan di lokasi masing-masing. Kondisi terkini di lapangan dengan leluasa ia cermati.