Atas dasar itulah, mereka ikhlas berpisah dengan orangtua, jauh dari tanah kelahiran, untuk melayani pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Selama menjadi relawan, mereka tidak meninggalkan area RSDC Wisma Atlet. Tiap saat mereka harus waspada, agar tak terpapar. Mereka pun harus menjaga semangat, karena salah satu tugas mereka adalah menyemangati para pasien. Membangkitkan optimisme pasien. Men-support pasien.
Melayani Tanpa Membedakan
Mencermati ratusan relawan milenial di RSDC Wisma Atlet, saya teringat pada orang-orang muda yang mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Ketika itu, Indonesia belum merdeka. Jauh sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945.Â
Tapi, orang-orang muda yang berasal dari berbagai suku, yang menyebut diri sebagai Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, serta jong lainnya, sudah berikrar: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Semangat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 itu, diingatkan kembali oleh Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. pada Rabu (28/10/2020) lalu.
Tugas Ratmono adalah Koordinator RSDC Wisma Atlet. Ia lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Jogjakarta, tahun 1990. Pada Rabu itu, Mayjen Tugas Ratmono melepas sekitar 50 dokter muda di lantai 2 tower 3 RSDC Wisma Atlet.
Ke-50 dokter muda tersebut adalah relawan milenial, yang sudah menjadi relawan 3 bulan di RSDC Wisma Atlet. Rabu (28/10/2020) lalu itu adalah hari terakhir mereka bertugas.
Mereka berasal dari berbagai Fakultas Kedokteran, dari berbagai perguruan tinggi di tanah air. Mereka juga berasal dari berbagai suku dan agama. Tapi, mereka bersatu di RSDC Wisma Atlet, menjadi relawan untuk melayani para pasien Covid-19 yang dirawat di sana.
"Semangat persatuan dan semangat kemanusiaan yang sudah kalian perbuat di RSDC Wisma Atlet, jangan sampai terkikis," ujar Mayjen Tugas Ratmono kepada 50 dokter muda yang menjadi relawan milenial tersebut.
"Kembangkan semangat itu, wujudkan serta tularkan di mana pun kalian berdinas. Bagi pengetahuan serta pengalaman kalian dalam menangani pasien Covid-19 kepada yang lain, agar negeri ini lebih cepat terbebas dari pandemi Covid-19," lanjut Mayjen Tugas Ratmono.