Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Doni Monardo Apresiasi Prestasi Tugas Ratmono Tangani Covid-19

6 November 2020   08:38 Diperbarui: 6 November 2020   08:56 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (tengah) ketika memberikan pengarahan serta mencarikan solusi untuk tim kerja Unit Riset RSDC Wisma Atlet di lantai 2 tower 2, pada Kamis (08/10/2020) siang. Foto: isson khairul

Doni Monardo duduk bersebelahan dengan Tugas Ratmono. "Tentu ini sebuah prestasi yang sangat menggembirakan," ujar Doni Monardo sembari mengangkat telunjuk tangan kanannya. "Pasien yang dirawat mengalami penurunan yang luar biasa," lanjut Doni Monardo, dengan terus mencuatkan telunjuk tangan kanannya pada Rabu (28/10/2020) lalu. Mari kita bertepuk tangan untuk Tugas Ratmono.

Tepuk Tangan untuk Prestasi

"Prestasi yang sangat menggembirakan" yang diungkapkan Doni Monardo tersebut, ditujukan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dan, posisi tertinggi di RSDC Wisma Atlet itu, dijabat oleh Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet.

Karena itulah, kita patut bertepuk tangan untuk Tugas Ratmono, sebagai pimpinan tertinggi yang mengendalikan operasional RSDC Wisma Atlet. Kita tahu, RSDC Wisma Atlet adalah rumah sakit terbesar di dunia, yang menangani pasien Covid-19. Ada 5 tower yang digunakan untuk tempat perawatan, yang memiliki daya tampung lebih dari 10.000 pasien Covid-19.

Pada Senin (28/09/2020) lalu, keterisian tower 6 dan 7 oleh pasien Covid-19, lebih dari 90 persen. Kedua tower tersebut khusus untuk merawat pasien Covid-19, dengan gejala rendah dan sedang. "Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan terakhir ini, jumlah pasien yang dirawat di tower 6 dan 7, mengalami penurunan kurang lebih 50 persen," ungkap Doni Monardo dengan gembira, pada Rabu (28/10/2020) lalu.

Letjen Doni Monardo dan Mayjen Tugas Ratmono di tower 1 lantai 2 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/10/2020). Letjen Doni Monardo mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan RSDC Wisma Atlet dalam menangani pasien Covid-19. Foto: joko dolok
Letjen Doni Monardo dan Mayjen Tugas Ratmono di tower 1 lantai 2 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/10/2020). Letjen Doni Monardo mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan RSDC Wisma Atlet dalam menangani pasien Covid-19. Foto: joko dolok
Doni Monardo mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Apresiasi sekaligus ia tujukan kepada Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet, yang duduk di sebelahnya, pada Rabu (28/10/2020) itu, di tower 1 lantai 2. Apresiasi itu juga menunjukkan reputasi Tugas Ratmono dalam mengintegrasikan para relawan kemanusiaan di RSDC Wisma Atlet, yang berasal dari beragam keahlian, dari beragam institusi.  

Doni Monardo selaku Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 datang ke RSDC Wisma Atlet pada Rabu itu, sekitar pukul 15.00 WIB, bersama team lengkap Satgas Percepatan Penanganan Covid-19. Ia mengenakan seragam resmi Satgas, kemeja putih lengan panjang, lengkap dengan rompi coklat bertuliskan BNPB di bagian punggung.

BNPB adalah singkatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ini adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, yang bertugas membantu Presiden Republik Indonesia dalam melakukan penanggulangan bencana, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Kunci Strategi Tugas Ratmono

Apa strategi Tugas Ratmono, sampai Doni Monardo menyebut  "Prestasi yang sangat menggembirakan" terhadap RSDC Wisma Atlet? Dari berkali-kali berdiskusi dengan Tugas Ratmono, ada tiga kata kunci yang selalu ia sebut: melayani dengan hati, melayani sebagai proses pembelajaran, dan melayani sebaik-baiknya.

Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (tengah) ketika memberikan pengarahan serta mencarikan solusi untuk tim kerja Unit Riset RSDC Wisma Atlet di lantai 2 tower 2, pada Kamis (08/10/2020) siang. Foto: isson khairul
Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (tengah) ketika memberikan pengarahan serta mencarikan solusi untuk tim kerja Unit Riset RSDC Wisma Atlet di lantai 2 tower 2, pada Kamis (08/10/2020) siang. Foto: isson khairul
Intinya, melayani. Ini beberapa contoh implementasi melayani, yang dilakukan Tugas Ratmono di RSDC Wisma Atlet. Pada Kamis (08/10/2020) siang, misalnya. Ia dengan telaten dan cermat, berdiskusi dengan tim kerja di Unit Riset RSDC Wisma Atlet di lantai 2 tower 2. Salah satu aktivitas di Unit Riset tersebut adalah melakukan singkronisasi digital terhadap data detail tiap pasien yang sudah dan sedang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

Sejak dioperasikan pada Senin (23/03/2020), setidaknya ada 15.000 pasien Covid-19 yang sudah dan sedang dirawat di RSDC Wisma Atlet. Data medis, data psikis, serta data sosial-ekonomi tiap pasien, disingkronisasi secara digital di Unit Riset tersebut. Setelah memberi pengarahan pada Kamis (08/10/2020) siang itu, berkali-kali Tugas Ratmono bertanya "apa yang sudah dilakukan" dan "kesulitan apa yang dihadapi."

Artinya, Tugas Ratmono siap melayani tim kerjanya dengan solusi, agar kesulitan yang mereka hadapi bisa teratasi. Demikian pula halnya pada Kamis (24/09/2020). Hari itu, Tugas Ratmono mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Ia mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) di tower 6, tempat perawatan pasien Covid-19, dengan gejala rendah dan sedang.

Setelah memberi pengarahan, berkali-kali pula Tugas Ratmono bertanya "apa yang sudah dilakukan" dan "kesulitan apa yang dihadapi." Terhadap tim kerja di IGD itu, Tugas Ratmono juga siap melayani mereka dengan solusi, agar kesulitan yang mereka hadapi bisa teratasi. Demikian pula pada Minggu (18/10/2020), terhadap petugas yang menjaga pintu gerbang menuju tower 4-5-6-7 yang merupakan zona merah.

Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (tengah) pada Kamis (24/09/2020) dengan alat pelindung diri (APD) lengkap mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) di tower 6 RSDC Wisma Atlet, tempat perawatan pasien Covid-19, dengan gejala rendah dan sedang. Foto: dok. RSDC
Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (tengah) pada Kamis (24/09/2020) dengan alat pelindung diri (APD) lengkap mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) di tower 6 RSDC Wisma Atlet, tempat perawatan pasien Covid-19, dengan gejala rendah dan sedang. Foto: dok. RSDC
Nyaris tak ada titik di RSDC Wisma Atlet yang tidak ia datangi secara bergiliran, dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Kenapa dan untuk apa? "Saya ingin memastikan, agar siapa pun di bagian manapun, bekerja sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Ketika mereka menghadapi kesulitan, saya juga ingin memastikan agar mereka segera mendapatkan solusi," ujar Tugas Ratmono menjabarkan konsep "melayani" yang ia terapkan di RSDC Wisma Atlet.

Prestasi Dua Jenderal TNI

Konsep kerja "melayani" yang dianut Tugas Ratmono, tentulah menjadi komponen penting, yang membuat Doni Monardo selaku Ketua Satgas menyebut "Prestasi yang sangat menggembirakan" terhadap RSDC Wisma Atlet. Di sisi lain, prestasi Tugas Ratmono menangani pandemi Covid-19 di RSDC Wisma Atlet, tentu sekaligus menjadi prestasi Doni Monardo selaku Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.

Kita tahu, Doni Monardo ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 pada Jumat (13/03/2020). Sebelumnya, pada Rabu (09/01/2019), Presiden Joko Widodo melantik Doni Monardo sebagai Kepala BNPB. Kita juga tahu, Tugas Ratmono mendapat penugasan sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet. Sebelumnya, pada Kamis (18/06/2020), Tugas Ratmono ditugaskan sebagai Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Doni Monardo dan Tugas Ratmono adalah dua sosok Jenderal TNI yang menjadi garda depan perang melawan pandemi Covid-19. Keduanya juga merupakan Jenderal aktif di tubuh TNI. Doni Monardo menyandang pangkat Letnan Jenderal dan Tugas Ratmono berpangkat Mayor Jenderal. Keduanya menjadi sosok penting di tengah pandemi Covid-19.

Mereka berjibaku mengatasi berbagai hambatan, kemudian mencarikan solusi, agar warga yang terinfeksi Covid-19, segera terlayani serta segera pulih kembali. Gerak cepat keduanya, telah menumbuhkan harapan publik. Aktivitas keduanya, juga telah turut meredakan kecemasan publik.

Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (kanan depan) dan Isson Khairul (kiri depan) di taman samping tower 2 RSDC Wisma Atlet pada Senin (26/10/2020). Nyaris tak ada titik di RSDC Wisma Atlet yang tidak didatangi Mayjen Tugas Ratmono secara bergiliran, dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Foto: isson khairul
Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. (kanan depan) dan Isson Khairul (kiri depan) di taman samping tower 2 RSDC Wisma Atlet pada Senin (26/10/2020). Nyaris tak ada titik di RSDC Wisma Atlet yang tidak didatangi Mayjen Tugas Ratmono secara bergiliran, dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Foto: isson khairul
Letnan Jenderal Doni Monardo, sebelum Rabu (28/10/2020) itu, mendatangi RSDC Wisma Atlet pada Jumat (04/09/2020). Ketika itu, Letjen Doni Monardo ingin melihat serta ingin memastikan, apakah tower 4 dan tower 5 sudah siap untuk dioperasikan. Satu pekan setelah kunjungan itu, pada Jumat (11/09/2020), tower 5 secara resmi dioperasikan khusus untuk pasien Covid-19 yang sudah terkomfirmasi positif tapi tanpa gejala (OTG).

Dari serentetan kiprah Letjen Doni Monardo dan Mayjen Tugas Ratmono di atas, tentu tidak berlebihan kita nyatakan, TNI berperan besar dalam percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Di RSDC Wisma Atlet, TNI mengerahkan lebih dari 1.000 personel, dari tiga matra: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Para personel TNI tersebut terdiri dari beragam keahlian. Ada dokter, psikolog, psikiater, perawat, ahli gizi, serta tenaga medis lainnya. Termasuk tenaga pengamanan, tentunya. Kesemuanya itu semakin memperkuat kenyataan, betapa besar peran TNI dalam penanganan pandemi Covid-19. Dalam konteks operasional RSDC Wisma Atlet, Mayjen Tugas Ratmono juga didukung oleh Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Kementerian PUPR, dan Kepolisian.

Maka, apresiasi Letjen Doni Monardo yang menyatakan "Prestasi yang sangat menggembirakan" serta "Pasien yang dirawat mengalami penurunan yang luar biasa" di RSDC Wisma Atlet, sekaligus mengukuhkan Mayjen Tugas Ratmono sebagai leader dan inspirator dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 secara nasional.

Jakarta 06-11-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun