Di satu sisi, kebijakan tersebut pastilah merugikan, karena aktivitas warga menjadi terhambat. Di sisi lain, penutupan pelabuhan dari kapal penumpang, harus dilakukan demi mencegah penularan Covid-19. Sekali lagi, warga serta para pemangku kepentingan di Kabupaten Natuna, kompak menerima keputusan penutupan pelabuhan tersebut.
Sebaliknya, kapal barang yang membawa kebutuhan pokok, tetap diperkenankan memasuki pelabuhan di Kabupaten Natuna. "Aturannya, juga ketat," tutur Abdul Hamid Rizal, "Anak Buah Kapal (ABK) kapal barang tersebut, harus menjalani swab test dan baru diperbolehkan turun ke dermaga pelabuhan, jika hasil swab test mereka negatif. Seluruh barang di atas kapal, disemprot dengan disinfektan, sebelum diturunkan ke pelabuhan."
Proses pengambilan sampel ABK untuk swab test dan penyemprotan muatan kapal barang tersebut, dilakukan di perairan luar area pelabuhan. Setelah hasil swab test ABK keluar, sekitar 3-4 hari kemudian, dan hasilnya negatif, baru kemudian kapal barang itu dibolehkan bersandar di pelabuhan serta menurunkan muatan mereka.
Dari pelabuhan di Kabupaten Natuna, kapal barang membawa berbagai komoditi. Antara lain, komoditi pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan. Dengan demikian, aktivitas ekonomi warga, relatif masih terjaga di masa pandemi Covid-19 ini. Dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, proses arus bongkar-muat agak melambat, karena konsekuensi dari penerapan protokol kesehatan.
Kabupaten Natuna bukan hanya patut dicatat sebagai Kabupaten yang zero Covid-19. Tapi, sekaligus menjadi catatan penting bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memerangi Virus Corona. Pada Minggu (02/02/2020) hingga Sabtu (15/02/2020), 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, dikarantina di area Lapangan Udara (Lanud) Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna. Â
Pada awalnya, Lapangan Udara tersebut merupakan Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU), dengan nama Lanud Ranai. Kemudian, pada 21 Oktober 2016, nama Pangkalan TNI AU yang semula bernama Lanud Ranai itu diubah menjadi Lanud Raden Sadjad.
Raden Sadjad adalah tokoh perintis TNI Angkatan Udara. Ia yang memimpin pelaksanaan pembangunan pangkalan udara pertama di Natuna, bersama tujuh orang timnya pada 5 Mei 1955. Maka, tepatlah bila disebut, Kabupaten Natuna merupakan penanda pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerangi Virus Corona.
Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. yang kini menjadi Kepala Pusat Kesehatan TNI sekaligus Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, menuturkan, ia mengirimkan sejumlah tenaga kesehatan untuk mendukung proses karantina di Lanud Raden Sadjad tersebut.