Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 mengungkapkan, Perayaan Imlek Nasional ini adalah perayaan yang bersifat budaya. "Imlek adalah perayaan peristiwa budaya dan tidak dimonopoli oleh salah satu agama saja," ujar Gandi Sulistiyanto saat konferensi pers Perayaan Imlek Nasional 2020 di Jakarta Pusat, pada Senin (27/01/2020).
Itu tercermin dari Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 yang berasal dari lintas organisasi, suku, dan agama. Dan, yang hadir pada Kamis (30/01/2020) pagi itu, mencerminkan apa yang diungkapkan Gandi Sulistiyanto: lintas organisasi, suku, dan agama.
Semua membaur dan berbaur. Nyaris tak ada sekat. Karena itulah, bagi saya, ini menjadi peristiwa penting yang patut kita camkan bersama. Sejak dari antrian memasuki area Indonesia Convention Center (ICE), duduk dengan tertib di seat masing-masing, hingga menyantap makanan dan minuman, kebersamaan terasa sangat kental.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo, ketika memberikan sambutan di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut. Joko Widodo menyebut, keragaman yang sudah mengakar di bumi Indonesia adalah kekayaan Indonesia. Maka Bersatu untuk Indonesia Maju, yang menjadi tema perayaan ini, adalah momen penting bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia.
Cheongsam dan Baju Adat
Di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut, Presiden Joko Widodo mengenakan busana tradisional Tionghoa, cheongsam berwarna merah. Beberapa pejabat tinggi yang lain, juga mengenakan busana serupa. Dengan motif serta corak yang beragam, ribuan hadirin juga mengenakan cheongsam berwarna merah.
Sebaliknya, Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 serta sejumlah panitia yang lain, mengenakan busana adat Jawa. Sebagian hadirin juga mengenakan busana dari berbagai etnik tanah air. Semua membaur dan berbaur. Nyaris tak ada sekat.
Atmosfir ICE BSD City hari itu, kental dengan pembauran, keberagaman, serta kebersamaan. "Bapak Presiden tampaknya bahagia sekali dengan bajunya ini," ujar Gandi Sulistiyanto, yang langsung disambut tepuk tangan meriah ribuan hadirin. Cheongsam yang dikenakan Joko Widodo dan para panitia adalah buah karya Anne Avantie.
Kita tahu, Anne Avantie adalah salah satu perancang kebaya kelas wahid di negeri ini. Kebaya rancangannya boleh dibilang telah menjadi kiblat bagi para perancang kebaya lain di tanah air. Ia sehari-hari tinggal di Semarang, Jawa Tengah, dan untuk berbagai kepentingan, Anne Avantie datang ke Jakarta.
Secara keseluruhan, kita bisa mencermati, makanan dan pakaian adalah dua simbol penting kehidupan. Kedua komponen kehidupan tersebut menyatu di Perayaan Imlek Nasional 2020 tersebut. Setidaknya, momen perayaan ini menjadi pengingat bagi kita semua agar bersama menjaga serta merawat persatuan Indonesia.