Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran dari Dewi Febriyanti, Murid SMP Penjual Bakpao

13 Agustus 2019   11:10 Diperbarui: 13 Agustus 2019   11:15 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah Dewi Febriyanti ketika diundang bermain ke Dunia Fantasi, Ancol. Usianya baru 13 tahun. Ia siswi kelas 8 di SMP Dharma Bakti, Ciledug, Kota Tangerang. Tiap pulang sekolah, ia jualan bakpao di dekat pom bensin, sampai tengah malam. Ia mengerjakan PR sambil jualan, di antara hiruk-pikuk kendaraan. Dan, sebuah cuitan di Twitter, telah membuat segalanya menjadi mencengangkan. Foto: Dokumentasi PT Pembangunan Jaya Ancol, dari Kompas.com

Substansi dari cuitannya adalah spirit belajar, kesungguhan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), serta semangat untuk meraih ilmu. Meski sedang jualan bakpao, meski di antara hiruk-pikuk kendaraan, meski masih bocah SMP, ia tetap semangat mengerjakan PR.

Sisi yang ditonjolkan oleh Wahyu Budiono dalam cuitannya adalah sisi positif, tentang semangat belajar. Saya pikir, memilih sisi, memilih sudut pandang terhadap obyek, adalah salah satu tantangan untuk bersikap bijak di sosial media. Bagi saya, ini salah satu contoh cuitan yang apa adanya, yang faktual, yang telah turut mencerdaskan publik.

Di akhir cuitannya, Wahyu Budiono memberikan support, dengan menulis: Laris manis ya dek, biar sekolahmu lancar dan suatu hari nanti, kelak akan kau raih kesuksesan. Aamiin...

Hmmm, saya tersentuh dengan kalimat penutup tersebut. Alangkah pandai ia menyentuh emosi pembaca, tanpa mengetuk dengan kata tolong atau kasihan atau bantu. Sungguh mengesankan.

Inilah Dewi Febriyanti. Cuitan Wahyu Budiono yang faktual, mengandung informasi yang lengkap, dengan mudah diklarifikasi. Dengan demikian, mudah pula disusuri pihak lain, yang barangkali tergerak untuk mengeksplorasi obyek tersebut lebih jauh. Ini bisa jadi salah satu inspirasi, dalam konteks bijak di sosial media. Foto: twitter.com
Inilah Dewi Febriyanti. Cuitan Wahyu Budiono yang faktual, mengandung informasi yang lengkap, dengan mudah diklarifikasi. Dengan demikian, mudah pula disusuri pihak lain, yang barangkali tergerak untuk mengeksplorasi obyek tersebut lebih jauh. Ini bisa jadi salah satu inspirasi, dalam konteks bijak di sosial media. Foto: twitter.com
Menggugah Publik Luas 

Cuitan Wahyu Budiono melalui akun Twitter @bepejeel pada Senin (22/07/2019) itu, mendapat respon yang luas dari netizen. Respon tersebut semakin luas, ketika media online mengeksplorasinya lebih jauh. Kompas.com, misalnya, mewawancarai anak SMP penjual bakpao yang lagi ngerjain PR itu, pada Rabu (24/07/2019), kemudian melansirnya pada Kamis (25/07/2019) pukul 07:58 WIB Kisah Siswi SMP yang Belajar Sambil Berjualan Bakpao di Pom Bensin Tangerang.

Pada Kamis (25/07/2019) pagi, Presiden Joko Widodo mengetahui kisah Dewi Febriyanti, anak SMP penjual bakpao yang lagi ngerjain PR itu, dari pemberitaan media. 

Pagi itu juga, Joko Widodo mengutus staf kepresidenan untuk datang ke rumah Dewi Febriyanti, mengirimkan bantuan. Ia tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kampung Poncol, Ciledug Indah 2, Tangerang, bersama nenek angkatnya.

Empat orang staf kepresidenan yang menyambangi rumah kontrakan tersebut, harus menunggu Dewi Febriyanti pulang dari sekolah. 

Dewi yang masih berusia 13 tahun itu, merupakan siswi kelas 8 di SMP Dharma Bakti, Ciledug, Kota Tangerang. Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan bantuan pun diberikan. 

Bantuan berupa uang dari Presiden Joko Widodo tersebut, selain untuk membiayai keperluan sekolah Dewi, juga untuk membantu saudara-saudaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun