Substansi dari cuitannya adalah spirit belajar, kesungguhan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), serta semangat untuk meraih ilmu. Meski sedang jualan bakpao, meski di antara hiruk-pikuk kendaraan, meski masih bocah SMP, ia tetap semangat mengerjakan PR.
Sisi yang ditonjolkan oleh Wahyu Budiono dalam cuitannya adalah sisi positif, tentang semangat belajar. Saya pikir, memilih sisi, memilih sudut pandang terhadap obyek, adalah salah satu tantangan untuk bersikap bijak di sosial media. Bagi saya, ini salah satu contoh cuitan yang apa adanya, yang faktual, yang telah turut mencerdaskan publik.
Di akhir cuitannya, Wahyu Budiono memberikan support, dengan menulis: Laris manis ya dek, biar sekolahmu lancar dan suatu hari nanti, kelak akan kau raih kesuksesan. Aamiin...
Hmmm, saya tersentuh dengan kalimat penutup tersebut. Alangkah pandai ia menyentuh emosi pembaca, tanpa mengetuk dengan kata tolong atau kasihan atau bantu. Sungguh mengesankan.
Cuitan Wahyu Budiono melalui akun Twitter @bepejeel pada Senin (22/07/2019) itu, mendapat respon yang luas dari netizen. Respon tersebut semakin luas, ketika media online mengeksplorasinya lebih jauh. Kompas.com, misalnya, mewawancarai anak SMP penjual bakpao yang lagi ngerjain PR itu, pada Rabu (24/07/2019), kemudian melansirnya pada Kamis (25/07/2019) pukul 07:58 WIB Kisah Siswi SMP yang Belajar Sambil Berjualan Bakpao di Pom Bensin Tangerang.
Pada Kamis (25/07/2019) pagi, Presiden Joko Widodo mengetahui kisah Dewi Febriyanti, anak SMP penjual bakpao yang lagi ngerjain PR itu, dari pemberitaan media.Â
Pagi itu juga, Joko Widodo mengutus staf kepresidenan untuk datang ke rumah Dewi Febriyanti, mengirimkan bantuan. Ia tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kampung Poncol, Ciledug Indah 2, Tangerang, bersama nenek angkatnya.
Empat orang staf kepresidenan yang menyambangi rumah kontrakan tersebut, harus menunggu Dewi Febriyanti pulang dari sekolah.Â
Dewi yang masih berusia 13 tahun itu, merupakan siswi kelas 8 di SMP Dharma Bakti, Ciledug, Kota Tangerang. Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan bantuan pun diberikan.Â
Bantuan berupa uang dari Presiden Joko Widodo tersebut, selain untuk membiayai keperluan sekolah Dewi, juga untuk membantu saudara-saudaranya.