Masih ingat kan? Itu lho murid SMP yang jualan bakpao di sebelah pom bensin di Tangerang. Ia diundang bermain ke Dunia Fantasi, Ancol. Kompas.com menayangkan 6 content tentang Dewi, dalam dua hari. Presiden Joko Widodo mengirimkan bantuan. Donasi untuk Dewi di kitabisa.com mencapai Rp 35.069.601. Apa yang bisa kita pelajari dari lingkup peristiwa tersebut?
Spirit untuk BelajarÂ
Hari Senin (12/08/2019), pukul 16.40 WIB, saya melihat tayangan video di LinkedIn. Video itu tentang kunjungan tim marketing Dunia Fantasi (Dufan) Ancol ke rumah Dewi Febriyanti.Â
Masih ingat kan? Dewi adalah murid SMP yang jualan bakpao di sebelah pom bensin dekat perumahan Ubud Village, Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Sebuah cuitan di Twitter, telah membuat segalanya menjadi mencengangkan. Â
Adalah Wahyu Budiono, melalui akun Twitter @bepejeel, yang mencuitkannya pada Senin (22/07/2019). Cuitan itu menampilkan gambar anak perempuan dengan kaus lengan panjang warna hitam, bergaris-garis putih. Ia sedang tekun mengerjakan sesuatu di buku tulis, beralaskan tutup boks plastik.Â
Di depannya, ada 5 boks plastik berisi bakpao. Foto itu dijepret dari atas dan anak perempuan tersebut sama sekali tidak melihat ke arah kamera.
Wahyu Budiono menuliskan di cuitannya: Beli bakpao yg jual anak SMP lagi ngerjain PR. Kadang sampe malem ini bocah. Dua kalimat singkat itu mengandung banyak informasi: jual bakpao, anak SMP, ngerjain PR, sampe malam. Ini pelajaran untuk mereka yang selama ini aktif di sosial media.Â
Dalam hal menampilkan gambar, Wahyu Budiono memilih gambar yang menggambarkan obyek yang sesungguhnya. Dalam hal menuliskan pesan, ia menuliskan pesan yang singkat, tapi mengandung sejumlah informasi yang relevan.
Selain informasi di atas, Wahyu Budiono juga menuliskan lokasi obyek: Pom bensin samping Perumahan Ubud Village Ciledug Tangerang.Â
Artinya, cuitan tersebut mengandung informasi yang lengkap, hingga mudah diklarifikasi. Dengan demikian, mudah pula disusuri pihak lain, yang barangkali tergerak untuk mengeksplorasi obyek tersebut lebih jauh.
Sampai di sini, Wahyu Budiono melalui cuitan tentang anak SMP penjual bakpao yang lagi ngerjain PR tersebut, telah memberi pelajaran tentang bagaimana men-cuit dengan bijak.Â