Selain menangkap ikan di laut, warga Pulau Messah juga mengembangkan perikanan budidaya. Mereka memiliki sejumlah keramba untuk beternak ikan, antara lain, udang lobster. Aktivitas tersebut tentu membutuhkan jasa keuangan. Baik untuk permodalan, maupun untuk operasional sehari-hari. Karena tidak tersedia jasa keuangan di sana, ya mereka harus melintasi lautan untuk mengaksesnya ke Labuan Bajo.
Demikian juga dengan aktivitas pertanian dan peternakan di sejumlah pulau kecil lainnya di sekitar Labuan Bajo. Karena tak ada jasa keuangan ya mereka sepenuhnya bergantung ke Labuan Bajo, meski harus menguras isi dompet lebih banyak, untuk ongkos dan biaya lain. Untunglah, pada 29 Desember 2016, titik terang mulai nampak. Bank BRI mengoperasikan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II untuk warga gugusan pulau-pulau tersebut.
Ini adalah bank yang beroperasi dalam wujud kapal. Maksudnya, Bank BRI tidak membangun kantor bank di pulau-pulau tersebut, tapi membangun kantor bank di kapal yang dinamai Teras BRI Kapal Bahtera Seva II. Di kapal tersebut tersedia infrastruktur keuangan, sebagaimana layaknya kantor bank di daratan, termasuk ada ATM, yang fungsinya setara dengan ATM di daratan.
Kapal Bank tersebut kerap disebut bank apung, karena memang mengapung di laut. Kapal Bank ini mengunjungi pulau demi pulau sekali seminggu, dengan jadwal yang sudah ditentukan. Di Pulau Komodo, misalnya. Kapal Bank ini akan bersandar di dermaga pulau itu, dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WITA. Warga yang akan memanfaatkan jasa perbankan, dipersilakan masuk ke kapal.
Ada ruang tunggu untuk nasabah, yang sejuk karena ber-AC. Ada petugas teller, customer service, dan ATM. Juga, ada ayunan ombak yang menenangkan, sembari mengurus transaksi perbankan. Di Kapal Bank ini, warga bisa menabung, transfer uang, meminjam dana, sampai tarik tunai. Suasananya menyenangkan, setara dengan suasana di kantor bank di daratan.
Aktivitas Ekonomi DinamisÂ
Sejak 29 Desember 2016, Teras BRI Kapal Bahtera Seva II tersebut telah berkontribusi menggairahkan ekonomi warga di gugusan pulau itu. Keterangan Kepala Unit BRI Labuan Bajo, Elias Gudi, bisa menjadi indikator dinamika ekonomi yang dimaksud.Â
Pada awalnya, total penabung di Teras BRI Kapal Bahtera Seva II, sebanyak 371 nasabah dengan total dana Rp 1,4 miliar. Total pinjaman yang digulirkan menjangkau 260 nasabah dengan nilai Rp 6,1 miliar.
Tahun 2017 terjadi peningkatan yang signifikan. Nasabah yang menyimpan dananya di Kapal Bank menjadi 529 orang, dengan total dana Rp 2,3 miliar. Jumlah peminjam pun meningkat menjadi 640 nasabah, dengan total pinjaman Rp 10,6 miliar. Hingga 31 Desember 2018, total penabung menjadi 753 nasabah dengan total dana mencapai Rp 5,29 miliar.
Per Juni 2019, dana yang disimpan nasabah di Kapal Bank sudah mencapai Rp 9,4 miliar. Sementara, pinjaman yang disalurkan tercatat Rp 11 miliar. Pergerakan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi warga di gugusan pulau itu, semakin dinamis. Warga makin leluasa melakukan aktivitas ekonomi. Baik di bidang pertanian, peternakan, perikanan, yang menjadikan arus perdagangan kian lancar.
Maka tepat sekali Harian Kompas pada Sabtu (03/08/2019) itu, melansir Asa Bersemi pada Sebuah Kapal. Teras BRI Kapal Bahtera Seva II telah menumbuhkan banyak peluang. Juga, telah mempertemukan banyak harapan dengan semakin banyak kenyataan. Kapal Bank dari Bank BRI ini adalah satu-satunya jasa keuangan berwujud kapal yang beroperasi di gugusan kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Kamis (25/07/2019), Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto, melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo. Ia menjelaskan, saat ini sudah ada tiga kapal sejenis dari Bank BRI. Bahtera Seva I melayani warga di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.Â