"Yang pergi itu kan cuman fisiknya" gumam Slamet Rahardjo. Meski demikian, ia tidak bisa menahan kesedihannya. Dari raut wajahnya, kita mafhum, ia sesungguhnya tengah menahan air mata. Slamet Rahardjo menyebut, Wendo bukan hanya sahabat, tapi sekaligus sosok kakak dan guru baginya. Karena itu, ia yakin, Tuhan akan mempertemukannya kembali dengan Wendo.
"Saya dan Wendo saling menyayangi dan saling menghargai," tutur Slamet Rahardjo lebih lanjut. Karena itulah, ia yakin, Tuhan akan mempertemukan mereka kembali. Keyakinan tersebut yang menguatkan Slamet Rahardjo, untuk menahan air mata. Namun, ketika koor dari Gereja Santo Matius Penginjil menyanyikan lagu Harta Berharga, saya melihat mata Slamet Rahardjo berkaca-kaca.
Kita tahu, lagu tersebut begitu populer, karena merupakan soundtrack dari serial dan film Keluarga Cemara:
Harta yang berharga
Adalah keluarga
Istana yang paling indah
Adalah keluarga
Lagu itu diciptakan Harry Tjahjono bersama Wendo. Harry Tjahjono adalah penulis skenario serial Si Doel Anak Sekolahan. Di era 80-an, Harry Tjahjono merupakan penulis fiksi remaja yang paling beken. Hampir setiap majalah remaja era itu, pasti pernah memuat cerpen maupun cerita bersambung Harry Tjahjono. Ia adalah sahabat Wendo. Sementara, serial dan film Keluarga Cemara, diangkat dari novel berjudul sama, karya Arswendo Atmowiloto. Kolaborasi Harry dan Wendo, membuat lagu itu demikian mengena.
Menuju Peristirahatan TerakhirÂ
Harry Tjahjono sejak beberapa waktu lalu, sempat meninggalkan Jakarta, untuk kembali ke kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur. Tapi, satu bulan belakangan, ia memilih bertahan di Jakarta. Ia menuturkan, kondisi kesehatan Wendo, yang membuatnya bertahan. Sekali lagi, ini bagian dari nilai persahabatan, yang dengan lapang hati disemai Wendo.
Ada suatu saat, beberapa hari menjelang Wendo wafat, Wendo tak ingin dibesuk. Ini dituturkan Harry Tjahjono. Ketika itu, Butet Kartaredjasa datang ke Jakarta dari Jogja, kemudian janjian dengan Harry Tjahjono untuk membesuk Wendo. Secara waktu, memang sudah terbilang tengah malam. Di hari-hari sebelumnya, Wendo nyaris tidak pernah menampik kunjungan teman-temannya.