Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perdana! Turkish Airlines Langsung ke Bali dari Istanbul

18 Juli 2019   16:18 Diperbarui: 18 Juli 2019   16:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turkish Airlines mendarat mulus di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada Rabu (17/07/2019) sore, dari Bandara Internasional Attaturk di Istanbul, Turki. Tembakan water canon menyambut kehadiran Turkish Airlines. Penerbangan ini menandai dibukanya direct flight Denpasar-Istanbul. Foto: jarrakpos.com

Ini penerbangan perdana. Rabu (17/07/2019), maskapai Turki tersebut, mendarat di Bali. 258 penumpang yang dibawanya tersenyum, disambut pesona senja Denpasar. Pintu masuk turis Eropa pun tambah terbuka. Bisnis wisata Bali semakin moncer.

Gempa Pertanda Baik
Pemahaman orang Bali tentang alam, memang mengagumkan. Pada Rabu (17/07/2019) siang, usai rapat di DPRD Bali, Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut: gempa yang mengguncang Pulau Dewata pada Selasa kemarin, adalah berkah. "Itu gempa pertanda baik, karena jatuhnya di bulan purnama kasa," ujar Koster. Ia optimistis, usai dapat musibah, Bali bakal kembali menggeliat.

I Wayan Koster agaknya benar. Sorenya, pukul 18.46 WITA, pesawat Boeing 787-9 Turkish Airlines, mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Boeing Dreamliner yang membawa 258 penumpang itu, take-off pukul 01.53 dini hari waktu Turki, di hari yang sama, dari Bandara Internasional Attaturk, Istanbul.

Kita tahu, tahun 2018, ada 10.658 wisatawan asal Turki, yang mengunjungi Bali. Di rentang Januari-Juni 2019, tercatat sudah 4.715 turis Turki yang masuk Bali. Nah, dengan adanya direct flight Istanbul-Denpasar, tentulah semakin terbuka kemungkinan untuk bertambahnya kedatangan turis Turki ke Bali.

Itulah berkah pertama. Berkah kedua, Turkish Airlines langsung tancap gas, dengan melayani rute Istanbul-Denpasar tiga kali dalam satu minggu: Rabu, Jumat, dan Minggu. Rute ini dilayani oleh pesawat dengan nomor penerbangan TK-66. Berangkat pukul 1.30 waktu Istanbul, tiba di Bali pada pukul 19.30 WITA.

Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan melanjutkan penerbangan kembali ke Istanbul pada pukul 21.00 WITA, dengan menggunakan nomor penerbangan TK-67, yang dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat, pada hari berikutnya.

Nia Niscaya (tengah) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, optimis kehadiran Turkish Airlines bisa membantu pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara. Turkish Airlines akan melayani Istanbul-Bali 3 kali sepekan pada Juli, dan akan melayani setiap hari, mulai Agustus 2019. Foto: kahyangan.net
Nia Niscaya (tengah) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, optimis kehadiran Turkish Airlines bisa membantu pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara. Turkish Airlines akan melayani Istanbul-Bali 3 kali sepekan pada Juli, dan akan melayani setiap hari, mulai Agustus 2019. Foto: kahyangan.net
Potensi dari Sekitar Turki 
Berkah ketiga, rute baru ini telah menambah jumlah rute internasional yang dilayani Bandara Ngurah Rai, menjadi 47 rute. Turkish Airlines merupakan maskapai asing ke-32, yang saat ini beroperasi melayani rute melalui Ngurah Rai. Berkah keempat, direct flight Istanbul-Denpasar ini, membuka kemungkinan turis dari negara-negara sekitar Turki, untuk berkunjung ke Bali.

Antara lain, turis dari Bulgaria, Yunani, Armenia, Azerbaijan, Iran, dan Georgia. Saya pikir, ini momentum bagi duta besar kita di Turki dan di negara-negara sekitar tersebut, untuk lebih mempromosikan Indonesia kepada warga negara bersangkutan. Toh, opsi transportasi mereka ke Bali, relatif sudah lebih mudah.

Saya ingat apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang digelar di Wisma Werdapura, Sanur, Bali, pada Jumat (22/12/2017). Jokowi meminta sejumlah menteri, membantu mempromosikan pariwisata Bali. Khusus untuk Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jokowi meminta agar aktif berkomunikasi dan memberikan informasi lengkap, kepada duta besar Indonesia di luar negeri mengenai pariwisata di Indonesia, khususnya Bali.

"Kementerian Pariwisata hendaknya terus memberikan informasi yang benar, lengkap, kepada dubes kita yang bekerja di negara lain, agar warganya berwisata ke Indonesia, khususnya ke Bali," tutur Jokowi dalam rapat terbatas tersebut. Dengan kata lain, Presiden Jokowi meminta para pemangku kepentingan bersinergi.

Salah satu contoh sinergi untuk pariwisata, seperti yang dilakukan Dubes RI untuk Laos, Pratito Soeharyo, pada Sabtu (22/09/2018). Momentumnya adalah dibukanya penerbangan langsung seminggu satu kali, dari Luang Prabang, Laos, ke Denpasar. Kementerian Pariwisata dan Kedutaaan Besar RI Laos bersinergi bikin kegiatan misi penjualan tujuh destinasi prioritas, dengan sasaran warga Laos serta negara-negara yang terletak di kawasan Indochina.

Orhan Birdal (dua dari kanan) Komisaris Eksekutif Turkish Airlines, memberikan cinderamata dari Turkish Airlines kepada Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata RI. Foto: bali.tribunnews.com
Orhan Birdal (dua dari kanan) Komisaris Eksekutif Turkish Airlines, memberikan cinderamata dari Turkish Airlines kepada Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata RI. Foto: bali.tribunnews.com
Turki Sebagai Hub Eropa   
Pada tahun 2018, penduduk Turki tercatat 81.257.239 jiwa. Kita tahu, Turki adalah sebuah negara yang berada di kawasan Eurasia, yaitu negara yang terletak di dua benua: Eropa dan Asia. Wilayah terbesar Turki, berada di Asia. Sebagai salah satu hub Eropa, selain Amsterdam, Belanda, keberadaan Turki potensial, dalam konteks menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, dengan adanya direct flight Turkish Airlines rute Istanbul-Denpasar, setidaknya mampu menarik 35.000 turis ke Indonesia. Target kunjungan wisatawan Eropa pada tahun 2018 sebesar 2.090.000 orang. Realisasinya 1,8 juta orang. Sementara, target tahun 2019, diharapkan mampu menyerap sebanyak 2.482.000 wisman Eropa.

Sebaliknya, wisatawan Indonesia adalah segmen yang menggiurkan bagi Turki. Pada tahun 2017, kunjungan turis asing ke Turki mencapai 32,4 juta orang. Lebih dari 85.000 orang di antaranya, berasal dari Indonesia. Dan, itu naik hampir dua kali lipat, dibandingkan tahun 2016. Artinya, harapan Arief Yahya akan kedatangan 35.000 turis Turki, sesungguhnya tidak berlebihan.

Oh, ya, di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia adalah penyumbang wisatawan asing terbesar bagi Turki pada tahun 2017. Selanjutnya, wisatawan dari Filipina 63.200 orang, Malaysia 61.100 orang, Thailand 30.700 orang, dan Singapura 17.500 orang. Dalam konteks bisnis penerbangan dan pariwisata, direct flight Turkish Airlines rute Istanbul-Denpasar, tentu membuka kemungkinan Turki menarik penumpang dari negara-negara Asia Tenggara.

Bagi Indonesia, Turkish Airlines bukanlah maskapai baru. Karena, Turkish Airlines sudah beroperasi di Indonesia, sejak tahun 2009. Maskapai tersebut melayani penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang menuju Bandara Internasional Attaturk di Istanbul, setiap hari. Artinya, Ngurah Rai Bali adalah bandara internasional kedua di Indonesia, yang dilayani Turkish Airlines.

Sepenting apa Indonesia bagi Turki? Mari kita cermati. Pertama, Turkish Airlines sudah masuk Indonesia sejak tahun 2009. Kedua, tahun 2016, Turkish Airlines sudah mengajukan dokumen yang diperlukan, untuk pembukaan rute penerbangan dari Turki ke Bali. Dan, baru terealisasi pada Rabu (17/07/2019) ini.

"Kami adalah satu-satunya maskapai penerbangan Eropa yang melayani penerbangan langsung dari dan ke Indonesia. Maskapai Eropa lainnya, melayani penerbangan lanjutan, transit di Singapura atau Kuala Lumpur, baru ke Indonesia," ujar Mehmet F. Gurulkan, General Manager Turkish Airlines Indonesia, pada Selasa (19/07/2016).

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 18 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun