Pada tahun 2018, penduduk Turki tercatat 81.257.239 jiwa. Kita tahu, Turki adalah sebuah negara yang berada di kawasan Eurasia, yaitu negara yang terletak di dua benua: Eropa dan Asia. Wilayah terbesar Turki, berada di Asia. Sebagai salah satu hub Eropa, selain Amsterdam, Belanda, keberadaan Turki potensial, dalam konteks menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, dengan adanya direct flight Turkish Airlines rute Istanbul-Denpasar, setidaknya mampu menarik 35.000 turis ke Indonesia. Target kunjungan wisatawan Eropa pada tahun 2018 sebesar 2.090.000 orang. Realisasinya 1,8 juta orang. Sementara, target tahun 2019, diharapkan mampu menyerap sebanyak 2.482.000 wisman Eropa.
Sebaliknya, wisatawan Indonesia adalah segmen yang menggiurkan bagi Turki. Pada tahun 2017, kunjungan turis asing ke Turki mencapai 32,4 juta orang. Lebih dari 85.000 orang di antaranya, berasal dari Indonesia. Dan, itu naik hampir dua kali lipat, dibandingkan tahun 2016. Artinya, harapan Arief Yahya akan kedatangan 35.000 turis Turki, sesungguhnya tidak berlebihan.
Oh, ya, di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia adalah penyumbang wisatawan asing terbesar bagi Turki pada tahun 2017. Selanjutnya, wisatawan dari Filipina 63.200 orang, Malaysia 61.100 orang, Thailand 30.700 orang, dan Singapura 17.500 orang. Dalam konteks bisnis penerbangan dan pariwisata, direct flight Turkish Airlines rute Istanbul-Denpasar, tentu membuka kemungkinan Turki menarik penumpang dari negara-negara Asia Tenggara.
Bagi Indonesia, Turkish Airlines bukanlah maskapai baru. Karena, Turkish Airlines sudah beroperasi di Indonesia, sejak tahun 2009. Maskapai tersebut melayani penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang menuju Bandara Internasional Attaturk di Istanbul, setiap hari. Artinya, Ngurah Rai Bali adalah bandara internasional kedua di Indonesia, yang dilayani Turkish Airlines.
Sepenting apa Indonesia bagi Turki? Mari kita cermati. Pertama, Turkish Airlines sudah masuk Indonesia sejak tahun 2009. Kedua, tahun 2016, Turkish Airlines sudah mengajukan dokumen yang diperlukan, untuk pembukaan rute penerbangan dari Turki ke Bali. Dan, baru terealisasi pada Rabu (17/07/2019) ini.
"Kami adalah satu-satunya maskapai penerbangan Eropa yang melayani penerbangan langsung dari dan ke Indonesia. Maskapai Eropa lainnya, melayani penerbangan lanjutan, transit di Singapura atau Kuala Lumpur, baru ke Indonesia," ujar Mehmet F. Gurulkan, General Manager Turkish Airlines Indonesia, pada Selasa (19/07/2016).
isson khairul --dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 18 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H