Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Merayakan Kerja dengan Menteri Dhakiri di Kompasianival 2018

9 Desember 2018   04:56 Diperbarui: 11 Desember 2018   13:34 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai content creator di Kompasiana, harapan Hanif Dhakiri tersebut, tentulah patut kita sambut dengan suka-cita. Karena, itu sejalan dengan cita-cita stakeholders Kompasiana. Artinya, kita memiliki banyak kesempatan, untuk turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, melalui content yang kita ciptakan.     

Di tiap tahun pelaksanaan Kompasianival, misalnya, stakeholders Kompasiana memberikan award kepada content creator, yang telah menunjukkan dedikasi mereka. Itu adalah salah satu tahapan penting, dalam konteks menciptakan content yang mencerahkan, yang mencerdaskan.

Di Kompasianival 2018 ini, award untuk kategori Best in Specific Interest diberikan kepada Posma Siahaan. Best in Opinion kepada Krisna Pabhicara. Best in Fiction kepada Wahyu Sapta. Best in Citizen Journalism kepada Mbah Ukik. People's Choice kepada Mbah Ukik. Lifetime Achievement kepada Pepih Nugraha. Dan, Kompasianer of The Year 2018 kepada Girilu Makto.

Profesi yang Mandiri 

Nah, pemberian sejumlah award tersebut, bila dikorelasikan dengan harapan Hanif Dhakiri di atas, tentulah mengacu ke dua hal. Pertama, kita sebagai content creator, sudah sepatutnya terus-menerus meningkatkan kualitas content kita. Kedua, content yang berkualitas, tentulah berpotensi untuk mencerahkan, sekaligus mencerdaskan publik.   

Dalam konteks content creator, ini sesungguhnya sebuah profesi yang mandiri. Disebut profesi, karena nyatanya cukup banyak content creator, yang sudah mendapatkan income, dari berbagai kreasi yang mereka ciptakan. Disebut mandiri, karena untuk berkreasi, tidak harus terikat dengan institusi mana pun.

Dengan kata lain, content creator telah me-redefinisi pengertian kerja, yang selama ini kita kenal. Teknologi telah merubah banyak hal. Kita adalah bagian dari perubahan yang tengah dan akan terus bergulir. Karena itu, mari kita rayakan berbagai perubahan ini, dengan terus berkarya.

 Jakarta, 09-12-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun