Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

DriM, Strategi Keren dari AAJI Rambah Era Digital

12 Februari 2018   10:41 Diperbarui: 12 Februari 2018   10:44 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digital and Risk Management in Insurance (DRiM). Inilah gelaran Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menyambut tahun 2018. Peluang, berkat digital support, kian terbuka. Publik makin dekat asuransi. Dan, AAJI ingin semakin mewujudkan peluang itu dengan DriM.

Bersikap Strategis, Bukan Reaktif

Teknologi digital sudah merambah segala lini. Juga, telah merubah banyak hal. Antara lain, perilaku warga sudah serba digital. Gadget sudah jadi andalan keseharian. Warga ingin yang serba online, tidak mau ribet. Sebaliknya, industri berpacu untuk memenuhi tuntutan warga tersebut. Layanan online pun dijadikan andalan, untuk memuaskan konsumen serta untuk memperluas pasar. Di bidang asuransi, misalnya, warga sudah bisa dengan mudah membeli produk asuransi sederhana, melalui platform marketplace.

Menurut Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, ketersediaan produk asuransi sederhana di platform marketplace, adalah suatu terobosan pasar. Itu salah satu digital support, yang mendekatkan warga dengan produk asuransi. Artinya, warga mendapatkan keleluasaan untuk mengenal sejumlah produk asuransi, melalui perangkat digital. Tanpa harus melakukan tatap-muka dengan agen asuransi.

Christine Setyabudi, Ketua Panitia DriM, menyebut, keberadaan produk asuransi di marketplace, adalah etalase positif untuk mendekatkan warga dengan produk asuransi. Nah, AAJI selaku Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, ingin menyikapi perkembangan teknologi digital serta terobosan pasar asuransi tersebut, secara komprehensif. Hendrisman Rahim dan Christine Setyabudi ingin merespon pasar digital itu, dengan langkah strategis. Bukan sekadar tindakan reaktif. Untuk apa? Pertama, agar warga mendapatkan manfaat perlindungan yang maksimal dalam berasuransi. Kedua, agar industri asuransi jiwa mampu berkembang lebih luas, menjangkau pasar yang lebih luas.

Dari kiri ke kanan: Christine Setyabudi, Ketua Panitia DriM, Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, dan Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif AAJI, optimis bahwa teknologi digital akan mempercepat perluasan pasar asuransi jiwa. Foto: isson khairul
Dari kiri ke kanan: Christine Setyabudi, Ketua Panitia DriM, Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, dan Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif AAJI, optimis bahwa teknologi digital akan mempercepat perluasan pasar asuransi jiwa. Foto: isson khairul
DriM, 22-23 Februari di Bali

Langkah komprehensif dan strategis AAJI tersebut, salah satunya bakal diwujudkan dalam Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) seminar & exhibition, yang akan digelar 22-23 Februari 2018 di Bali. Menurut Christine Setyabudi, Ketua Panitia DriM, ini merupakan tantangan sekaligus peluang, bagi pelaku industri asuransi jiwa. Kenapa? Karena, perkembangan teknologi digital, sudah menjadi kebutuhan, terutama bagi generasi milenial. Industri asuransi tentu sudah seharusnya berperan aktif dalam dinamika keseharian kaum milenial.

Apalagi, jauh-jauh hari, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan kita akan hal itu. Pak Jokowi, ketika berkunjung ke Kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (04/08/2017), mengingatkan, "Sekarang sudah muncul generasi Y yang 5-10 tahun lagi akan mempengaruhi pasar, akan mempengaruhi landskap politik dan ekonomi kita. Akan terjadi perubahan yang sangat besar. Transisi ini yang harus kita waspadai karena generasi Y ini akan mempengaruhi."

Dengan kata lain, langkah komprehensif dan strategis AAJI dalam gelaran Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) tersebut, tentulah patut kita apresasi. Apa yang diingatkan Presiden Joko Widodo tentang masa transisi yang harus kita waspadai, patut disambut oleh pelaku industri asuransi jiwa, dengan mendayagunakan teknologi digital, agar warga mendapatkan manfaat perlindungan yang maksimal dalam berasuransi. Hingga, capaian generasi milenial tersebut benar-benar maksimal, demi kemajuan negeri ini.

Suasana Konferensi Pers DriM di Kantor AAJI, Jl. Talang Betutu No.17, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/01/2018). Christine Setyabudi selaku Ketua Panitia DriM, berharap media mendukung penuh kegiatan yang positif ini. Foto: isson khairul
Suasana Konferensi Pers DriM di Kantor AAJI, Jl. Talang Betutu No.17, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/01/2018). Christine Setyabudi selaku Ketua Panitia DriM, berharap media mendukung penuh kegiatan yang positif ini. Foto: isson khairul
Hackathon Start-Up Competition

Pada gelaran 22-23 Februari 2018 di Bali tersebut, antara lain, akan ada pengumuman pemenang dari ajang kompetisi hackathon start-up competition. Tidak tanggung-tanggung, kompetisi ini diikuti oleh sekitar 100 generasi milenial. Mereka akan beradu canggih, menampilkan ide dan karya terkait web dan aplikasi digital, dalam konteks asuransi jiwa. Ini kompetisi yang strategis dari AAJI. Pertama, para generasi milenial yang menjadi peserta lomba, tentu akan mengeksplorasi berbagai aspek tentang asuransi jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun