Hasilnya, kualitas SDM Indonesia saat ini tidak mampu bersaing dengan SDM di Malaysia. Seperti contoh di atas, jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia, hanya 2.671 orang. Di Malaysia, 3.333 orang. Kenapa tenaga terdidik di bidang teknik tersebut patut kita garisbawahi? Ini mengacu kepada pertemuan Joko Widodo dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Center, pada Kamis (09/07/2015). Silakan baca tulisan saya Nasib Industri Pengolahan Ikan di Tengah Spirit Maritim di Kompasiana, pada Jumat (17/07/2015). Â
Kita harus masuk ke hilirisasi dan industrialisasi. Itu salah satu pesan Presiden pada pertemuan tersebut. Hilirisasidan industrialisasi, tentulah membutuhkan tenaga terdidik di bidang teknik yang memadai. Baik dari sisi jumlah, maupun dari aspek kualitas. Mengingat terbatasnya tenaga terdidik di bidang teknik yang kita miliki, maka terbatas pula industri hilir di tanah air.Â
Akibatnya, hasil alam kita hanya diekspor sebagai barang mentah atau setengah jadi. Masim minim barang jadi yang kita ekspor. Salah satu jalan untuk mengejar ketertinggalan tersebut adalah melalui jalur pendidikan. Menambah serta meningkatkan kualitas SDM.
isson khairul --dailyquest.data@gmail.com  Â
Jakarta, 10 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H