Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Tol Trans Jawa vs Ekonomi Lokal di Pantura Jawa

7 Agustus 2017   13:26 Diperbarui: 12 Juni 2018   11:58 4044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga sepanjang Pantura menjajakan dagangan di pinggir jalan tol Trans Jawa. Ini bagian dari upaya warga setempat untuk meraih nilai ekonomi dari tol tersebut, tapi dilakukan secara serampangan. Ini membahayakan keselamatan mereka, juga berbahaya bagi pengendara. Stakeholder yang relevan dengan jalan tol Trans Jawa, hendaknya mengelola hal ini, agar jalan tol berkontribusi langsung pada ekonomi rakyat setempat. Foto: isson khairul

Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2018. Seharusnya, tol ini bisa meningkatkan ekonomi lokal di wilayah Pantura Jawa. Bagaimana kesiapan Pemda dan dunia usaha setempat?

Minggu (06/08/2017) Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi,  berkunjung ke Tegal, ke kampus Politeknik Keselamatan dan Transportasi Jalan (PKTJ). Di sana, ia mengingatkan pentingnya tenaga terdidik, untuk meningkatkan keselamatan di jalan. 

Selain itu, Budi Karya juga menggarisbawahi, Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2018. Tol ini tentulah membutuhkan tenaga terdidik di bidang keselamatan. Dan, yang tak kalah penting, Budi Karya minta agar Pemda sepanjang pantai utara (Pantura) Jawa action, supaya keberadaan Tol Trans Jawa ini bisa meningkatkan ekonomi lokal di wilayah Pantura.

Komplain Pemda Pekalongan 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bercerita, ia pernah dikomplain oleh pemda Pekalongan, Jawa Tengah, karena penjualan batik di wilayah tersebut menyusut, setelah adanya jalan tol Trans Jawa. 

Pada musim mudik Lebaran, misalnya, para pemudik memilih melalui jalan tol. Akibatnya, para pedagang sepanjang jalan Pantura, seperti di wilayah Pekalongan itu, sepi pembeli. Padahal, musim mudik yang sekali setahun itu, selama ini adalah musim panen bagi para pedagang di berbagai wilayah sepanjang jalan Pantura.

Dari penelusuran saya, Pasar Grosir Batik Setono di Pekalongan, di jalur utama Pantura, agaknya bisa kita dijadikan contoh. Setidaknya, untuk mendapatkan gambaran tentang penyusutan penjualan batik di sana. 

Pada mudik Lebaran 2016, omset pedagang di sana rata-rata mencapai Rp 3-5 juta per hari. Karena, seluruh pemudik melewati jalur Pantura, dan sebagian besar belanja batik di Setono. Pada mudik Lebaran 2017, omset mereka hanya di kisaran Rp 500-700 ribu, itu pun tidak setiap hari. Karena, sebagian besar pemudik melalui jalan tol darurat.

Kendaraan pemudik Lebaran 2017, ketika melintasi jalan tol darurat Brebes Timur dan Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (22/06/2017). Di satu sisi, kemacetan parah di jalan Pantura tiap kali musim mudik, teratasi. Di sisi lain, beralihnya pemudik ke jalan tol, membuat para pedagang sepanjang jalan Pantura Jawa, sepi pembeli. Foto: garry andrew lotulung-kompas.com
Kendaraan pemudik Lebaran 2017, ketika melintasi jalan tol darurat Brebes Timur dan Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (22/06/2017). Di satu sisi, kemacetan parah di jalan Pantura tiap kali musim mudik, teratasi. Di sisi lain, beralihnya pemudik ke jalan tol, membuat para pedagang sepanjang jalan Pantura Jawa, sepi pembeli. Foto: garry andrew lotulung-kompas.com
Disebut jalan tol darurat, karena belum sepenuhnya selesai dikerjakan, tapi sengaja dibuka pengelola tol untuk mudik Lebaran 2017 lalu. Komplain pemda Pekalongan tersebut, mungkin hanya satu contoh yang menunjukkan kepada kita, betapa signifikannya dampak beralihnya pemudik dari jalan Pantura yang non-tol ke jalan tol Trans Jawa. Pada Minggu (06/08/2017) itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, ia sudah menugaskan seluruh operator dan prakarsa, agar ada kehadiran masyarakat setempat di jalan tol Trans Jawa.

Yang dimaksud dengan kehadiran masyarakat setempat, tentulah keterlibatan warga, terkait pemanfaatan ekonomi dari jalan tol Trans Jawa. Dalam konteks itu, Budi Karya Sumadi meminta pemerintah daerah sepanjang Pantura, untuk memanfaatkan rest area jalan tol, guna memasarkan produk khas lokal. 

Misalnya, batik di Pekalongan, bawang dan telur asin di Brebes. Dengan telah dibukanya opsi tersebut oleh Budi Karya Sumadi, menurut saya, para pimpinan daerah di Pantura sebaiknya segera action, untuk menindaklanjutinya. Peluang itu harus cepat direspon. Para pimpinan daerah di Pantura, harus segera mengambil inisiatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun