Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyuwangi Batik Festival: Batik Beken, Pedestrian Keren

30 Juli 2017   08:09 Diperbarui: 30 Juli 2017   09:16 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puteri Indonesia, Bunga Jelita Ibrani, Isyana Saraswati, dan desainer nasional meramaikan Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2017. Mereka berpose bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Tema BBF tahun ini: Kopi Pecah. Filosofi kopi pecah ini sangat kuat mewakili kearifan lokal, di mana persaudaraan rakyat dibangun lewat suguhan secangkir kopi. Inilah filosofi sekaligus kekuatan batik Banyuwangi, ungkap Ketut Kencana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyuwangi. Foto: surabaya.tribunnews.com

Pesona beragam kreasi batik yang kita saksikan pada Jumat-Sabtu (28-29/07/2017) tersebut, tentulah tidak terjadi dalam sekejap. Ada proses yang cukup menyita waktu, enerji, serta dana untuk sampai pada tahap yang kita saksikan kini. Kita tahu, untuk memotivasi serta menggalang partisipasi warga, jelas tidak bisa instant. Maka, keberadaan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari semua ini. Ia beserta jajarannya berupaya dengan sungguh-sungguh men-support para pelaku UKM di wilayahnya.

Untuk pelaku UKM yang terkait dengan batik khususnya dan fashion umumnya, Abdullah Azwar Anas berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC). Ini adalah asosiasi perancang mode, yang menaungi lebih dari 118 perancang se-Indonesia. Ali Charisma, national chairman IFC, mencanangkan tujuan yang jelas: membawa desainer dan pelaku usaha fashion batik lokal Banyuwangi, untuk sukses di kancah nasional dan internasional. "Dukungan pemerintah daerah yang all out terhadap perkembangan fashion, membuat kami tergerak untuk hadir disini," ujar Ali Charisma, saat berdialog dengan 40 desainer muda dan pelaku industri batik Banyuwangi, di Banyuwangi, pada Sabtu (19/03/2016).

Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelita Ibrani (kiri) hadir memeriahkan Batik on Pedestrian di Banyuwangi, pada Jumat (28/07/2017). Menurut Bunga, Batik Banyuwangi sangat beragam, desainnya juga variatif, dan warnanya cerah. Masih bisa untuk terus dikembangkan. Ia berharap Batik Banyuwangi bisa dikenal luas, hingga ke mancanegara. Foto: surabaya.tribunnews.com
Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelita Ibrani (kiri) hadir memeriahkan Batik on Pedestrian di Banyuwangi, pada Jumat (28/07/2017). Menurut Bunga, Batik Banyuwangi sangat beragam, desainnya juga variatif, dan warnanya cerah. Masih bisa untuk terus dikembangkan. Ia berharap Batik Banyuwangi bisa dikenal luas, hingga ke mancanegara. Foto: surabaya.tribunnews.com
Berbagai workshop pun digelar. Beragam pelatihan dieksekusi. Setelah skill para desainer dan pelaku usaha fashion di sana dinilai memadai, Banyuwangi Batik Festival pun digulirkan pertama kali tahun 2014. Di tahun ke-5 ini, kita sama-sama menyaksikan, betapa gairah warga Banyuwangi untuk berkarya, sungguh mencengangkan. Taman Blambangan Banyuwangi, yang menjadi pusat penyelenggaraan, disesaki warga dan pendatang sepanjang Jumat-Sabtu (28-29/07/2017) itu. Gairah warga tumbuh, spirit kabupaten mencuat ke permukaan.

Batik, yang semula hanya identik dengan Pekalongan, Solo, dan Jogja, kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Banyuwangi. Akses kabupaten ini dengan para pelaku industri fashion nasional, semakin leluasa dan lancar. Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelita Ibrani, turut hadir memeriahkan Banyuwangi Batik Festival tersebut. Desainer nasional, seperti Yunita Kosasih dan Taruna Kusmayadi, terlibat sebagai tim penilai karya peserta festival. Industri pariwisata Banyuwangi, dengan sendirinya menggeliat lebih kencang. Sebagaimana saya sebutkan di atas, pepatah sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui, agaknya paling tepat untuk menjabarkan aktivitas kreatif tersebut.    

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 30 Juli 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun