Gerakan bersepeda untuk berwisata, seperti yang dilakukan Ancol dan Bandung tersebut, sesungguhnya adalah bagian dari green travelling. Lebih jauh lagi, ini sesungguhnya adalah ajakan untuk hidup sehat dengan bersepeda. Sebagai kaum urban di perkotaan yang cenderung kurang gerakan fisik, maka bersepeda bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan kebugaran secara suka-ria. Apalagi kawasan Ancol sangat luas untuk kita eksplorasi dengan sepeda.
Mekanisme penggunaan sepeda dengan cara kekinian seperti Ourbike di Ancol, memungkinkan publik bersepeda di tempat wisata, tanpa perlu membawa sepeda sendiri dari rumah. Meski, ada juga yang merasa lebih sreg membawa sepeda sendiri. Itu bisa kita lihat di kereta commuter line pada weekend. Cukup banyak pengguna kereta itu yang membawa sepeda lipat mereka ke dalam kereta. Misalnya, dari arah selatan Jakarta hingga ke stasiun Jakarta Kota. Selanjutnya, warga menggunakan commuter line lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok untuk berhenti di Stasiun Ancol. Terus, mereka bersepeda-ria di kawasan Ancol.
Saya belum tahu, mekanisme seperti apa yang akan diterapkan pengelola Ancol, setelah masa gratis menggunakan sepeda hijau tersebut berakhir. Kalau di Bandung, sebagaimana dituturkan Ridwan Kamil, penggunaan sepeda wisata di sana akan menerapkan sistem sewa. Pembayaran sewanya akan menggunakan kartu yang bisa didapat di outlet penyewaan. "Kartu sewa ini bisa diproduksi di perbankan yang memiliki sistem IT memadai," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, pada Senin (10/07/2017).
Jakarta, 12 Juli 2017
Baca juga
984 Sepeda dari Bank Belanda untuk Prestasi Siswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H