Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Optimisme Rizal Ramli untuk Pariwisata Flores, Melalui Tour de Flores

22 Mei 2016   14:50 Diperbarui: 24 Mei 2016   09:34 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah salah satu sisi Flores yang dimaksud Menko Rizal Ramli sebagai beautiful land. Laut, langit, dan pulau-pulau menyatu menjadi pesona maritim nusantara. Kapal, perahu, dan sampan melayari selat demi selat. Nyaris tidak ada sisi yang tidak indah. Kepada para pebalap mancanegara, Menko Rizal Ramli berpesan, you will back to Flores. Foto: muhammad yasin

Inilah salah satu sisi Flores yang dimaksud Menko Rizal Ramli sebagai beautiful land. Laut, langit, dan pulau-pulau menyatu menjadi pesona maritim nusantara. Kapal, perahu, dan sampan melayari selat demi selat. Nyaris tidak ada sisi yang tidak indah. Kepada para pebalap mancanegara, Menko Rizal Ramli berpesan, you will back to Flores. Foto: muhammad yasin
Inilah salah satu sisi Flores yang dimaksud Menko Rizal Ramli sebagai beautiful land. Laut, langit, dan pulau-pulau menyatu menjadi pesona maritim nusantara. Kapal, perahu, dan sampan melayari selat demi selat. Nyaris tidak ada sisi yang tidak indah. Kepada para pebalap mancanegara, Menko Rizal Ramli berpesan, you will back to Flores. Foto: muhammad yasin
Kesimpulan tersebut diungkapkan Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/1/2016), saat meluncurkan Tour de Flores 2016 ini. Optimisme Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sama dan sebangun dengan optimisme Menko Rizal Ramli. Yang membuat kedua menteri ini optimis, bukan hanya karena alam Flores yang menakjubkan, tapi juga karena spirit warga Flores. “Karena pemuda-pemuda Flores punya visi, punya inisiatif, dan punya leadership, akhirnya barang ini jadi juga,” tukas Menko Rizal Ramli malam itu, yang langsung disambut tepuk tangan meriah. Tour de Flores 2016 hanya dipersiapkan dalam enam bulan, padahal normalnya butuh persiapan dua tahun.

Toleransi Sesama dari Flores

Visi, inisiatif, dan leadership warga Flores, sebagaimana disebutkan Menko Rizal Ramli, tentulah tidak tumbuh dengan sendirinya. Ada latar historis yang tidak bisa dipisahkan dari realitas tersebut. Salah satunya adalah Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Pada Tour de Flores 2016, Ende menjadi tempat berakhirnya etape kedua, Maumera-Ende, sejauh 141,3 kilometer. Ende dipilih karena merupakan kota yang bersejarah. Selama empat tahun, 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938, Soekarno diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda di sana. Hingga kini, kita masih bisa menyaksikan rumah yang ditempati Bung Karno tersebut. Rumah pengasingan Bung Karno itu berada di Jalan Perwira, Ende, dan dilindungi keberadaannya sebagai cagar budaya.

Tour de Flores 2016 sekaligus merupakan jelajah sejarah. Ende dijadikan tempat berakhirnya etape kedua, Maumera-Ende, sejauh 141,3 kilometer. Ini adalah rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende. Di tempat pengasingan inilah Bung Karno mendapat inspirasi tentang nilai-nilai toleransi antar umat beragama, yang kemudian menjadi bagian dari Pancasila. Foto: kompas.com
Tour de Flores 2016 sekaligus merupakan jelajah sejarah. Ende dijadikan tempat berakhirnya etape kedua, Maumera-Ende, sejauh 141,3 kilometer. Ini adalah rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende. Di tempat pengasingan inilah Bung Karno mendapat inspirasi tentang nilai-nilai toleransi antar umat beragama, yang kemudian menjadi bagian dari Pancasila. Foto: kompas.com
Ketika Soekarno diasingkan di Ende, orang-orang terpandang pada masa itu, menghindar untuk bertemu dengan Bung Karno.  Tapi, tidak demikian halnya dengan Pater Gerardus Huijtink SVD. Pastor Paroki Ende ini justru menjadi orang pertama yang datang ke rumah pengasingan Bung Karno tersebut. Mereka kemudian menjadi sahabat, akrab dalam keseharian. Dalam buku Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara, kita bisa membaca fakta sejarah yang diungkapkan Pater Lambert Lame Uran SVD. Pada masa pengasingan itu, Pater Gerardus Huijtink SVD sudah menyapa Bung Karno sebagai Tuan Presiden. Padahal, saat itu, kemerdekaan Indonesia baru berupa bagian dari mimpi besar Bung Karno.

Kisah Bung Karno semasa pengasingan tersebut, juga menjadi bagian dari sambutan Menko Rizal Ramli pada Rabu (18/5/2016) malam itu. Ia terharu mengenang masa perjuangan sang founding father. Di bumi Flores, Bung Karno menulis banyak hal serta mencatat beragam sisi kehidupan. Dan, sebagian dari itu, menjadi catatan penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Kepada para pebalap mancanegara, Menko Rizal Ramli mengemukakan, mereka beruntung datang ke Flores. Karena, selain leluasa menikmati panorama alam Flores yang menakjubkan, mereka sekaligus berkesempatan menyusuri jejak pendiri negeri ini. ”This is very memorable place,” ujar Menko Rizal Ramli, meyakinkan.

isson khairul –linkedin –dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 22 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun