Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Commuter Line Menjadi Andalan Keluarga untuk Wisata Ketika Weekend

8 Mei 2016   08:57 Diperbarui: 8 Mei 2016   19:11 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, selalu ramai oleh keluarga yang membawa anak-anak. Pada sore hari Sabtu dan Minggu, mereka bersiap kembali ke rumah masing-masing dengan commuter line, setelah menikmati liburan di Kebun Binatang Ragunan, sekitar 3 kilometer dari Pasar Minggu. Dari stasiun, mereka bisa langsung ke Ragunan dengan angkutan kota warna merah nomor S-15A. Kembali ke stasiun juga dengan angkutan yang sama. Foto: isson khairul

Tiap weekend, commuter line penuh dengan keluarga.Celoteh anak-anak terdengar riang di mana-mana. Di stasiun maupun dalam kereta. Ini momen yang positif untuk membiasakan anak menikmati transportasi publik. 

Liburan itu mahal. Tapi, commuter line menjadikan biaya liburan terjangkau. Bahkan, oleh keluarga pedagang sayur gerobakan sekalipun. Kang Asep, contohnya. Hari Sabtu (7/5/2016), ia dengan istri dan dua anak, asyik menikmati liburan di Kota Tua, Jakarta Kota. Perbekalan lauk-pauknya lengkap. Tikar plastik pun ia bawa serta. Keluarga pedagang sayur gerobakan dari Bogor, Jawa Barat, ini hanya merogoh kocek Rp 40.000 untuk ongkos Bogor-Jakarta Kota pulang-pergi, untuk empat orang. Dengan anggaran liburan Rp 150.000, kedua anak Kang Asep puas bermain dengan sepeda sewaan. Termasuk jajan sejumlah camilan di sana.

Berkat Transportasi Publik

Kang Asep hanya salah satu contoh yang menunjukkan, betapa transportasi publik yang teratur serta terjangkau, telah memberi dampak positif kepada orang kebanyakan. Dalam hal ini, transportasi kereta commuter line yang terkait dengan liburan. Pada Jumat-Sabtu (6-7/5/2016), saya mengamati situasi di tiga tempat. Pertama, di Stasiun Pasar Minggu. Stasiun ini adalah tempat transit favorit untuk mereka yang hendak berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. Dari stasiun, mereka cukup menyeberang jalan, kemudian naik angkutan kota (angkot) warna merah nomor S-15A, langsung menuju Ragunan.

liburan-commuter-line-oke-2-572e9bab8323bd6005cbab51.jpg
liburan-commuter-line-oke-2-572e9bab8323bd6005cbab51.jpg
Ini pemandangan yang selalu terjadi di Stasiun Depok Baru, Kota Depok, Jawa Barat, pada sore hari Sabtu dan Minggu. Mereka bersiap kembali ke rumah masing-masing dengan commuter, line setelah menikmati liburan di Masjid Dian Al Mahri yang dikenal sebagai Masjid Kubah Emas di Jl. Maruyung Raya, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Foto: isson khairul

Itu rute perjalanan ke Kebun Binatang Ragunan yang praktis dan murah-meriah. Bagi yang ingin melanjutkan perjalanan dengan taksi, lebih baik turun di Stasiun Tanjung Barat. Kemudian, naik jembatan penyeberangan ke arah barat. Nah, di sana sudah menunggu sejumlah taksi yang bisa digunakan untuk menuju Ragunan. Harap diingat, dari Tanjung Barat, tidak ada angkutan umum lain yang menuju Ragunan, selain taksi. Untuk kembali dari Ragunan ke stasiun dengan taksi, tidak praktis ke Tanjung Barat. Karena, rutenya jadi berliku-liku dan lebih jauh. Lebih baik ke Stasiun Pasar Minggu.

Tempat kedua yang saya amati pada Jumat-Sabtu (6-7/5/2016) itu adalah Stasiun Depok Baru. Mereka yang hendak berwisata ke Masjid Kubah Emas, memang idealnya transit di stasiun ini. Pilih keluar stasiun melalui pintu barat. Di luar pagar stasiun, sudah menunggu sejumlah angkot yang siap ditumpangi. Pertama, naiklah angkot warna biru nomor D-03 jurusan Depok-Parung, kemudian turun di Parung Bingung. Kedua, lanjutkan dengan naik angkot yang juga warna biru nomor D-102 jurusan Parung Bingung-Pondok Labu, turun di depan gerbang Masjid Kubah Emas. Untuk kembali ke Stasiun Depok Baru, gunakan cara yang sama, dengan arah sebaliknya.

liburan-commuter-line-oke-3-572e9be520afbd48048b4579.jpg
liburan-commuter-line-oke-3-572e9be520afbd48048b4579.jpg
Masjid Kubah Emas atau Masjid Dian Al Mahri ini memiliki arsitektur berupa menara-menara yang dibalut dengan batuan granit. Masjid ini diresmikan pada 31 Desember 2006. Di dunia, hanya ada tujuh masjid yang berkubah emas, salah satunya ada di Indonesia. Keenam masjid lainnya adalah Masjid Qubbah As-Sakhrah di Palestina, Masjid Al Askari di Irak, Masjid Suneri di Lahore, Masjid Sultan Singapura di Singapura, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei, dan Masjid Jami Bandar Sri Begawan di Brunei. Foto: kompas.com

Dari contoh akses wisata ke Kebun Binatang Ragunan dan ke Masjid Kubah Emas di atas, kita bisa melihat, betapa keberadaan commuter line telah memudahkan mereka yang hendak bepergian ke kedua tempat tersebut. Commuter line memungkinkan banyak keluarga berwisata dengan ongkos yang murah-meriah, meski membawa serta anak-anak. Apalagi seluruh rute commuter line telah terkoneksi satu sama lain, hingga memudahkan pengguna melakukan transit, tanpa harus keluar stasiun. Karena itulah, dari pengamatan saya, jaringan kereta ini telah menjadi andalan keluarga untuk berwisata ketika weekend.    

Wisata Dekat Stasiun

Tempat ketiga yang saya amati pada Jumat-Sabtu (6-7/5/2016) itu adalah Stasiun Jakarta Kota. Tujuan utama para keluarga untuk berwisata melalui stasiun ini adalah kawasan Kota Tua. Salah satu contohnya adalah keluarga Kang Asep di atas. Wisata ke Kota Tua tentulah sangat praktis, karena lokasinya dekat sekali dengan stasiun. Keluarga pengguna commuter line bisa berjalan kaki ke Kota Tua, tanpa harus menyambung dengan kendaraan lain, seperti halnya ke Kebun Binatang Ragunan dan ke Masjid Kubah Emas. Artinya, hemat waktu, juga hemat biaya.

liburan-commuter-line-oke-4-572e9c1dc6afbd6305e749c1.jpg
liburan-commuter-line-oke-4-572e9c1dc6afbd6305e749c1.jpg
Peron Stasiun Jakarta Kota penuh sesak oleh warga yang hendak berwisata ke kawasan Kota Tua. Para keluarga tersebut umumnya membawa perbekalan makanan serta minuman. Juga, tikar plastik untuk digelar sebagai alas duduk di pelataran Kota Tua. Keberadaan kereta commuter line, telah memudahkan mereka untuk berwisata secara praktis, dengan biaya yang terjangkau. Foto: isson khairul

Karena itulah, Kota Tua selalu ramai sepanjang waktu, terutama ketika weekend. Pada pagi hari, kita bisa melihat banyak pengguna commuter line yang turun dari kereta sembari menenteng sepeda lipat. Ada yang datang dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Mereka umumnya berombongan, kemudian menjelajah kawasan Kota Tua dengan sepeda. Kereta yang berangkat dari Stasiun Bogor pada pukul 04.00 WIB, tiba di Stasiun Jakarta Kota pukul 05.30 WIB. Pengguna commuter line pada jam ini, khususnya weekend, banyak yang membawa sepeda lipat untuk berwisata di Kota Tua.

Menjelang siang, antara pukul 09.00-11.00 WIB, keluarga dengan membawa serta anak-anak memenuhi stasiun. Mereka berlarian, juga bersorak-sorak kegirangan begitu turun dari kereta. Petugas pengamanan tentu saja siaga, agar anak-anak yang sedang bersuka-ria tersebut tak sampai lepas kendali. Demikian pula halnya dengan petugas yang berada di gate out. Maklum, anak-anak itu seperti tidak sabar untuk segera keluar dari stasiun. Memandang mereka serta mendengar celotehan mereka, terasa sekali bahwa ini adalah weekend. Hari libur, hari-hari indah bersama keluarga.

liburan-commuter-line-oke-5-572e9c588d7a611e05ab6534.jpg
liburan-commuter-line-oke-5-572e9c588d7a611e05ab6534.jpg
Beragam aktivitas dengan leluasa dilakukan warga di ruang terbuka Kota Tua Jakarta. Segala lapisan usia menikmati ruang publik ini, yang masing-masing saling menjaga toleransi sesama. Karena kawasan ini hanya beberapa langkah dari Stasiun Jakarta Kota, maka sebagian besar dari mereka mengakses tempat wisata ini dengan menggunakan kereta commuter line. Foto: isson khairul

Saat matahari mulai tergelincir ke barat, yang turun di Stasiun Jakarta Kota adalah anak-anak muda, pasangan-pasangan muda. Mereka seakan hendak menyongsong senja yang turun perlahan di Kota Tua. Tak bisa diingkari, senja di sana memang menjadi senja yang romantis. Dikitari sejumlah bangunan peninggalan kolonial, ruang terbuka luas itu menjadi saksi untuk segenap rindu yang bergelora di sanubari mereka. Dan, tatkala langit mulai gelap, yang kemudian lampu-lampu menebar cahaya, mereka tak perlu worry ketinggalan kereta. Toh, commuter line terakhir dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Bogor masih tersedia hingga pukul 23.22 WIB.

Waspada Selama Wisata    

Long weekend ini memang bukan long weekend biasa. Ini bukan hanya dirasakan keluarga yang sedang berlibur, tapi juga oleh para pengelola commuter line yang bertugas di hari libur. Pada hari libur biasa, misalnya, Stasiun Bogor mengerahkan 14 petugas pengamanan. Tapi, pada hari libur panjang ini, KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sengaja menempatkan hingga 40 petugas pengamanan di sana. Selain petugas pengamanan, yang juga ditambah adalah petugas kebersihan dan petugas pelayanan penumpang di stasiun, passanger service.

liburan-commuter-line-oke-6-572e9c8eae7a6140048b4574.jpg
liburan-commuter-line-oke-6-572e9c8eae7a6140048b4574.jpg
Ini Putri Astrid dari Belgia, ketika mengunjungi Kebun Raya Bogor, pada Rabu (16/3/2016). Leluhurnya, Pangeran Leopold III dan Ratu Astrid, pernah berkunjung ke Kebun Raya Bogor pada tahun 1928. Untuk menghormati kunjungan ini, sebuah jalan di Kebun Raya Bogor ditanami dengan bunga tasbih. Bunga itu dipilih, karena mempunyai kelopak dan daun berwarna hitam, kuning, dan merah, sesuai dengan warna bendera nasional Belgia. Foto: kompas.com

Kebijakan tersebut dilakukan KCJ, mengingat lonjakan arus pengguna kereta, khususnya yang menuju Stasiun Bogor. "Jumlah petugas ditambah dua kali hingga tiga kali lipat dari jumlah normal di saat libur reguler," kata Eva Chairunnisa, Manajer Komunikasi KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), melalui keterangan tertulisnya, pada Sabtu (7/5/2016). Kita tahu, Bogor adalah kota terdekat dan salah satu destinasi favorit warga Jakarta ketika weekend. Selain Kota Hujan tersebut memiliki Kebun Raya, beragam pilihan kuliner di sana juga senantiasa bikin kangen selera.

Karena itulah, pada pagi hingga siang weekend, kereta tujuan Bogor cenderung padat penumpang. Sebaliknya, pada sore hingga malam, kereta dari Bogor menuju arah Jakarta, juga penuh penumpang. Kereta terakhir dari Bogor untuk tujuan Stasiun Manggarai, masih tersedia hingga pukul 22.20 WIB. Agar perjalanan pulang liburan tidak bikin stress, sebaiknya sudah masuk Stasiun Bogor sekitar pukul 21.00 WIB. Dengan demikian, kita leluasa memilih kereta yang langsung ke Tanah Abang, Duri, hingga Jatinegara, misalnya. Dari Tanah Abang, bisa nyambung dengan kereta hingga Maja. Dari Duri, bisa lanjut dengan kereta ke Tangerang. Dari Jatinegara, bisa pula melanjutkan perjalanan dengan kereta ke Bekasi.

Meski KAI Commuter Jabodetabek sudah melakukan penambahan petugas di lapangan, kewaspadaan penumpang tetaplah menjadi suatu keharusan. Eva Chairunnisa berpesan agar pengguna commuter line berhati-hati terhadap barang bawaan berharga. Dan, segera melaporkan kepada petugas, apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Baik saat berada di stasiun maupun ketika dalam kereta. Oh, ya, penumpang yang membawa anak-anak, agar tidak melepas perhatian dari mereka. Pastikan bahwa anak selalu dalam pengawasan. Perjalanan liburan dengan commuter line ini sesungguhnya adalah proses edukasi kepada anak-anak, agar kelak mereka terbiasa menggunakan transportasi publik.  

isson khairul –linkedin –dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 8 Mei 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun