Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianival 2015, Tjiptadinata Effendi Berbagi Buku di Booth KutuBuku

10 Desember 2015   08:36 Diperbarui: 10 Desember 2015   17:35 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Sehangat Matahari Pagi ini akan diberikan Pak Tjip di booth Komunitas KutuBuku di Kompasianival 2015, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015. Kompasianer yang tulisannya ada dalam buku ini, dipastikan akan memperoleh satu eksemplar buku yang berisi 64 artikel, dengan tebal 276 halaman ini. Apakah Anda salah satu penerimanya? Foto: koleksi pribadi

Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)

Sebagaimana halnya ayah dan ibu, Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata, akan menyambut kita di Kompasianival 2015. Buku Sehangat Matahari Pagi, sudah mereka siapkan untuk kita, untuk 64 Kompasianer yang tulisannya dihimpun dalam buku ini.

Maka, lengkaplah Pak Tjip dan Bu Rose, menjadi Ayah dan Ibu para Kompasianer. Juga, menjadi Opa dan Oma bagi kita semua. Buku Sehangat Matahari Pagi ini adalah kumpulan tulisan kita di Kompasiana, sebagai wujud penghormatan kita kepada Pak Tjip dan Bu Rose. Pasangan ini sudah bertahun-tahun menginspirasi kita melalui tulisan serta perbuatan. Tahun lalu, Pak Tjip dinobatkan sebagai Kompasianer of The Year tahun 2014. Tahun ini, menyambut Kompasianival 2015, Pak Tjip menerbitkan 64 tulisan Kompasianer yang terkait dengan dirinya, ke dalam buku tersebut.

Buku Terima Kasih

Tulisan tentang Pak Tjip yang ditulis para Kompasianer, tentulah lebih dari 64. ”Saya harap, ke-64 tulisan ini cukup mewakili rasa persahabatan serta rasa persaudaraan yang selama ini kita bina di Kompasiana,” ujar Pak Tjip, pada Senin (16/11/2015) siang, di Restoran Sari Minang, Jl. Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat. Siang itu, Pak Tjip dan Bu Rose serta Thamrin Sonata dan Isson Khairul, sengaja meeting sembari santap siang, untuk memfinalisasi penerbitan buku Sehangat Matahari Pagi tersebut.

Pak Tjip berinisiatif menerbitkan 64 tulisan Kompasianer yang terkait dengan dirinya, ke dalam buku tersebut, karena ia ingin berterima kasih. Berterima kasih kepada para pengelola Kompasiana dan kepada para Kompasianer. Dalam pertemuan delapan pasang mata siang itu, Pak Tjip dan Bu Rose dengan hati-hati dan sangat cermat, memperhatikan tulisan dan nama penulis yang direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam buku.

Thamrin Sonata serta Isson Khairul, yang mewakili Komunitas KutuBuku dan Penerbit Peniti Media, me-resume-kan tulisan yang ada, satu per satu. Memberikan berbagai pertimbangan. Hal itu merupakan masukan kepada Pak Tjip, yang memiliki otoritas untuk memutuskan. Pertemuan siang itu adalah pertemuan finalisasi, karena proses penerbitan buku tersebut sudah mulai dilakukan, sebelum Pak Tjip tiba di Jakarta.

Sebelumnya, karena Pak Tjip dan Bu Rose bermukim di Wollongong, Australia, komunikasi dilakukan secara online. Dari pertemuan tatap muka pada siang itulah, kami melihat, betapa sungguh-sungguhnya Pak Tjip dan Bu Rose menyiapkan buku ini. Mereka sungguh-sungguh hendak berterima kasih melalui penerbitan buku ini. Karena, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan serta persaudaraan yang selama ini sudah terbina di Kompasiana.

Sebagian dari Kompasianer mungkin sudah bertatap-muka dengan Pak Tjip dan Bu Rose, dalam artian fisik. Sebagian lagi, mungkin belum. Di booth Komunitas KutuBuku di Kompasianival 2015, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015, rekan-rekan Kompasianer berkesempatan untuk tatap-muka dengan Ayah dan Ibu, sekaligus Opa dan Oma, kita ini. Foto: koleksi pribadi

Buku yang Menyatukan

Pak Tjip dan Bu Rose berharap bisa bertatap-muka dengan sebanyak mungkin Kompasianer. Untuk itulah, di dua hari Kompasianival 2015, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015, mereka berdua akan berada di area acara di Piazza, Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Khusus untuk Kompasianer yang tulisannya terhimpun dalam buku ini, Pak Tjip akan memberikan buku, yang sudah ia lengkapi dengan tanda tangan. Dengan kata lain, ia ingin agar buku tersebut menjadi salah satu penanda bagi bersatunya persahabatan serta persaudaraan, yang selama ini sudah terbina di Kompasiana.

Buku Sehangat Matahari Pagi tersebut akan diberikan Pak Tjip di booth Komunitas KutuBuku. Mengenai detailnya, jam berapa Pak Tjip akan berada di tempat, sebaiknya dicek langsung ke booth Komunitas KutuBuku, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015. Ini untuk memudahkan koordinasi pemberian buku. Karena, sebagaimana diungkapkan Pak Tjip dan Bu Rose, mereka akan menikmati dinamika Kompasianival 2015, dengan beranjangsana dari booth ke booth komunitas.

Boleh jadi, pada jam-jam tertentu, Pak Tjip dan Bu Rose akan stay di booth Komunitas KutuBuku. Kemudian, pada jam-jam lainnya, barangkali mereka sedang berkeliling arena. Pada pertemuan Senin (16/11/2015) siang itu, Isson Khairul mengusulkan agar Kompasianer yang menerima buku, berfoto bersama dengan Pak Tjip, kemudian men-share foto tersebut ke grup facebook KutuBuku. Foto yang menarik dan terpilih, akan dapat hadiah dari Komunitas KutuBuku.

Usul lain adalah Lomba Resensi Buku Sehangat Matahari Pagi yang di-posting di Kompasiana. Pak Tjip, Bu Rose, dan Thamrin Sonata pada dasarnya tertarik dengan usul lomba tersebut. Tapi, hingga tulisan ini di-posting, mekanisme lomba resensi itu belum diputuskan. Rekan-rekan Kompasianer bisa menanyakan hal ini secara langsung kepada panitia yang bertugas di booth Komunitas KutuBuku pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015.

Melalui buku Sehangat Matahari Pagi ini, rasa persahabatan serta rasa persaudaraan, diabadikan Pak Tjip agar tidak tergerus oleh zaman. Dengan kata lain, kita pernah bersama dan akan senantiasa bersama-sama dalam spirit literasi di Kompasiana. Setidaknya, ini menjadi salah satu bagian dari catatan perjalanan kehidupan kita. Foto: koleksi pribadi

Buku Dicetak Terbatas    

Kompasianer yang tulisannya dimuat di buku ini, dipastikan akan mendapatkan 1 (satu) eksemplar buku. Bagaimana dengan rekan-rekan Kompasianer lain, yang juga ingin mendapatkan buku tersebut? Bagi yang hadir di Kompasianival 2015, bisa menanyakan langsung ke panitia yang bertugas di booth Komunitas KutuBuku pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015. Bagi yang tidak sempat hadir, bisa menghubungi Thamrin Sonata melalui facebook atau e-mail, thamrin_sonata@yahoo.com.

Sebagai informasi, buku ini dicetak terbatas. Menurut Thamrin Sonata, bukan sengaja untuk membatasi, tapi karena keterbatasan waktu dalam proses produksi. Sebagaimana diketahui, menjelang Kompasianival 2015, sejumlah buku dari para Kompasianer serentak diterbitkan untuk menyambut ajang kopdar terbesar di Indonesia tersebut. Komunitas KutuBuku dan Penerbit Peniti Media yang menangani penerbitan sejumlah buku tersebut, berupaya agar buku-buku tersebut bisa terbit tepat waktu.

Sampai tulisan ini di-posting, masih ada satu buku lagi dari Kompasianer yang sedang dalam proses pencetakan. Diharapkan, sebelum Kompasianival 2015 resmi dibuka, buku tersebut sudah selesai. Nah, dalam konteks keterbatasan waktu tersebut, Komunitas KutuBuku dan Penerbit Peniti Media tetap mengedepankan kebersamaan. Dalam artian, berbagai upaya akan dilakukan, agar Kompasianer yang berminat untuk mendapatkan buku Sehangat Matahari Pagi ini, bisa mendapatkannya.

Buku Sehangat Matahari Pagi ini, terdiri dari 6 Bab. Selain berisi 64 tulisan dari Kompasianer, juga dilengkapi dengan sejumlah komentar dari beberapa Admin Kompasiana. Bukan hanya itu. Ada 19 Kompasianer lain yang juga turut memberikan komentar, yang menjadi bagian dari rasa persahabatan serta rasa persaudaraan, yang selama ini sudah terbina di Kompasiana. Foto: koleksi pribadi

Melalui tulisan ini, Komunitas KutuBuku dan Penerbit Peniti Media, mengundang Kompasianer di mana saja berada, untuk meluangkan waktu hadir di Piazza, Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, pada Sabtu-Minggu, 12-13 Desember 2015. Mari kita sambut ajang kopdar terbesar di Indonesia ini, dalam konteks meningkatkan spirit literasi bangsa yang kita cintai ini.

Jakarta, 10 Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun