Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Men-JAGADIRI Sejak Muda, Agar Ter-JAGADIRI Hingga Usia Senja

24 Oktober 2015   12:53 Diperbarui: 24 Oktober 2015   17:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui acara ini, JAGADIRI dan Kompasiana berbagi informasi seputar perkembangan industri asuransi di era digital, kepada mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, sebagai bekal pengetahuan, dalam konteks perlindungan diri. Ini bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Lindungi diri Anda dengan asuransi. Silakan pilih jenis perlindungan yang Anda butuhkan, dengan meng-klik www.jagadiri.co.id. Foto: kompasiana.com  

Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)

Kita perlu belajar, bagaimana menjaga diri dengan cara yang benar. Ini sebetulnya inti dari kunjungan Reginald J. Hamdani dan Priska Sari Kurniawan dari Asuransi JAGADIRI[1] ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin (12/10/2015) lalu. Kenapa perlu belajar?

Nah, kita bisa mulai dari pertanyaan itu. Di zaman jadul, ada kata-kata bijak tentang belajar, yang bahkan hingga kini masih kerap kita dengar. Pertama, belajarlah sejak dari ayunan hingga ke liang lahat. Kedua, tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Makna dari kedua kata bijak tersebut menunjukkan bahwa belajar adalah sebuah aktivitas yang tiada henti, tanpa batas waktu, juga tanpa batas wilayah. Kini, di era internet, kita kerap berhadapan dengan kata bijak modern: learn more. Maka, menjadi jelas bagi kita, kenapa kita perlu belajar. Bukankah salah satu ciri masyarakat modern adalah makhluk pembelajar, yang tiada henti belajar?

Regi-Priska dengan 100 Mahasiswa

Regi dan Priska, pada Senin (12/10/2015) itu, menjadi tamu istimewa di UNJ. Mereka adalah dua petinggi dari asuransi JAGADIRI. Kita tahu, mahasiswa bukanlah segmen masyarakat yang berpenghasilan. Karena, sebagian besar mahasiswa, masih menjadi tanggungan orangtua masing-masing, dan mereka dalam kacamata industri asuransi, berada di posisi tertanggung. Artinya, yang berasuransi dan yang membayar premi selama ini, adalah orangtua mereka. Bahkan mungkin, ketika orangtua mereka membeli produk asuransi, mereka tidak dilibatkan sama sekali.

Itu terbukti pada saat dialog tentang asuransi. Ada sekitar 10 dari 100 mahasiswa UNJ yang hadir hari itu, yang mengungkapkan opini mereka tentang asuransi. Semua menceritakan pengalaman orangtua mereka dalam berasuransi. Jadi, bukan pengalaman mereka, karena mereka belum memiliki asuransi, belum pernah membeli produk asuransi. Jadi, ya belum ada pengalaman tentang asuransi. Dalam konteks literasi keuangan[2], realitas tersebut menunjukkan kepada kita bahwa industri keuangan, dalam hal ini industri asuransi, perlu membuka ruang dialog dengan mahasiswa, agar mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang asuransi.

Itulah salah satu agenda Regi dan Priska dari asuransi JAGADIRI, datang bertamu ke UNJ. Regi dan Priska datang bersama Kompasiana[3], untuk berbagi pengetahuan dan wawasan tentang Insurance in the Digital Era. Melalui acara ini, JAGADIRI dan Kompasiana ingin berbagi informasi seputar perkembangan industri asuransi di era digital, kepada mahasiswa, sebagai bekal pengetahuan mereka tentang perlindungan diri untuk masa yang akan datang. Agenda pengetahuan serta wawasan yang dibawa JAGADIRI dan Kompasiana ke kampus UNJ tersebut, tentulah sesuatu yang patut kita apresiasi[4].

Setidaknya, JAGADIRI dan Kompasiana telah turut berkontribusi untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Format Insurance in the Digital Era tentulah sangat relevan, karena praktis tidak ada mahasiswa yang belum tersentuh teknologi digital. Sebagian besar mahasiswa kini, nyaris tidak bisa lepas dari teknologi internet, terutama melalui gadget. Mahasiswa, misalnya, banyak yang lebih memilih memotret catatan dosen di papan tulis dengan gadget-nya, daripada mencatat. Bahkan, yang merekam kuliah dosen dengan gadget, juga tidak kalah banyaknya.

Ada 3 pilihan asuransi untuk kategori Asuransi Accidental. Jaga Aman, untuk Anda yang aktif dan dinamis menjalani rutinitas yang penuh risiko. Jaga Aman Instan, produk asuransi kecelakaan pertama di Indonesia, dengan waktu perlindungan suka-suka terserah Anda. Jaga Aman Plus, perlindungan kecelakaan plus pengembalian premi maksimum 110 persen, jika tidak ada klaim. Anda leluasa memilih, sesuai kebutuhan. Foto: www.jagadiri.co.id

Belajar Lindungi Diri dengan Gadget

Mahasiswa sesungguhnya punya banyak cara untuk memaksimalkan penggunaan gadget, dalam konteks yang positif. Memotret catatan dosen di papan tulis dan merekam kuliah dosen adalah dua dari banyak contoh yang lain. Dengan gadget, mahasiswa juga bisa belajar melindungi diri dengan asuransi. Meskipun belum memiliki penghasilan tetap, sekali waktu, tidak ada salahnya menyisihkan uang saku Rp 5.000, untuk merasakan pengalaman berasuransi, belajar melindungi diri sendiri dengan asuransi.

Misalnya, weekend ini, Anda punya rencana traveling dengan teman-teman. Baik ke destinasi wisata dalam kota, maupun ke luar kota. Baik menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara. Baik dengan transportasi pribadi, maupun dengan transportasi umum. Untuk kebutuhan tersebut, JAGADIRI memiliki produk asuransi Jaga Aman Instan, yang termasuk kategori Asuransi Accidental. Preminya sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000. Ada beberapa rentang waktu pilihan perlindungan, sesuai yang Anda inginkan.

Misalnya, Anda bisa memilih untuk dilindungi asuransi Jaga Aman Instan dalam rentang waktu 3 jam saja. Atau, bahkan, Anda ingin dilindungi hingga 1 tahun mendatang. Jumlah premi yang Anda bayar, tergantung pada pilihan perlindungan yang Anda pilih. Pada dasarnya, Jaga Aman Instan adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan jiwa bagi nasabah atas risiko kecelakaan. Termasuk, perlindungan pada saat Anda olahraga atau sedang dalam perjalanan.

Jaga Aman Instan memberikan fleksibilitas dan kemudahan kepada Anda, untuk mendapatkan perlindungan yang sesuai dengan Anda, kapan pun dan di mana pun. Artinya, ini bukan hanya berlaku untuk mahasiswa UNJ saja, tapi berlaku untuk siapa saja yang membutuhkan perlindungan. Proses untuk mendapatkan perlindungan dari Jaga Aman Instan ini, sangat mudah dan praktis. Anda bisa leluasa melakukan seluruh proses tersebut, dengan gadget. Berani mencoba? Learn more https://www.jagadiri.co.id/product/jaga-aman-instan.htm.

Reginald J. Hamdani, President Director of JAGADIRI, dan Priska Sari Kurniawan, Vice President Strategic Marketing Head JAGADIRI, sedang berbagi pengetahuan tentang asuransi kepada mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pada Senin (12/10/2015) lalu. Regi dan Priska dari www.jagadiri.co.id datang bersama Kompasiana, untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa UNJ, di tengah tumbuh pesatnya pengguna teknologi digital. Foto: isson khairul

Tanpa Ribet, Tanpa Beban

Muhammad Yasser Arafat, Pembantu Dekan III UNJ, memberikan apresiasi pada aktivitas literasi keuangan di kalangan mahasiswa ini. Ia menyadari bahwa teknologi digital telah merubah model bisnis di banyak sektor, termasuk di industri keuangan, khususnya yang terkait dengan asuransi. Di hadapan sekitar 100 mahasiswa yang memenuhi lantai 8, Gedung Sertifikasi Guru, tersebut, Yasser Arafat bercerita, dulu betapa rumitnya membeli produk asuransi. Ada berlembar-lembar dokumen yang harus ditanda-tangani, hingga urusan asuransi bukan hanya rumit tapi juga sangat menyita waktu.

Tradisi rumit produk asuransi itu, diterobos Asuransi JAGADIRI dengan inovasi Insurance in the Digital Era, sejak awal tahun 2015. Ini tentu saja tidak lepas dari terus tumbuhnya pengguna internet di Indonesia, yang di awal tahun 2015, mencapai 88,1 juta pengguna. Ditambah lagi dengan kian massalnya penggunaan gadget, yang memungkinkan pengguna terkoneksi dengan internet secara mobile, sepanjang waktu. Atmosfir digital yang sangat kondusif tersebut, secara kreatif diterobos manajemen Asuransi JAGADIRI, hingga brand asuransi ini menjadi asuransi berbasis digital pertama di Indonesia.

Sebagaimana dipaparkan Priska Sari Kurniawan, seluruh transaksi pembelian hingga klaim, dapat dilakukan hanya dengan mengakses situs www.jagadiri.co.id, kapan pun dan di mana pun. Dengan kata lain, situs tersebut bukan hanya sebagai penyedia informasi semata, tapi sebagai tempat berlangsungnya seluruh transaksi Asuransi JAGADIRI. Melalui transaksi digital ini, apa yang disebut sebagai save time dan save cost, terwujud dengan sesungguhnya. Bebas ribet dan beragam pilihan dengan premi terjangkau. Karena itulah, sebagai inovator Insurance in the Digital Era, JAGADIRI membuktikan diri sebagai Asuransi Tanpa Beban.

Jakarta, 24 Oktober 2015  

----------------------------

JAGADIRI adalah brand asuransi dari Central Asia Financial (CAF), yang tercatat sebagai anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). CAF merupakan bagian dari corporate Salim Group.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/do-you-trust-jagadiri-co-id-choose-allow_55530d4db67e61130813097e

Hanya dengan 3 Langkah Mudah, JAGADIRI senantiasa menjaga serta melindungi. Hanya dengan premi Rp 5,000, kita leluasa beraktivitas: di darat, di laut, di udara, hingga di puncak gunung.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/cukup-3-langkah-kita-selalu-dilindungi-real-time_55530e316523bd090b16ff3a

---------------------------  

[1] Asuransi JAGADIRI adalah brand dari Central Asia Financial (CAF), sebuah perusahaan asuransi, yang izin operasinya diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Maret 2013. CAF merupakan anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). CAF merupakan bagian dari Salim Group, salah satu corporate yang terus berjaya hingga kini, sejak didirikan 4 Oktober 1972 di Indonesia oleh Sudono Salim.

[2] Kesadaran untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat ini, sudah dicanangkan sejak beberapa tahun lalu. Pada Selasa (19/11/2013), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan program Strategi Nasional Literasi Keuangan. Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti S. Soetiono, menjelaskan, pada dasarnya program literasi adalah program untuk mengangkat masyarakat yang kurang paham (literate) seputar jasa keuangan, menjadi paham seputar jasa keuangan. Selengkapnya, silakan baca OJK Canangkan Tiga Pilar Literasi Keuangan, yang dilansir kompas.com, pada Senin l 18 November 2013 | 14:46 WIB.

[3] Kompasiana adalah media warga, bagian dari Kompas Gramedia Grup. Kompasiana yang dirintis oleh Pepih Nugraha, sejak tahun 2008, menjadi wadah bagi para penulis, para blogger. Nama Kompasiana dicetuskan oleh Budiarto Shambazy, wartawan senior Kompas. Nama Kompasiana pada awalnya merupakan salah rubrik di Harian Kompas, yang diisi oleh PK Ojong, pendiri Kompas. Pepih Nugraha bergabung dengan Harian Kompas, sejak tahun 1990. Saat ini, tercatat sekitar 300.000 penulis di Kompasiana. Sehari-hari, Pepih Nugraha akrab disapa Kang Pepih.

[4] Agenda pengetahuan serta wawasan yang dibawa JAGADIRI dan Kompasiana ke kampus UNJ tersebut, dilakukan secara komprehensif di 3 kampus, dalam kurun waktu yang berdekatan. Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin, 12 Oktober 2015, di Perbanas Institute (Perbanas) pada Kamis, 15 Oktober 2015, dan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Atma Jaya) pada Jumat, 16 Oktober 2015. Rangkaian acara dari ketiga kampus tersebut, ditutup dengan Kompasiana Kopi Writing, ngopi bareng sembari learning session tentang tulis-menulis, yang digelar Senin (19/10/2015) di Midtown Jakarta Bistro & Lounge, Jl. Tulodong Atas No. 28, Sudirman Central Business District (SCBD), Senopati, Jakarta Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun