Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

BII Maybank2u, Wujud Eksplorasi Teknologi Informasi yang Tiada Henti

24 September 2015   09:27 Diperbarui: 24 September 2015   09:57 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat petinggi BII: Gusnawan Tjan, Hevi Angweita, Lani Darmawan, dan Stefanus Willy Sukianto (dari kiri ke kanan) kompak menggelorakan spirit bersama, saat peluncuran BII Maybank2u pada Senin (14/9/2015). Inilah bagian dari konsistensi Bank Internasional Indonesia (BII), yang tiada henti berinvestasi serta mengeksplorasi teknologi informasi perbankan. Foto: wartaekonomi.co.id

Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)

BII Maybank2u adalah lompatan teknologi informasi di sektor perbankan. Ini jelas membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Ini sekaligus menunjukkan konsistensi Bank Internasional Indonesia (BII), yang tiada henti berinvestasi serta mengeksplorasi teknologi informasi finansial[1].

Apa yang ditunjukkan Gusnawan Tjan pada launching aplikasi BII Maybank2u[2], pada Senin (14/9/2015), adalah sesuatu yang patut kita apresiasi. Selain aplikasi ini mampu mengintegrasikan beragam aktivitas perbankan, BII Maybank2u adalah salah satu solusi untuk menjangkau 177,7 juta masyarakat Indonesia, yang berusia 15 tahun ke atas. Dari jumlah yang besar itu, baru 36,1 persen saja atau sekitar 64,15 juta dari mereka yang sudah memiliki akun di bank atau tercatat sebagai nasabah bank[3]. Ini menurut data yang dihimpun World Bank Group dalam The Little Data Book on Financial Inclusion tahun 2015.

Rekam Jejak BII di Teknologi

Kita tahu, sebagaimana dituturkan Gusnawan Tjan pada peluncuran aplikasi BII Maybank2u tersebut, bahwa Bank Internasional Indonesia (BII) adalah bank yang konsisten melakukan investasi di bidang Informasi Teknologi (IT). Pada tahun 2013 lalu, misalnya, BII sudah meluncurkan mobile banking berbasis pesan teks, untuk menjangkau 5,1 juta nasabahnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Aplikasi tersebut bersandar pada platform Windows Phone. Sebelumnya, BII juga telah merilis aplikasi serupa, berbasis pesan teks, di tiga platform yakni Android, iOS, dan BlackBerry.

Sebagai catatan, rekam jejak BII di sektor teknologi informasi perbankan, memang mengesankan. Tahun 1998, misalnya, BII menjadi bank pertama di Indonesia yang menyediakan layanan Internet Banking kepada nasabahnya. Kemudian, pada tahun 1999, BII menjadi bank nasional pertama dan satu-satunya bank lokal, yang menyediakan layanan ATM US Dollar. Ini tentu tidak mungkin bisa terjadi, bila tidak didukung oleh teknologi informasi perbankan. Selanjutnya, pada tahun 2003, BII juga menjadi bank lokal pertama, yang menyediakan layanan setoran tunai melalui Cash Deposit Machine (CDM).

Tak hanya sampai di situ, pada tahun 2007, BII juga meluncurkan ATM Singapore Dollar yang pertama di Indonesia[4]. Rekam jejak BII di sektor teknologi informasi perbankan tersebut, menunjukkan kepada kita bahwa BII memang tiada henti berinvestasi serta mengeksplorasi teknologi informasi finansial. Maka, ketika Gusnawan Tjan pada peluncuran aplikasi BII Maybank2u, pada Senin (14/9/2015) tersebut, mengatakan, bahwa BII Maybank2u didukung oleh teknologi tingkat tinggi, kita tahu bahwa pernyataan itu tentulah berkat pengalaman BII bertahun-tahun berkutat dengan teknologi finansial.

Sebagai Head of Business Planning & Performance Management Bank Internasional Indonesia (BII), Gusnawan Tjan tentulah paham, bagaimana mengelola teknologi informasi di sektor perbankan. Ia juga mengerti sepenuhnya, betapa gandrungnya masyarakat kita akan smartphone alias ponsel pintar[5]. Karena itulah, aplikasi BII Maybank2u bisa dioperasikan di seluruh smartphone. Untuk smartphone Android, bisa men-download aplikasi BII Maybank2u di Google Play Store dan untuk smartphone iPhone, bisa men-download-nya di Apple App Store.

Teknologi BII Maybank2u memfasilitasi kita untuk senantiasa terhubung dengan akun media sosial Facebook BII Friends dan Twitter @biifriends. Ini menjadikan aktivitas profesional bisa berlangsung paralel dengan sosialisasi di ranah maya. Bahkan, kita dapat mengubah tampilan aplikasi ini, secara personalisasi, agar lebih sesuai dengan gaya dan kepribadian. Foto: wartaekonomi.co.id

BII dengan Augmented Reality

Lompatan teknologi informasi lain yang mendukung BII Maybank2u, adalah teknologi Augmented Reality[6]. Barangkali, BII menjadi bank pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Augmented Reality pada layanan mobile banking. Augmented Reality, yang ke dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai Realitas Tertambah, sesungguhnya merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau tiga dimensi, ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikannya dalam waktu nyata.

Apa nilai tambahnya bagi nasabah? Begini, smartphone yang sudah men-download aplikasi BII Maybank2u, cukup diangkat sedikit, sekitar setara tinggi bahu. Kemudian, secara otomatis, akan tampil sejumlah informasi di mana lokasi ATM BII dan Kantor Cabang BII terdekat. Hanya itu? Tentu saja tidak. Yang lebih seru, justru teknologi Augmented Reality dengan tangkas menampilkan resto dan tempat-tempat yang memberikan promo serta diskon menarik untuk nasabah BII. Bahkan, Augmented Reality dengan seketika menunjukkan resto dan tempat apa, yang memberikan diskon paling menggiurkan.

Keren kan? Gusnawan Tjan, pada saat peluncuran BII Maybank2u tersebut, sembari menggenggam smartphone-nya, menunjukkan kepada para wartawan, kompasiana[7], dan sejumlah undangan yang hadir hari itu. Dengan memainkan ujung jarinya di layar ponsel pintar, Gusnawan Tjan seakan menegaskan bahwa teknologi informasi yang diusung BII Maybank2u adalah sesuatu yang simple dan user friendly. Kemudahan penggunaannya sekaligus mencerminkan beragam kemudahan yang dikandungnya.

Seorang kompasianer, yang juga seorang travel writer, dengan antusias memberi apresiasi pada teknologi Augmented Reality di aplikasi BII Maybank2u. Katanya, pada saat travelling, apalagi bila sedang berada di kawasan yang belum familiar, teknologi tersebut sangat membantu sebagai guidens. Dengan kata lain, BII Maybank2u telah menerjemahkan kebutuhan nasabah secara cerdas, melalui perangkat teknologi. Ini sekaligus menunjukkan kepada kita, bagaimana BII membangun keselarasan antara consumer behavior dengan teknologi informasi.

Beragam aktivitas perbankan, bisa dengan leluasa kita lakukan, dengan hanya menyentuhkan ujung jari di layar ponsel pintar. Dengan kata lain, BII Maybank2u utuh sebagai sebuah aplikasi perbankan yang compact. Dukungan teknologi yang handal, memungkinkan perbankan benar-benar berada dalam genggaman. Memudahkan kita bertransaksi apa pun, kapan pun, dan di mana pun. Foto: bii.co.id  

BII Integrasikan Antar Rekening

Berkat dukungan teknologi informasi pula, BII Maybank2u memungkinkan kita leluasa mengakses semua jenis rekening yang kita miliki, seperti Tabungan, Giro, Deposito, Kartu Kredit, dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain itu, kita juga dapat melakukan transfer dana, melalui jaringan ATM Bersama, Prima, dan ALTO secara online dan real-time. Beragam aktivitas perbankan tersebut, bisa dengan leluasa kita lakukan, dengan hanya menyentuhkan ujung jari di layar ponsel pintar.

Dengan kata lain, BII Maybank2u utuh sebagai sebuah aplikasi perbankan yang compact. Meski sarat dengan fitur teknologi, menurut Lani Darmawan, Direktur Perbankan Ritel, BII Maybank2u senantiasa mengedepankan misi humanising financial services. Intinya, pemahaman akan makna perbankan yang sesungguhnya, selaras dengan proses kehidupan nasabah. Maklum, mobilitas nasabah yang makin tinggi, membutuhkan layanan perbankan, yang juga serba cepat, tapi dengan tingkat keamanan yang juga tinggi.

Dalam konteks keamanan bertransaksi ini, BII Maybank2u didukung dengan teknologi transaction authorization code (TAC), sistem kode per transaksi, yang selalu berganti tiap transaksi, dan dikirim melalui short message service (SMS) ke nomor ponsel nasabah, sebagai konfirmasi. Demikian juga dengan konfirmasi melalui e-mail nasabah. Begitu pun dengan security image dan security phrase. Teknologi pengamanan berlapis tersebut, sama sekali tidak merepotkan nasabah, karena dirancang secara simple dan user friendly.

Secara keseluruhan, bisa dikatakan, kehadiran BII Maybank2u adalah wujud dari konsistensi Bank Internasional Indonesia (BII), yang tiada henti berinvestasi serta mengeksplorasi teknologi informasi finansial. Dalam konteks bisnis perbankan, ini jelas terobosan untuk capaian yang sudah dikalkulasikan. Stefanus Willy Sukianto, wakil presiden eksektutif, strategi konsumen, manager kekayaan, dan e-channel BII, memaparkan, tahun 2015 ini, nasabah mobile banking BII sudah 320.000. Mereka menggunakan platform unstructured supplementary service data (USSD) dan sms banking. BII menargetkan, nasabah mobile banking akan tumbuh 15 persen di tahun 2016.

Jakarta, 24 September 2015

--------------------------------

Hanya butuh satu menit, untuk mentransfer dana ke rekening tujuan di bank lain. Hanya dengan mengangkat smartphone, kita tahu, resto apa yang terdekat, yang memberikan diskon paling tinggi.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/bii-maybank2u-mobile-banking-dengan-multiple-security-dan-augmented-reality_55fa38ecd292732d1f226850

Dari mekanisme security berlapis, kita tahu bahwa tiap transaksi, terlindungi dengan maksimal. Kita sebagai nasabah terjaga dan BII Maybank2u senantiasa menjaga tiap aktivitas perbankan kita.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/security-berlapis-bii-maybank2u-dengan-tarian-jari-di-layar-ponsel-pintar_560224dc727a61e90986060d

--------------------------------

[1] Tahun 2014, misalnya, Bank Internasional Indonesia (BII) menyiapkan anggaran yang besar untuk teknologi informasi. Thila Nadason, Direktur Keuangan BII, bilang, BII merealisasikan capex senilai US$ 30 juta. "Untuk TI saja, kami siapkan US$ 20 juta-US$ 25 juta. Kami akan fokus pada layanan digital," terang Thila. Industri perbankan memang makin fokus mengembangkan bisnis perbankan berbasis teknologi informasi. Itu sebabnya, mayoritas bank menganggarkan belanja modal atau capital expenditures (capex) untuk belanja pengembangan teknologi informasi (TI). Selengkapnya, silakan baca Bank belanja besar teknologi informasi, yang dilansir kontan.co.id, pada Rabu l 26 Februari 2014 | 07:00 WIB.

[2] BII Maybank2u diluncurkan dalam acara Mobile Banking Landscape & The New BII Mobile Banking, yang diselenggarakan oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) bersama Maybank Fintech dan berkolaborasi dengan Kompasiana. Acara tersebut digelar Senin, 14 September 2015, di Midtown Jakarta Bistro & Lounge, Jl. Tulodong Atas No. 28, Sudirman Central Business District (SCBD), Senopati, Jakarta Selatan. Tampil sebagai pembicara: Hansal Savla, Senior Director TNS Research, Danny Oei Wirianto, Chairman Kaskus, Gusnawan Tjan, Head of Business Planning & Performance Management BII, Stefanus Willy Sukianto, Head WM, Segment Strategy & E-Channel BII, dan Amran Hassan, Maybank's head of corporate development and innovation. Acara ini dimoderatori oleh John Patrick, Fintech Association & CEO Cekaja.com.

[3] Angka tersebut terbilang rendah, jika dibandingkan penetrasi rekening bank Malaysia yang mencapai 80,7 persen dari 22 juta orang berusia 15 tahun ke atas, Singapura yang mencapai 96,4 persen dari 4,5 juta orang berusia 15 tahun ke atas, serta Thailand yang mencapai 78,1 persen dari 54,8 juta orang berusia 15 tahun ke atas.

[4] Tahun 2008, BII diakuisisi oleh Maybank, Malaysia. Bank International Indonesia berdiri sejak tahun 1959, sebagai bank swasta devisa nasional. Kepastian tentang akuisisi BII oleh Malayan Banking Berhad (Maybank) rampung, pada Jumat (26/9/2008). Maybank baru saja terpilih sebagai Jenama Bank Terbaik di Malaysia oleh Brand Finance dalam Global 500 League Table Report 2015. Selengkapnya, silakan baca Akuisisi BII Selesai Besok, yang dilansir kompas.com, pada Kamis l 25 September 2008 | 10:45 WIB dan Maybank dipilih ‘Jenama Bank Terbaik’ di Malaysia, yang dilansir utusan.com.my, pada Senin l 23 Maret 2015 l 3:25 PM.

[5] “Dari data statistica.com, diperkirakan akan ada 69 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia, pada tahun 2016. Kami memanfaatkan momentum ini, BII ingin memaksimalkan penetrasi kegiatan perbankan daring melalui ponsel pintar, dengan platform mobile banking,” ujar Gusnawan Tjan.

[6] Banyak perusahaan yang telah menggunakan augmented reality, untuk mengomunikasikan merek. Meski berbiaya tinggi, peminatnya semakin meningkat. Demam augmented reality mulai melanda Indonesia, setidaknya sejak tahun 2012. Walaupun gaungnya belum benar-benar dikenal masyarakat luas, di kalangan industri periklanan dan pemilik merek, hal ini sudah menjadi wacana yang cukup sering dibicarakan. Selengkapnya, silakan baca Era Komunikasi dengan Realitas Tertambah, yang dilansir marketing.co.id, pada Kamis l 10 Mei 2012.

[7] Kompasiana.com adalah Media Warga, yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup. Para penulis di Kompasiana, menamakan dan menyebut diri Kompasianer. Kompasiana dirintis oleh Pepih Nugraha, yang bergabung dengan Harian Kompas, sejak tahun 1990. Pada tahun 2008, ia ditugaskan untuk merintis Kompasiana, yang kemudian menjadi wadah bagi para penulis, yang juga kerap disebut blogger. Nama Kompasiana dicetuskan oleh Budiarto Shambazy, wartawan senior Kompas. Pada awalnya, nama Kompasiana merupakan nama sebuah rubrik di Harian Kompas, yang diisi oleh PK Ojong, pendiri Kompas. Saat ini, tercatat sekitar 300.000 penulis di Kompasiana. Sehari-hari Pepih Nugraha akrab disapa Kang Pepih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun