Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Joko Widodo Ditinggal atau Ditunggu? Kabinet Kerja vs Kabinet Tunggu

5 September 2015   15:12 Diperbarui: 5 September 2015   16:56 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 5 September 2015  

------------------------------

Pusat lebih sering menggunakan kata instruksi, perintah, bahkan ancaman kepada daerah. Sebaliknya, daerah lebih kerap menggunakan kata permohonan, pengajuan, dan harapan.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/pejabat-pusat-arogan-pemda-dan-pengusaha-bukan-anak-buah-orang-pusat_55e27fd7369773080c846e38

Dana Rp 255 triliun mengendap di daerah, kata Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro di Jakarta, pada Senin (13/7/2015). Dana itu disimpan di bank dan belum diserap untuk pembangunan.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/joko-widodo-mengeluh-luhut-panjaitan-mengancam-dan-target-serapan-tidak-tercapai_55a47d7ff17e61060bef70b8

--------------------------

[1] Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan surat resmi mundur sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, terhitung Rabu (21/5/2014). Dalam suratnya, Luhut tidak menyebut keluar dari keanggotaan Partai Golkar. Luhut memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sementara, Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

[2] Presiden Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (31/12/2014). Pada Rabu (12/8/2015), Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

[3] Pada bulan Mei 2015, Presiden Joko Widodo menarik Teten Masduki untuk langsung menjadi anggota Staf Khusus Bidang Komunikasi. Kemudian, pada Rabu (2/9/2015), Teten Masduki dilantik Joko Widodo menjadi Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

[4] Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif, mengadakan pertemuan sekitar 40 menit dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (29/6/2015). Menurut Syafii Maarif, perekonomian Indonesia melambat, produk domestik menurun, harga sejumlah komoditas juga turun. Kondisi itu telah memicu pengangguran yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun