Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Zona Waspada: Kredit Bermasalah UMKM pada Maret 4,3 Persen, pada April 4,4 Persen

16 Juli 2015   04:28 Diperbarui: 16 Juli 2015   04:28 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 16 Juli 2015

--------------------------

Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan, per 01 Juli 2013, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikenakan pajak sebesar 1 persen dari omzet bulanan:

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/pajak-ukm-umkm-tidak-pro-usaha-rakyat_552c52936ea834a35d8b4587

--------------------------

Bank Rakyat Indonesia (BRI), selain piawai mengelola nasabah UMKM, juga memberikan perhatian serius pada TKI, khususnya agar mereka berkembang sekembali ke tanah air:

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/bekerja-berdaya-dan-berusaha_552b7d2e6ea83497658b45c5

-------------------------

[1] Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015 yang melambat menjadi 4,71 persen memengaruhi arus kas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akibatnya, kredit bermasalah sektor UMKM meningkat. Selengkapnya, silakan baca Antisipasi Kredit Macet UMKM, yang dilansir print.kompas.com, pada Selasa (14/7/2015).

[2] Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, AA Gede Ngurah Puspayoga, tahun 2013, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto sebesar 57,56 persen. Kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional sebesar 15,68 persen. Hal itu disampaikan Puspayoga pada Dies Natalis Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa (12/5/2015).

[3] Agustus 2012, pengangguran tercatat 7,24 juta orang. Februari 2015, jumlahnya bertambah menjadi 7,45 juta orang. Selengkapnya, silakan baca Ekonomi Lesu, Ratusan Ribu Pekerja Kena PHK, yang dilansir kompas.com, pada Kamis, 21 Mei 2015 | 09:54 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun