Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Irman Gusman Ingin Semua Daerah Berkembang Sesuai Potensi dan Dapat Bagi Hasil yang Adil

25 Juni 2015   10:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

------------------------------------------------------------------------------

[1] Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), pada Selasa (5/5/2015), merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2015 adalah 4,71 persen, melambat dibanding pertumbuhan ekonomi pada periode sama tahun 2014, yang mencapai 5,14 persen.

[2] Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sedangkan, Koefisien Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna. Indeks Gini nasional tahun 2013 adalah 0,38.

[3] Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, mengatakan, berdasar data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan hanya sekitar satu persen. Hal itu dikatakannya dalam Diskusi Forum Senator untuk Rakyat dengan tema Menagih Janji Kesejahteraan Daerah di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/5/2015).

[4] Farouk Muhammad mengatakan hal itu pada diskusi panel yang diadakan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Institut for Research and Empowerment (IRE), dan Harian Umum Kompas pada Jumat (5/6/2015) dengan tema Mengawal Dana Desa dengan menghadirkan Wakil Ketua DPD- RI Farouk Muhammad, Suprayoga Hadi MSP (Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Desa PDTT), Ahmad Muqowam (Ketua Komite I DPD RI dan Mantan Ketua Pansus UU Desa), Yeni Sucipto (Koordinator Seknas FITRA), Wahyudi (Kepala Desa Panggungharjo Bantul), Arie Sujito (Koordinator Advokasi UU Desa IRE), dan Tri Agung Kristanto (Redaktur Desk Nusantara Harian Kompas).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun