Misalnya, apa hikmah yang bisa diraih dari peristiwa tersebut? Proses pembelajaran apa yang bisa dilakukan dari tragedi keluarga itu? Sejumlah jawaban dari sejumlah pertanyaan itu, bisa berwujud informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman blogger, hal itu bisa dielaborasi hingga menjadi tulisan yang kreatif. Pembaca bukan hanya jadi tahu perisitiwa tersebut, tapi juga memperoleh pecerahan lewat tulisan, agar tak terjerembab seperti keluarga yang bersangkutan.
”Kontribusi blogger yang demikianlah yang kami harapkan,” kata Antar Sianturi, ”karena kami percaya bahwa penulis blog adalah orang-orang kreatif, yang mampu mengolah bad news menjadi good news. Hal tersebut akan menjadi gerakan untuk menggugah pembaca secara persuasif, agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba.” Dalam hal ini, blogger menjadi kreator pesan anti narkoba, sekaligus menjadi komunikator yang menyampaikan pesan tersebut secara direct kepada sesama anggota komunitas.
Ini adalah kekuatan blogger yang barangkali tidak dimiliki oleh media mainstream. Pembaca media belum tentu terhubung dengan penulis di media tersebut. Sebaliknya, blogger terhubung secara langsung, bahkan mungkin sudah dikenal baik oleh anggota komunitas, yang menjadi pembaca tulisan sang blogger. Dengan kata lain, antara blogger dan pembacanya, terjadi mekanisme interaktif. Kondisi tersebut merupakan added value dari tiap pesan yang ada di tulisan blogger.
[caption id="attachment_368332" align="aligncenter" width="600" caption="Slamet Pribadi, Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN). Anak-anak dijadikan target oleh pengedar narkoba, dengan menyusupkan narkoba melalui makanan dan minuman. Ingatkan anak-anak agar tak jajan sembarangan. Mereka anak-anak kita, mereka harapan kita. Adalah tugas kita bersama untuk melindungi mereka dari pengaruh narkoba. Foto: koleksi pribadi"]
Peran Blogger, Cakupan Media Sosial
Aktivitas blogger berlangsung di media sosial. Keleluasaannya tinggi, efektivitasnya juga tinggi. Banyak peristiwa penyalahgunaan narkoba, yang justru bermula dari media sosial. Seperti tragedi orangtua yang menelantarkan lima anak di atas, yang kemudian diketahui adalah pengguna narkoba, pada awalnya bermula dari postingan di media sosial. Atas dasar informasi di media sosial itu, pihak yang berwenang melakukan penelusuran lebih jauh.
Karena itulah, Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi, meyakini bahwa para blogger berperan penting dalam mendeteksi penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat. Blogger ada di mana-mana, di beragam lingkungan masyarakat. Informasi terkait narkoba yang disampaikan blogger melalui blog pribadi masing-masing, sangat berharga sebagai petunjuk awal bagi pihak yang berwenang menangani narkoba.
Informasi dari blogger tersebut juga bermanfaat bagi pembaca, untuk meningkatkan kewaspadaan mereka. Bisa jadi selama ini warga suatu wilayah merasa kawasan tempat tinggal mereka aman-aman saja dari narkoba, karena tak ada informasi. Dengan adanya informasi dari blogger yang disampaikan melalui media sosial, warga akan terjaga. Kesadaran warga, tumbuh. Kewaspadaan warga meningkat. Artinya, blogger melalui media sosial, bisa berperan menggerakkan warga untuk bersama-sama melawan narkoba.
“Dengan demikian, para blogger bisa berperan melawan narkoba dengan menyampaikan berita-berita atau informasi penyalahgunaan narkoba, yang disampaikan melalui tulisan di blog-blog pribadi,” ujar Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi, dalam diskusi Indonesia Darurat Narkoba yang dilangsungkan di Pulau Dua Restaurant, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kompleks Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/5/2015) tersebut.
Jakarta, 29 Mei 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI