Ini adalah petikan berita tentang kelengkapan perangkat penanggulangan kebakaran di Pasar Johar, Semarang, dari Suara Merdekapada Senin (12/9/2011) lalu.Juga, terlampir petikan berita tentang kelengkapan perangkat penanggulangan kebakaran di Pasar Klewer, Solo, dari Suara Merdekapada Selasa (11/3/2003) lalu. Setidaknya, ini menjadi catatan bagi kita semua, tentang realitas sistem penanggulangan kebakaran di kedua pasar tersebut. Juga, menjadi catatan tentang kepedulian kita terhadap mereka yang disebut rakyat, terhadap sesuatu yang kita nilaibersejarah.
Kalaulah benar kita cermat membaca apa yang diungkapkan media tersebut, tentulah sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan. Bahwa bencana kebakaran adalah sesuatu yang di luar kendali kita, setidaknya dengan persiapan perangkat penanggulangan kebakaran yang memadai, proses pemadaman tentu akan lebih cepat. Ini juga mungkin bisa meminimalkan tingkat kerugian yang harus ditanggung para pedagang, yang sesungguhnya adalah rakyat.
Tapi, ya begitulah realitasnya. Di musim kampanye, pasar memang menjadi tempat favorit bagi politisi untuk menebar janji mereka. Pasar Klewer mungkin sudah berkali-kali didatangi politisi. Demikian pula dengan Pasar Johar. Apakah kedatangan mereka sama artinya dengan nilai kepedulian mereka? Setelah Pasar Klewer dan Pasar Johar jadi abu, kita tahu bahwa sesungguhnya mereka tidak memiliki kepedulian. Sesuatu yang bersejarah, sesuatu yang bernilai, pada akhirnya hanya untuk dilupakan, diabaikan.
Jakarta, 16 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H