[caption id="attachment_361987" align="aligncenter" width="621" caption="Minat pelajar pada sains tentu saja turut membangkitkan optimisme bangsa ini, untuk lebih cepat berada di jajaran negara maju dunia. Pada 18-24 Mei 2015 mendatang, para pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi, akan berlomba menunjukkan prestasi mereka di ajang OSN tingkat nasional di Jogjakarta. Foto: kemdikbud.go.id"][/caption]
Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)Â
18–24 Mei 2015 mendatang, 2.800 siswa akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 di Jogjakarta. Ini ajang ilmiah ke-14 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Seberapa besar minat siswa pada bidang sains?
Tak bisa diingkari, secara peringkat, pendidikan Indonesia di bidang matematika dan sains, menempati urutan ke-64 dari 65 negara. Ini merupakan laporan studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012. Tahun sebelumnya, 2011, menurut laporan Trends in International Mathematics and Science and Study (TIMMS), Indonesia berada pada tingkat 38 dan 40 dari 42 negara dalam kemampuan pemahaman matematika dan sains untuk pelajar kelas VIII.
Meski secara peringkat belum menggembirakan, tapi minat pelajar kita untuk studi bidang sains, sesungguhnya cukup membangkitkan optimisme. "Pada tahun 2015, terdapat 92.000 pelajar pada jenjang sekolah dasar yang mengikuti kompetisi sains. Hal ini memperlihatkan tingginya minat mereka," ujar Yohanes, fisikawan Indonesia, yang juga Ketua Dewan Penasihat Olimpiade Sains Kuark (OSK), di Jakarta, Sabtu, 21 Februari 2015.
OSN, Potret Sains Nasional
Olimpiade Sains Nasional (OSN) bisa dikatakan merupakan potret kemajuan pendidikan sains di seluruh jenjang pendidikan di Tanah Air. Kenapa? Karena, OSN ini dilaksanakan secara regular dari tahun ke tahun, yang tahun 2015 ini merupakan yang ke-14 kalinya. Pesertanya berasal dari seluruh jenjang pendidikan: SD, SMA, SMK/MI, PKLK DIKDAS, dan PKLK DIKMEN. Untuk peserta didik SMP, tahun ini penyelenggaraannya dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Mereka yang menjadi peserta OSN di Jogjakarta dan Palu adalah para pemenang olimpiade sains tingkat provinsi dari seluruh Tanah Air. Artinya, di tingkat provinsi masing-masing, mereka sudah berlomba dan menjadi pemenang untuk berhak mengikuti ajang nasional ini. Maka, yang berlomba di Jogjakarta dan Palu nanti, sesungguhnya adalah para juara di bidang sains, yang mencerminkan prestasi pelajar secara nasional.
Intensifnya berbagai penyelenggaraan acara di bidang sains, baik di tingkat provinsi maupun nasional, telah menunjukkan hasil yang positif. Ini terbukti dengan prestasi pelajar Indonesia di tingkat Internasional yang cukup membanggakan dan mampu bersaing dengan negara-negara maju. Sebagai catatan, untuk jenjang SMA, sejak tahun 2004-2014, pelajar Indonesia telah berhasil meraih 54 medali emas, 126 perak, dan 161 perunggu dalam berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional.
[caption id="attachment_361988" align="aligncenter" width="634" caption="Ketekunan dan kesungguhan mereka menekuni bidang sains, adalah benih-benih positif bagi peningkatan derajat kemajuan bangsa ini dalam percaturan ilmu pengetahuan di tingkat dunia. Diharapkan, dengan ilmu yang mereka kuasai, mereka akan mampu memotivasi sebanyak mungkin pelajar untuk menguasai berbagai bidang sains yang dibutuhkan negeri ini. Foto: NCSmediacomm"]
OSN, Jaminan Masuk Kampus
Jazidie, selaku Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud, mengungkapkan, OSN tahun ini mengusung tema Membangun Manusia Tangguh, Mandiri, dan Berintegritas. Diharapkan, melalui tema ini, para peserta OSN makin termotivasi untuk menekuni bidang sains. Bagaimanapun juga, dengan menguasai sains, akan mempercepat berkembangnya bangsa Indonesia menuju negara maju dan unggul. Selain itu, dengan menguasai sains, Indonesia akan makin mandiri dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa.
Untuk memacu motivasi pelajar menguasai sains, Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud memberikan penghargaan yang tinggi kepada para pemenang OSN. Mereka yang menjadi pemenang di ajang sains ini, selain memperoleh medali dan sertifikat sebagai simbol prestasi yang sudah diraih di tingkat nasional, juga akan mendapatkan Beasiswa Prestasi berupa uang tabungan. Pemenang OSN tingkat SMA/MA juga akan mendapatkan jaminan masuk di perguruan tinggi negeri tanpa tes. Hal ini telah diatur dalam perjanjian kerja sama antara Direktorat Pembinaan SMA dengan beberapa perguruan tinggi negeri.
Sebagai wujud program keberlanjutan, para pemenang OSN nantinya akan terus dibina dan didorong kemampuannya, hingga mereka dapat berprestasi di tingkat internasional. Pola pembinaan secara nasional tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, di bawah bimbingan para dosen dari perguruan tinggi yang berpengalaman di bidangnya. Dengan mekanisme ini, para pemenang OSN akan lebih leluasa dan intens mengembangkan kemampuan mereka, untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.
[caption id="attachment_361989" align="aligncenter" width="615" caption="Prestasi peserta Olimpiade Sains Nasional adalah prestasi para pelajar Indonesia di bidang sains. Pemerintah memberikan dukungan penuh atas prestasi mereka, baik dalam wujud Beasiswa, kemudahan memasuki jenjang perguruan tinggi, serta pembinaan dari dosen-dosen ahli di berbagai bidang sains, secara nasional. Foto: NCSmediacomm"]
Jalur Prestasi Olimpiade
Kesungguhan Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud memotivasi pelajar agar terus dan terus berprestasi, dieksekusi secara menyeluruh. Mereka yang memperoleh medali tingkat Internasional, akan diberi jaminan penghargaan Beasiswa di perguruan tinggi, yang telah diatur dalam peraturan Mendikbud tentang penghargaan beasiswa bagi siswa yang meraih medali olimpiade sains tingkat internasional.
Para peraih medali olimpiade sains tingkat internasional tersebut diberi kemudahan, langsung diterima di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia melalui Jalur Prestasi Olimpiade. Mereka dapat memilih kelanjutan pendidikan sesuai dengan bidang studinya, di antaranya di UI, ITB, IPB, dan Universitas Brawijaya. Semua itu merupakan dukungan positif bagi kemajuan pelajar di bidang sains dan kemajuan pendidikan Indonesia secara keseluruhan.
Dalam konteks keberhasilan siswa Indonesia di berbagai ajang olimpiade internasional, jelas merupakan catatan prestasi yang memang sudah sepatutnya mendapat dukungan penuh pemerintah. Bagaimanapun, prestasi tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu tolok ukur kemampuan, sekaligus daya saing negara kita di kancah internasional. Secara umum, juga bisa menjadi gambaran capaian pembangunan kualitas pendidikan di Indonesia.
Jakarta, 22 April 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H