[caption id="attachment_356994" align="aligncenter" width="407" caption="Much. Khoiri adalah dosen Sastra (Inggris), Creative Writing, Kajian Budaya dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ia juga Trainer dan Perintis Jaringan Literasi Indonesia (Jalindo), Alumnus International Writing Program di University of Iowa (USA, 1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996). Kini, ia menjadi Kepala UPT Pusat Bahasa Unesa. Foto: koleksi pribadi"]
Studi Tanpa Henti
Dunia literasi pada hakekatnya adalah dunia studi tanpa henti. Anggaplah kita semua sama-sama memiliki rambut di kepala. Ketika ada di antara kita yang hendak menulis tentang rambut, tentulah tak mungkin kita mengeksplorasi tentang rambut menjadi sebuah tulisan yang baik, tanpa studi mengenai rambut. Misalnya, kita butuh referensi, berapa jumlah rambut yang dimiliki manusia normal? Berapa inci rata-rata pertumbuhan rambut per bulan?
Itulah studi, itulah proses pembelajaran, bahkan untuk menulis hal-hal yang sudah kita miliki sekalipun. Pengetahuan sepintas tentang sesuatu, jelas sangat tidak cukup untuk dijadikan bahan baku sebuah tulisan. Karena itu, seorang penulis, sudah seharusnya menjadikan studi sebagai aktivitas keseharian. Porsi studi yang dilakukan, bergantung pada kebutuhan serta kapasitas masing-masing penulis.
Mereka yang hendak menulis tentang anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika untuk konteks investasi internasional dengan mereka yang hendak menulis pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap naiknya harga tempe, tentu berbeda porsi studinya. Kedalaman serta keluasan pengetahuan akan suatu topik, akan membantu sang penulis dalam menuliskan gagasannya.
Karena itulah, tulisan seseorang tentang suatu topik, bisa dijadikan salah satu alat untuk mengukur, seberapa dalam dan seberapa luas, pengetahuan sang penulis mengenai topik yang ia tulis. Mengingat menulis adalah aktivitas pembelajaran, maka kita tak harus menunggu jadi Doktor Pertanian dulu, untuk kemudian baru menulis tentang pertanian. Selalu ada celah yang bisa kita tulis sesuai dengan kapasitas kita, bila kita terus berlatih.
[caption id="attachment_356995" align="aligncenter" width="411" caption="Buku Rahasia TOP Menulis ini sudah meluncur ke publik sejak Desember 2014. Ketika Much. Khoiri memposting cover buku ini di dinding fesbuk-nya, respon publik maya cukup positif. Dalam sehari, ada 130-an teman yang nge-Like, ada puluhan yang komen, ada sejumlah teman yang memesan, dan ada 9 link yang membagikan. Foto: koleksi pribadi"]