Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pak Tjip dan Bu Tjip dalam Rasa Thamrin Sonata

3 Februari 2015   00:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka-cita dengan Kreativitas

Capaian Beranda Rasa langsung disambut Bu Tjip, Roselina Tjiptadinata, dengan lompatan kreativitas. Bu Tjip pun tergerak untuk membukukan sejumlah tulisannya, dari 158 tulisan yang telah tayang di Kompasiana. Ia sendiri sudah menjadi Kompasianer sejak 12 Januari 2013. Dari sisi produktivitas menulis, memang bukan pada tempatnya untuk dibandingkan dengan Pak Tjip. Namun, dalam hal sensitivitasnya mengeksplorasi tema tulisan, Roselina Tjiptadinata relatif berimbang dengan Pak Tjip.

Ada sejumlah pendapat yang menjelaskan tentang perbedaan pria dan wanita dalam menulis. Pada 11-12 Oktober 2014 lalu, komunitas yang menamakan diri Komunitas Penulis Perempuan Indonesia (KPPI) menggelar acara Temu Penulis Perempuan Indonesia 2014 di Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Acara itu sendiri dihadiri sejumlah penulis perempuan. Komunitas yang berdiri sejak 22 Desember 2012 itu adalah organisasi penulis yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang tertarik di bidang tulis-menulis, khususnya perempuan.

Yenti Nurhidayat, ketua komunitas tersebut, dalam wawancaranya dengan AlineaTV, menjelaskan bahwa kebanyakan penulis pria menulis tentang perempuan hanya tentang kecantikannya, pujian-pujian, dan segala macam. ”Tapi, biasanya, mereka tidak mampu melihat itu dari perspektif kami, seperti menulis tentang penderitaan perempuan, kesakitannya, pengalaman perempuan melahirkan, membesarkan anak, dan berhadapan dengan harga bahan-bahan pokok yang mahal,” ungkap Yenti Nurhidayat, panjang-lebar.

Dalam konteks perspektif perempuan itulah Roselina Tjiptadinata menyentuh para pembacanya di Kompasiana. Artinya, meskipun Pak Tjip dan Bu Tjip datang bersama-sama ke suatu tempat yang sama atau sama-sama menghadapi situasi-kondisi yang sama, mereka akan menuliskannya dengan perspektif masing-masing. Jadi, tak ada duplikasi dalam tulisan mereka, meski sama-sama tayang di Kompasiana. Sekali lagi, inilah sisi lain dari kreativitas pasangan ini.

Thamrin Pengolah Rasa

Mereka sudah 50 tahun dalam mahligai perkawinan, 2 Januari 1965 - 2 Januari 2015. Pak Tjip dan Bu Tjip baru saja memperingati Ulang Tahun Pernikahan Emas mereka di Jakarta. Kepada para kaum kerabat yang hadir, buku Beranda Rasa diberikan sebagai bagian dari berbagi kebahagiaan. Dan, kebahagiaan itu kian lengkap, dengan terbitnya buku , kumpulan tulisan Roselina Tjiptadinata, pada Februari 2015 ini.

Kedua buku itu Beranda Rasa dan Penjaga Rasa diolah oleh sang pengolah rasa, Thamrin Sonata, dengan Peniti Community. Apa yang dilakukan Thamrin terhadap Pak Tjip dan Bu Tjip adalah bagian dari kesehariannya, yang tiada henti memotivasi para Kompasianer untuk menerbitkan buku. Ia ibarat gerilyawan tulisan, berdiskusi dengan para penulis dengan diselingi humor-humor segarnya.

Adakalanya, ia berada di ruang seminar, memberikan workshop tentang tulis-menulis. Kadang bersama anak-anak sekolah, saat lain bersama para mahasiswa, di kesempatan lain dengan para guru. Kesabarannya menghadapi orang banyak, jadi modal utamanya saat menghadapi para penulis yang masing-masing memiliki karakter unik. Dengan humor segarnya, dengan kisah-kisah serunya, semua bermuara pada kreativitas menulis.

Jakarta, 02-02-2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun