Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Jokowi Cek Gudang Bulog: 360.000 Ton Beras Miskin Ditahan

25 Februari 2015   18:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengecek langsung di lapangan, Andi Amran Sulaiman sampai pada kesimpulan, ”Harga beras tinggi ketika di kota, berbeda dengan di desa. Ini ada permainan tengkulak," kata Amran, saat mengunjungi panen raya di Desa Dempet, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (24/2/2015) pagi.

Kesimpulan Andi Amran tersebut bertolak-belakang dengan temuan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar. Lonjakan harga beras bukan hanya terjadi di perkotaan, tapi juga di pedesaan. Marwan Jafar mengaku mendapat banyak laporan tentang kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya dari pasar tradisional di desa-desa.

Marwan Jafar menilai, kenaikan harga beras ini sudah menjadi masalah yang serius. "Kenaikkan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya, sudah mulai terjadi sejak akhir tahun 2014 dan terus berlangsung sampai sekarang," kata Marwan Jafar di Jakarta, Senin, 23 Februari 2015.

Jakarta, 25-02-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun