Mohon tunggu...
ISSAM MUHAMMAD RAYHAN
ISSAM MUHAMMAD RAYHAN Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Manusia yang hobi berpikir dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Civil War Sedang Terjadi di Indonesia

21 Maret 2019   13:00 Diperbarui: 21 Maret 2019   13:15 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum menonton film Avengers: Civil War, membuat saya berpikir apa yang sebenarnya menjadi alasan kenapa Tony Stark dan Steve Rogers berseteru. Ternyata ada beberapa alasan kenapa mereka berseteru, yang pertama adalah kesalahpahaman, yang kedua bisa saya bilang sebagai nepotisme.

Bisa disimpulkan disini persis seperti yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masyarakat ber-KTP (saya menyebutnya itu) seolah-olah terpecah menjadi dua kubu, kubu 01 dan kubu 02. Sementara anak atau saudara mereka yang belum cukup umur masih sibuk belajar PKN di sekolah. Akan saya jelaskan seperti ini.

Ketika Iron Man dan Captain America mencari teman untuk membantunya, sama seperti paslon yang sedang mencari suara dengan berkampanye, tentu mereka punya dua pemahaman yang berbeda. Jelas, dari visi misi mereka saja sudah beda, dan tentunya pembaca sudah tau sendiri, karena dari situ saja perpecahan sudah bisa terjadi, masalah visi misi.

Saya tidak pernah membahas masa lalu dari kedua paslon, atau apa yang telah mereka perbuat, ntah itu benar atau salah, ntah itu bukti atau hanya janji, saya percaya mereka orang yang dipercaya oleh para pendukungnya, apapun itu. Mungkin memang sedikit aneh kalau saya hanya menilai mereka dari visi dan misi saja, it's fine. Itu hak masing-masing

Iron Man dan Captain America sama-sama mencari kandidat kuat untuk membantunya menghentikan salah satu diantara mereka, sama halnya dengan paslon yang berusaha untuk memenangkan pemilu nanti di April 2019 (jangan golput, ya). Dan tentu, ada yang dengan senang hati membantu, karena mereka satu visi dengan mereka.

Iron Man dan Captain America sangat kuat, dan memiliki poin plus masing-masing, sama seperti Jokowi dan Prabowo, mereka punya poin plus masing-masing yang membuat masyarakat yakin akan memilih mereka. Apapun itu, adalah urusan sang pemilih.

Pokok permasalahannya adalah, ketika terjadi pertempuran, walaupun saat ini Civil War di Indonesia saya rasa masih sebatas berseteru di sosmed dan warung kopi atau mungkin di meja makan saat makan malam keluarga. Ini bisa menjadi bahaya, karena bisa saja karena adanya perbedaan pendapat, justru akan mengundang perpecahan.

Dengan semua 'data' dan 'fakta' yang mereka punya, mereka terus menerus membanggakan paslon pilihan mereka dengan cara yang salah, di Facebook saya contohnya, banyak group khusus untuk lowongan pekerjaan dijadikan tempat untuk berseteru, karena memang maha benar netizen dengan segala kekuatan jari dan otaknya. Belum lagi dampak yang lebih parah lagi, mereka bisa saja bertemu dan bertarung layaknya gladiator yang telah banyak membuat korban.

Musim politik bagi saya adalah musim peperangan, dan akan makin parah dari waktu ke waktu. Kita, sesama rakyat Indonesia, bisa berperang hanya karena calon presiden, ini lebih sepele daripada menyelesaikan soal Matematika Aljabar. Pilihan kita, adalah pilihan kita. Kita semua yang menentukan, saat pemilu nanti. Pernyataan ini saya buat untuk orang-orang yang kurang jernih berpikirnya, kalau tidak merasa, boleh lewat.

Di akhir cerita, memang Iron Man (Tony Stark) dan Captain America (Steve Rogers) gencat senjata. Karena mereka memiliki 'keputusan' sendiri yang telah mereka pilih. Seperti biasa, dengan kebijaksaan Steve, beliau meminta maaf kepada Tony. Dan tetap menolong Tony jika kesusahan. Dan bla-bla-bla seperti itulah mereka.

Pertanyaannya adalah, apakah setelah pemilu nanti, kita akan berdamai? Apakah akan kembali seperti dulu? Setelah apa yang telah diucapkan dan dibuat? Itu semua akan terjawab setelah pemilu nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun