Pernah mendengar atau membaca berita tentang kotak suara Pilpres 2019 itu tahan sama air? Tapi ternyata denger-denger nih ya kotak suara Pilpres 2019 itu terbuat dari kardus! Saat isu itu sedang viral, muncul klarifikasi dari Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang mengatakan bahwa kotak suara Pilpres 2019 itu terbuat dari karton kedap air, dan sudah di uji kekuatannya. Kotak suara Pilpres 2019 itupun sudah digunakan sejak Pemilu 2014 lalu, tambahnya.
Ternyata bahan karton kedap air itu juga sudah diatur di dalam Peraturan KPU (PKPU) nomor 15 tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Berikut isinya :
Pasal 7
(1) Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) terbuat dari bahan karton kedap air yang pada satu sisinya bersifat transparan.
(2) Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) merupakan barang habis pakai.
(3) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk kotak yang kokoh pada setiap sisinya, dengan ukuran panjang 40 (empat puluh) sentimeter, lebar 40 (empat puluh) sentimeter, dan tinggi 60 (enam puluh) sentimeter.
(4) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwarna putih.
(5) Ukuran dan bahan kotak suara yang digunakan dalam pemungutan suara bagi Warga Negara Republik Indonesia di luar negeri disesuaikan dengan kondisi setempat di luar negeri.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan KPU.
Tetapi tetap saja banyak sekali orang yang masih meragukan kekuatan kotak suara super itu, saya pernah menonton di NET TV yang membahas tentang kotak suara yang saat itu menjadi perbincangan viral, selain tahan air, ternyata kotak suara tersebut juga tahan dengan beban yang berat, sekitar 80kg-an daya tahan beratnya. Sampai-sampai reporter cantik dari NET TV mencoba membuktikan, ketangguhan kotak suara super itu. Memang sih tidak ambruk, tapi saat di tes apakah kotak suara itu kedap air atau tidak dan ternyata basah, saya langsung tertawa melihat kepanikan sang reporter.
Bukan masalah apakah kotak suara ini kedap air atau bukan, tahan beban berat atau tidak, tapi masalah ke-efektif-an dalam proses pemilihan nanti, saya sempat berpikir setelah nonton acara dangdut di stasiun televisi favorit nenek saya, Indosiar. Dan saya kembali bernostalgia masa-masa emas perdangdutan di Indonesia lewat KDI, yang saat itu saya rela mengirimkan SMS untuk mendukung Aan di KDI season pertama, dan menangis saat Aan harus ter eliminasi di 4 besar.
Muncul lah ide aneh tapi cemerlang yang menurut saya bisa membuat Pemilu menjadi efektif, dan bisa saja tidak karena masyarakat yang masih buta teknologi, karena kita yang apa-apa menggunakan polling SMS sebagai ajang penentuan siapa yang akan menjadi juaranya, dari jaman KDI hinggi Indonesian Idol, dan bahkan untuk menjadi juara lomba Da'i Cilik saja menggunakan polling SMS, ide yang cemerlang, bukan? Sebelum merajam saya dengan caci maki lewat kolom komentar, ada baiknya saya menjelaskan mekanisme Pemilu lewat Polling SMS.