Mohon tunggu...
Issa Lailatul Anggraini
Issa Lailatul Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Berpikir Belajar Anak Sekolah Dasar

25 November 2023   20:04 Diperbarui: 25 November 2023   20:14 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuh Perkembangan kognitif anak usia Sekolah Dasar berbeda dengan perkembangan anak remaja atau dewasa. Anak usia SD masih mempunyai keterbatasan pada proses kognitif serta hanya melibatkan hal-hal yang bersifat nyata dan kongkret. 

Maka dari itu perlunya penyesuaian proses pembelajaran anak usia SD sesuai tingkat perkembangan koginitifnya. Sebab banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat bermanfaat demi kelancaran proses pembelajaran. dengan kurang fahamnya pendidik menggunakan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. 

Perkembangan kognitif erat kaitanya menggunakan proses perkembangan otak individu Perkembangan otak terdiri perkembangan otak kanan dan perkembangan otak kiri Perkembangan otak kiri berhubungan dengan proses berpikir secara analitis, logis, rasional serta ilmiah sedangkan perkembangan orak kanan bekerjasama menggunakan berpikir secara nonverbal, imajinatif, intuitif, kreativitas dan berpikir secara keseluruhan.

Karakteristik perkembangan anak yang berada pada kelas awal SD adalah anak yang berada di rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, 2 dan 3 Sekolah Dasar biasanya pertumbuhan fisiknya sudah mencapai kematangan, mereka sudah bisa mengontrol tubuh dan keseimbangannya. buat perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya pada melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka serta tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan  waktu. 

Perkembangan anak usia SD terbagi menjadi dua bagian yang berada pada rentang 6-13 tahun meskipun masing-masing perkembangan mengalami perbadaan. pada anak yang berumun 6-11 tahun anak berada di fase operasional kongret yaang artinya siswa yang berada pada kelas rendah dan anak pada umur 11-13 tahun berada di fase operasional formal yang berada di kelas tinggi. 

Hal ini dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh pengajar di sekolah, bahwa salah satu pertanda permulaan periode bersekolah ini merupakan perilaku anak terhadap keluarga tak lagi egosentris melainkan objektif dan realitas terhadap dunia luar. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap intelektualitas sehingga mas ini disebut periode intelektual. anak-anak gampang untuk dididik dari pada masa sebelumnya dan sesudahnya. memahami tentang anak didik berarti tahu gejala atau syarat yang dimiliki. Untuk mengetahui karakteristik gerak peserta didik SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami tingkat perkembangan peserta didik Sekolah Dasar menurut tingkat usianya. 

Kemudian pada tahap SD anak berusia 7 tahun yang diusia ini terdapat ditingkat kelas 1 Sekolah Dasar serta pada tahap ini juga anak memiliki kemampuan berpikir yang Sedikit dan belum luas cakupannya. Maka dari itu sastra atau intrusksi adalah solusi yang tepat untuk mengembangkan kognitif pada anak kemudian juga bisa menerapkan dimana saja serta kapan saja. pada jenjang usia 7-12 tahun penalaran anak masih terbatas, walaupun dapat menalar secara logis serta tahu hubungan-hubungan kausal, anak-anak belum dapat melakukan penalaran hipotesis atau tak berbentuk. Anak hanya bisa memecahkan suatu masalah ketika objek dari masalah tersebut bersifat empirik (nyata) atau ditangkap oleh panca indra mereka, bukan yang bersifat khayal.

Pada  anak remaja atau orang dewasa Perkembangan belajar anak SD (Sekolah Dasar) melibatkan beberapa aspek, termasuk kognitif, Pemahaman Konsep Anak-anak SD mulai mengembangkan pemahaman konsep dasar dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Kemampuan Membaca dan Menulis Anak SD biasanya mulai mengembangkan kemampuan membaca dan menulis, yang merupakan dasar untuk pembelajaran selanjutnya. sosial, Keterampilan Sosial Anak-anak Sekolah Dasar belajar berinteraksi dengan teman sebaya dan guru. Keterampilan sosial seperti berbagi, bekerja sama, mengembangkan dan berkomunikasi. Pengembangan identitas atau Proses pembentukan identitas diri serta pemahaman diri dimulai pada tahap ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun