terseok diantara cipratan air hujan
tak dinyana air mata turun seketika
ya , apa gunanya mengasini lautan ?
apa gunanya air mata ini jatuh ?
ini hanya hujan buatan dari air mata ku
yang entah bagaimana bisa turun menderu
derasnya air hujan di bumi
nyatanya masih deras airmata ku yang membasahi pipi
hujan buatan
dari awan yang sembab
ya , mataku
yang berlinang ketika kau ulangi tingkah mu
aku hanya mengurut dada
semoga kau tersadar segera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!