Mohon tunggu...
Isro Wahyu Prastiwi
Isro Wahyu Prastiwi Mohon Tunggu... Guru - pengajar di MTsN 1 Kota Subulussalam

"Menjadi baik itu baik.Teruslah berbuat baik, karena itulah yang akan kembali kepada kita"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadikan 5S Wujud Nyata Budaya Kita!

9 Oktober 2022   21:12 Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:31 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era yang serba canggih ini, teknologi hadir sebagai alat yang dapat memudahkan segala aktivitas kehidupan manusia dan menjadikan teknologi sebagai suatu kebutuhan. Penggunaan dan kemajuan teknologi ini berpengaruh pada perilaku dan karakter seseorang pun begitu juga siswa di sekolah, yang sejatinya masih memerlukan bimbingan dan contoh lingkungan sekitarnya. Karakter juga bisa terbentuk ketika ia berlebihan dalam menggunakan teknologi. Pengaruh teknologi pada anak yang tidak diimbangi dengan kedewasaan berfikir menggiring anak-anak menjadi generasi yang konsumtif dan miskin pengalaman sosial karena dia hanya punya sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain secara nyata.

Banyaknya waktu yang dihabiskan dalam menatap layar ini menyebabkan tidak tercukupinya dalam melaksanakan kegiatan yang lain seperti belajar, membaca, bermain dengan teman-teman sebaya .. Ketika perubahan juga terjadi di dalam ruang kelas, maka secara efektif siswa lebih bersikap individualis dan apatis. Pembentukan karakter atau kepribadian anak bukan merupakan sebuah pelajaran, tetapi sebagai contoh konkret dari bimbingan orang tua, guru, media informasi dan teknologi, serta berbagai aspek kehidupan lainya yang ikut mempengaruhi dalam keberhasilan perkembangan anak.

Berdasarkan hal tersebut, Orangtua berperan penting menjadi role model bagi anak untuk berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Satu teladan lebih bermakna dari seribu nasihat. Setelah keluarga, lingkungan sekolah turut berpengaruh membentuk karakter baik pada diri anak. Satu teladan lebih bermakna dari seribu nasihat.

Setelah keluarga, lingkungan sekolah turut berpengaruh membentuk karakter baik pada diri anak. Guru merupakan salah satu pembentuk karakter peserta didik di sekolah. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah

Salah satu budaya positif yang berperan dalam memberi warna baik pada lingkungan belajar adakah budaya 5 S. Apa saja budaya 5 S itu?

Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa, sopan dan santun saat berinteraksi dengan orang lain.

1. Senyum

Dengan sadar mampu menggerakkan sedikit raut muka serta bibir agar orang lain atau lawan bicara merasa nyaman melihat ketika berjumpa.

2. Salam

Mengucapkan salam yang dilakukan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku, salam dalam hal ini bukan berarti berjabat tangan saja tetapi seperti mengucapkan salam menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

3. Sapa

Dengan kesadaran diri melakukan tegur sapa ramah yang membuat suasana menjadi akrab dan hangat sehingga lawan bicara merasa dihargai.

4. Sopan

Dengan tanpa perintah atau paksaan berperilaku sopan misalnya sopan ketika duduk, lewat didepan orang yang lebih tua, sopan santun kepada guru, sopan ketika berbicara maupun berinteraksi dengan orang lain.

5. Santun

Adalah sifat yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya. sopan santunmerupakan gerak, kata atau tindakan untuk menghargai orang lain.

Melalui pembiasaan menerapkan budaya positif"5S" kepada seluruh warga sekolah secara perlahan karakter peserta didik dibentuk kearah yang lebih baik lagi. Budaya 5S di sekolah merupakan cita-cita iklim dan budaya positif di lingkungan sekolah. Pembentukan karakter peserta didik melalui penerapan budaya positif 5S di sekolah perlu dukungan dari semua pihak dapat membudaya dan membentuk karakter. Diharapkan seluruh pihak yang terkait seperti orang tua, guru, komite, stakeholder maupun warga sekitar turut andil berpartisipasi aktif membantu, mendukung serta menyukseskan budaya positif 5S ini sehingga karakter peserta didik dapat diarahkan dan dibentuk.

Jika hubungan dan kolaborasi antar warga sekolah terbina dengan baik, maka program-program pembelajaran dapat terlaksana dengan baik pula. Sehingga pada muaranya visi dan misi dari sekolah akan dapat terwujud. Oleh karena itu, penting bagi semua civitas akademika di sekolah untuk menerapkan budaya 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun