3. Sapa
Dengan kesadaran diri melakukan tegur sapa ramah yang membuat suasana menjadi akrab dan hangat sehingga lawan bicara merasa dihargai.
4. Sopan
Dengan tanpa perintah atau paksaan berperilaku sopan misalnya sopan ketika duduk, lewat didepan orang yang lebih tua, sopan santun kepada guru, sopan ketika berbicara maupun berinteraksi dengan orang lain.
5. Santun
Adalah sifat yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya. sopan santunmerupakan gerak, kata atau tindakan untuk menghargai orang lain.
Melalui pembiasaan menerapkan budaya positif"5S" kepada seluruh warga sekolah secara perlahan karakter peserta didik dibentuk kearah yang lebih baik lagi. Budaya 5S di sekolah merupakan cita-cita iklim dan budaya positif di lingkungan sekolah. Pembentukan karakter peserta didik melalui penerapan budaya positif 5S di sekolah perlu dukungan dari semua pihak dapat membudaya dan membentuk karakter. Diharapkan seluruh pihak yang terkait seperti orang tua, guru, komite, stakeholder maupun warga sekitar turut andil berpartisipasi aktif membantu, mendukung serta menyukseskan budaya positif 5S ini sehingga karakter peserta didik dapat diarahkan dan dibentuk.
Jika hubungan dan kolaborasi antar warga sekolah terbina dengan baik, maka program-program pembelajaran dapat terlaksana dengan baik pula. Sehingga pada muaranya visi dan misi dari sekolah akan dapat terwujud. Oleh karena itu, penting bagi semua civitas akademika di sekolah untuk menerapkan budaya 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H