Mohon tunggu...
Israruddin
Israruddin Mohon Tunggu... -

Life is not only for Bread

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Propaganda Politik dalam Kesamaan Unsur Warna Logo Metro TV dan Partai Nasdem

17 Juni 2012   18:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_195420" align="aligncenter" width="620" caption="Logo Metro TV dan Partai Nasdem (Metro TV dan Partai Nasdem) "][/caption]

Politik yang merupakan (Pengertian) memiliki banyak stategi untuk mendapatkan suatu tujuan oleh pelakunya. Salah satu strategi yang sangat sering dilakukan adalah propaganda. Propaganda menjadi aspek penting dalam berpolitik.

Propaganda sendiri mempunyai pengertian berupa rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Sedangkan menurut Garth S. Jowett and Victoria O'Donnell dalam bukunya Propaganda And Persuasion, propaganda adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda. Lain lagi definisi dari Jacques Ellul yang mendefinikan propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis dan tergabungkan didalam suatu kumpulan atau organisasi. Tapi dari beberapa pengertian propaganda tersebut maksud dan tujuannya kurang lebih sama, yaitu memengaruhi pendapat orang atau sekelompok orang.

Media adalah satu-satunya alat yang dapat digunakan untuk melakukan propaganda politik. Dan jika berbicara media maka, televisi menjadi pusat perhatian yang sangat umum. Televisi menjadi media yang sangat efektif dalam mempengaruhi massa. Selain jangkauannya yang sangat luas, televisi juga masih terus berkembang dan belum tergerus oleh zaman.

Propaganda politik yang dilakukan oleh para politikus menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Karena dari berbagai propaganda yang dilakukan ada yang tersurat, dan tidak sedikit yang tersirat dalam berbagai bentuk. Baik itu dalam bentuk percakapan, iklan politik, bahkan menjelma dibalik sebuah logo politik kepentingan tersebut.

Partai Nasdem  adalah salah satu partai politik  yang menarik untuk dikaji. Partai yang dicetus oleh seorang bisnismen penguasa sebuah media, Metro TV ini bernama Surya paloh. Jika dipeerhatikan sekilas, unsur warna pada logo antara Metro TV dan Partai Nasdem tidak ada perbedaan atau sama. Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah agenda apa yang ada dibalik kesamaan pada unsur ini?  Apakah benar Partai Nasdem menggunakan logo yang memiliki unsur warna sama dengan Metro TV agar masyarakat lebih familiar ?

Menyoal masalah ini penulis memandangnya dari sisi kritikal semiotik. Perspektif kritis semiotika berupaya menguak makna tanda-tanda yang ada hingga pada tataran ideologi tersembunyi dibalik penggunaan tanda itu. Melalui riset sederhana dan pembagian kuisioner penulis memperoleh beberapa data yang data dijadikan sebagai bahan acuan.

Jika di analisis dari segi daya ingat/pengetahuan responden terhadap logo Metro TV dan Logo Partai Nasdem sebagian besar responden mengingat logo keduanya. Hampir seluruh responden mengingat bahwa ada unsur biru dalam logo Metro TV. Meskipun pada unsur kuning di logo Metro TV tidak banyak responden yang dapat mengingatnya berhubung unsur kuning di logo Metro TV proporsinya tidak banyak, hanya sedikit ada di bagian gambar elangnya seperti pada gambar diatas. Untuk logo Partai Nasdem, hampir seluruh responden mengingat bahwa dalam logo Partai Nasdem terdapat unsur biru unsur kuning. Ingatan seluruh responden dalam unsur warna Partai Nasdem ini karena kedua warna pada logo Partai Nasdem memiliki proporsi yang sama-sama besar. Perhatikan gambar .

Metro TV sering menyiarkan berita atau iklan tentang Partai Nasdem. Dan dari data kuisioner penulis mendapatkan gambaran nyata bahwa lebih dari separuh jumlah responden mengetahui bentuk, warna , logo Partai Nasdem dari Metro TV. Hal ini menjadi sebuah keberhasilan Metro TV mengiklankan Partai Nasdem di stasiun tv nya. Meskipun banyak diantara para responden yag pernah melihat logo Metro TV dan logo Partai Nasdem, namun tidak semua dari mereka menyadari sepenuhnya ada kesamaan diantara kedua logo itu. Menurut hasil dari wawancara tambahan penulis dengan responden yang tidak menyadari adanya kesamaan itu dikehui bahwa selama ini mereka tidak terlalu memperhatikan hal itu.

Menurut data dari kuisioner hampir setengah responden mengatakan bahwa mereka merasa familiar dengan logo Partai Nasdem karena mereka sering melihat logo Metro TV. Hal ini dukung oleh samanya data diantara responden yang menyadari kesamaan kedua logo itu dengan yang merasa familiar dengan logo Partai Nasdem karena sering melihat logo Metro TV.

Disadari atau tidak faktanya sebagian besar responden merasa akrab dengan logo Partai Nasdem karena sering melihat logo Metro TV. Apakah kesamaan ini merupakan suatu kesengajaan pihak Partai Nasdem untuk menjadikan partainya menjadi terkenal? Apakah dibalik kesamaan itu Partai Nasdem mempunyai kepentingan tertentu untuk mengarahkan perhatian publik di Metro TV kepada Partainya?.

Meskipun tidak banyak yang menyadari hal ini, namun penulis merasa ini merupakan hal yang patut dipertanyakan. kesamaan ini terkesan seakan pihak Nasdem ingin menjadikan menjadikan kepopuleran Metro TV sebagai strategi untuk mengiring massa memilih partai mereka dalam pemilu. Penulis menyakini adanya kepentingan politik dibalik kesamaan unsur itu. Akhirnya massa sendirilah yang berhak memutuskan baik buruknya kesengajaan ini.

Jakarta,18 juli 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun