Pemukiman yang terbangun di sekitar Benteng Delfs Haven atau yang dikenal dengan Kawasan Kota Lama mulai berkembang, dan menjadi salah satu pemukiman Mestizo (orang-orang berdarah campuran Eropa dan pribumi) yang cukup besar di Pulau Kisar. Keturunan Indo-Eropa di Pulau Kisar masih bisa ditemui hingga saat ini dan jumlahnya cukup banyak. Â
Selain dengan orang Belanda, perkawinan campuran orang Kisar juga terjadi dengan pendatang Portugis yang terlebih dahulu berinteraksi dengan orang Kisar jauh sebelum kedatangan para serdadu VOC-Belanda.
Kaum Mestizo atau Kaum Indo selalu menarik untuk ditilik sejarahnya bukan saja di Pulau Kisar tepai di belahan dunia lainnya. Keberadaan mereka menciptakan  seribu satu kisah yang terjadi silih berganti dalam perjalanan waktu. Â
Ada kala di mana kaum Mestizo ini mendapat privilege (keistimewaan) dalam struktur sosial, struktur ekonomi, kesempatan pendidikan, kesempatan politik, dan lain-lain, namun di kala lain juga mereka  menghadapi diskriminasi dan stereotip sebagai keturunan penjajah.
Sebagai suku bangsa campuran, Kaum Indo atau Mestizo ini memiliki peluang unik untuk menjembatani perbedaan budaya dan mempromosikan pemahaman lintas budaya di dunia yang semakin terhubung ini.Â
Orang-orang Indo dan Mestizo adalah simbol dari bagaimana budaya dan identitas dapat berkembang dan beradaptasi melalui proses akulturasi dan asimilasi dalam waktu yang panjang.
Secara umum saat ini kondisi benteng Delfs Haven rusak berat dan tidak digunakan lagi. Di dalam areal Benteng sempat dibangun Kantor Pemerintahan Desa Kota Lama, namun saat ini sudah tidak difungsikan.Â
Pada tahun 2000-an, atas inisiatif warga setempat benteng ini diperbaiki dengan menyusun kembali batu-batu karang dan direkatkan dengan semen. Â