Mohon tunggu...
Isra Amin Ali
Isra Amin Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - KTP

"Dari BANDA NEIRA Menjadi INDONESIA"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Flamboyan, "Queen of the Flame" yang Kian Redup di Kota Tua Neira

9 November 2019   20:36 Diperbarui: 9 November 2019   20:56 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa lalu Flamboyan adalah tanaman peneduh di sisi kiri dan kanan jalan juga sangat berkontribusi dalam menambah Keindahan, Eksotisme dan Romantisme Kota Tua Neira. Sayangnya, periode penuh keindahan itu semakin hilang dan mungkin akan hilang seiring dengan hilangnnya Flamboyan diantara reruntuhan tembok dan bangunan-banguna bersejarah yang tidak terurus.

Kota tua Neira yang terdapat di gugusan kepulauan Banda Maluku pernah menjadi Kota Metropolis di Abad XVII sekaligus pusat pemerintahan Provintie van Banda (salah satu provinsi di era VOC), hasil Pala dan Fuli yang begitu melimpah di kepulauan ini membuat VOC membangun sarana dan prasarana (istana gubernur,  sociteit de harmonie, gereja, rumah sakit, gedung teater, alun-alun kota, hotel, benteng, galangan kapal, dan rumah-rumah mewah)  yang lengkap dengan tata kota dan bergaya Eropa.

Di masa itu Flamboyan sangat favorit dan digemari oleh pejabat VOC dan tuan-tuan perkenier Pala menjadi tanaman peneduh sekaligus tanaman hias yang mendapat perawatan baik, mungkin suasana ketika musim bunga flamboyan bermekaran, mengingatkan mereka akan kampung halamannya di Belanda.

Flamboyan tampak dari halaman ex-Istana Gubernur VOC di Banda Neira
Flamboyan tampak dari halaman ex-Istana Gubernur VOC di Banda Neira

Flamboyan yang bermekaran bunganya di musim pancaroba, merupkan pohon legendaris yang oleh kalangan pencinta tanaman dikenal sebagai "Tanaman Terindah di Dunia", karena tampilannya yang luar biasa menawan, orang selalu menanti dan merindukan kehadiran bunganya.

Apalagi, setiap kali bunga bermekaran, akan tercipta suasana romantis, saat yang tepat untuk Rendezvous

Banyak julukan yang diberikan orang sebagai bentuk kecintaan dan kekaguman terhadap bunga yang bernama Latin Delonix regia itu.

Orang Indonesia menyebutnya Flamboyan, yang diadaptasi dari kata Flamboyant (bahasa Prancis) yang bermakna "Cemerlang". Kalangan ilmiah menyebutnya Royal Poinciana. Orang India menyebutnya dengan Gulmohar. Julukan lainnya adalah "flame of the forest", "flame tree", atau bersama-sama dengan mawar dijuluki juga sebagai"Queen of the Flame".

Flamboyan di depan Rumah Pengasingan Drs.Mohammad Hatta di Banda Neira
Flamboyan di depan Rumah Pengasingan Drs.Mohammad Hatta di Banda Neira

Zaman berganti, pemerintahan berganti, status kota berganti, manusianya juga berganti, begitu pula dengan Flamboyan yang beregenerasi di Kota Tua Neira tanpa ada perawatan. Flamboyan sudah tidak diminati dan dipuja seperti dulu, tetapi sisa-sisa pesonanya masih tetap terasa di Kota Tua Neira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun