Pesawat Sekutu tersebut mengira yang berkumpul di Dermaga Naira adalah pasukan Jepang, dengan seketika mereka menjatuhkan bom-bom di atas kumpulan orang-orang itu.
Hal itu disebabkan karena beberapa waktu sebelumnya Pulau Neira dijadikan pangkalan Jepang yang mana terdapat instalasi militer dengan jumlah tentara yang cukup banyak dan adanya stasiun radio komunikasi. Pasukan Jepang mulai menduduki Banda Neira yaitu pada tanggal 12 April 1942
Dalam peristiwa di bulan Maret 1945 itu sebanyak 180 orang Banda tewas dan puluhan lainnya luka berat. Daerah sekitar Pelabuhan sampai ke kawasan Werk hancur.
Karena terkejut dengan korban yang sangat banyak, mereka yang selamat melarikan diri mencari tempat yang aman. Areal pelabuhan penuh dengan potongan-potongan tubuh jenazah yang berserakan, ada korban yang meninggal dan cedera akibat terkena serpihan bom dan ada sebagian yang tertimpa reruntuhan tembok-tembok bangunan. Jenazah-jenazah itu dikuburkan di Pulau Neira dan Pulau Gunung Api.
Pada tahun 1950 Pemerintah Jepang membayar pampasan perang kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar USD $ 500.000.000,- yang saat itu sangat besar nilainya, tetapi tidak ada sama sekali yang dibayar kepada masyarakat Banda atau membangun sesuatu di Banda sebagai kompensasi/pengganti kerugian yang dialami masyarakat Banda.
oleh :Â Isra Amin Ali
Pemerhati Sejarah dan Sosial Budaya
Referensi :
- Sejarah Banda Neira-Des Alwi
- Special Report Southwest Pacific Area -- 1945
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H