Mohon tunggu...
Puan Kelana
Puan Kelana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejalan Anarki

Alam, Manusia dan Buku https://pejalan151100.blogspot.com/2024/12/eksploitasi-alam.html https://www.facebook.com/Puan.Kelana1511?mibextid=ZbWKwL

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Manusia modern"

16 Desember 2024   16:11 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:11 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Manusia modern"
Dalam epistemologi, terdapat dua jalan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yaitu melalui indra dan Rasio.

Akal manusia menjadi subjek historis, khilafah, dan partner sang illahi. Manusia di berikan kebebasan dan mempertahankan kemanusiaannya. Manusia secara universal di tuntut untuk terus aktif dan kreatif dalam menjalani kehidupan, di samping itu ada juga Wahyu memiliki klaim kebenaran absolut (Mutlak). Ia turun untuk menuntut manusia dari jalan kebodohan menuju pencerahan. Perlu kita pertanyakan posisi Filsafat atau relevansi filsafat dengan Islam secara universal, sebab ada yang berpandangan bahwa filsafat hanya metode kritis, tidak memiliki nilai, atau filsafat hanya membahas sesuatu yang abstrak. Filsafat sebagai penyelidik untuk mengungkap apa yang tidak bisa di capai oleh persepsi indrawi, oleh sebab itu. Persepsi indra tidak mampu untuk memperoleh pengetahuan Niscaya, maka apa peran penting dari persepsi indrawi ? Karena sering kali pada umumnya menilai sesuatu tanpa melibatkan aspek rasio.
Masa modern merupakan puncak kejayaan akal. Masa ini, manusia mutlak mendewa-dewakan akal. Itulah sebabnya, ilmuan modern-Sekuler menolak filsafat yang berbicara tentang metafisika, karena bagi mereka metafisika tidak ada dan tidak perlu diada-adakan karena tidak memberikan manfaat sedikit pun. Dampak dari cara pandang seperti ini telah melahirkan perubahan yang sangat radikal, sehingga dampak yang muncul manusia mengalami kemajuan material. Contoh perwujudan dari kemajuan modernisasi, teknologi dan disisi lain sungguh memperhatinkan. Seiring berjalannya waktu manusia modern kini mengalami krisis spiritual.
Di sisi lain semakin berkemajuan dalam konteks sisi Material, manusia semakin jauh ia dari kebahagiaan. Sehingga kebahagiaan hanya ibarat fatamorgana, padahal dalam tradisi Islam ilmu pengetahuan sebagai media pendekatan diri pada dia yang transenden dan di orientasikan mencari jejak-jejak ke arifan. Karena ilmu pengetahuan adalah sarana pencarian jejak-jejak ilahi, maka seluruh orientasi dari ilmu pengetahuan berfungsi untuk mendekatkan manusia menuju pusat kebenaran.

Penulis:Isra
Yogyakarta, 16 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun