Mohon tunggu...
suhatril isra
suhatril isra Mohon Tunggu... Administrasi - selama ini berkegiatan dengan masyarakat pedesaan terkait isu pertanian berbasis sumber daya lokal

bertualang dari waktu ke waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membangun Mimpi dengan Rasa

18 Februari 2018   20:58 Diperbarui: 19 Februari 2018   05:37 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama 3 orang anak kampung Cegog Desa Rancapinang (Dokumentasi Pribadi)

Saat menginjakan kaki di Desa.

Ada rasa gundah yang mendera.

Hati terenyuh.

Setelah beberapa hari,

Tatapan"mata" melihat sesuatu yang tidak biasa.

Ada masa lalu, masa sekarang dan masa depan.

 

Alamnya sangat indah, udara bersih, dan segar.

Ditambah lagi dengan keramahan penduduknya.

Selama beberapa hari kami berada disana, 

Berbagi pengalaman.

Bercerita tentang perikehidupan.

Perikehidupan yang berkelanjutan.

Bicara tentang Alam mulai dari hutan, sawah, pemukiman, sungai, laut dan lainnya.

Juga bicara Manusia,

Hubungan antara manusia dengan manusia.

dan 

Bagaimana membangun hubungan tersebut menjadi lebih setara.

Manusia memiliki otak yang digunakan untuk berpikir.

Dengan pikiran itu manusia berkembang,

Dengan itu juga yang membedakannya dengan makhluk lainya.

Akan tetapi,

dan seringkali digunakan untuk sesuatu yang serakah.

dan kadang pikiran itu terbungkam dalam keheningan,

Pasrah dengan keadaan.

Ketika pikiran dan rasa dipadukan menjadi seimbang.

Maka akan menciptakan keseimbangan.

Keseimbangan Alam, Manusia dan Manusia lainya.

Masih ada harapan,

dengan harapan untuk menjadi lebih baik,

dengan harapan pikiran dan rasa di tata,

dengan rasa hubungan sesama di bangun,

Rasa dapat menjadi alat kontrol pikiran.

rasa yang berwujud dalam cinta.

cinta dengan manusia dan alam.

Rasa merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam sebuah hubungan.

Walaupun rasa itu bisa terus berubah-ubah sesuai dengan kondisi sebelumnya, saat ini dan akan datang.

Rasa senang, bangga, bahagia,...

Rasa yang diucapkan dalam bentuk kata-kata, dapat dilihat dari raut wajah, tatapan mata, dan bahasa tubuh yang mengucapkannya.

catatan kaki :

Terimakasih atas ungkapan rasa, 

kepada teman-teman pemandu dari enam desa pinggiran TNUK.

dan 

Khusus kepada peserta SLA,  atas pembelajaran yang diberikan selama 4 hari.

Semoga upaya mewujudkan desa impiannya tercapai. 

* Minggu Pertama, Kedua dan ketiga Februari 2018, di Kabupaten Pandeglang, Banten.

* ToT SLA di Desa Ranca Pinang, selama 5 hari, yang diikuti oleh warga dari enam Desa.

( Desa Ujung Jaya, Taman Jaya, Kerta Jaya, Kramat Jaya, Cibadak dan Rancapinang)

* Pratek SLA di 3 Desa Cibadak, Kramat Jaya, dan Rancapinang,

Pasar Minggu, 18 Februari 2018. Sepulang menempuh perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun