Suara dari desa yang jauh dari Pusat Pemerintahan Indonesia tentang PILKADA DKI.
( Nagari Alung Kab.Padang Pariaman Sumatera Barat)
DKI merupakan gambaran kondisi Indonesia secara umum, disana berkumpul orang-orang dari berbagai suku bangsa dan agama. Dari yang paling kaya sampai paling miskin ada di sana, dari yang paling cantik sampai yang paling jelek, dari yang baik sampai yang buruk, dari yang kurang kerjaan sampai kelebihan kerjaan, dari hina sampai mulia, dari yang bodoh sampai pintar, dari yang bersih sampai paling kotor... Lengkap, semua perbandingan ada disana.
20 September 2012 masyarakat DKI akan menentukan siapa yang akan memimpin mereka 5 tahun kedepan. Hasil PILKADA DKI juga akan menentukan juga nasib Indonesia 5 tahun kedepan, bukan Gubernur DKI yang menang tapi dari "gambaran" pikiran dan hati orang -orang akan mengajukan calon pemimpin Indonesia 2014. Â Marilah kita tunggu "keputusan" orang-orang yang tinggal di Jakarta apakah tepat atau tidak?. Sedangkan kondisi saat berlangsungnya PILKADA DKI sudah memberikan "gambaran" kondisi saat ini dimana "pemimpin" mulai berbeda "sikap" dengan rakyat.
Partai Besar yang dipimpin oleh orang besar lebih memilih orang besar untuk tetap menjadi orang besar. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah partai pendukung kedua pasangan 83 % vs 17 %. Semoga hal ini tidak menjadi gambaran tentang Indonesia kedepan. Â PILKADA DKI bisa juga menjadi peringatan bagi pemimpin-pemimpin bangsa dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi dimasyarakat secara umum.
20 September 2012 bukan hanya pertarungan 2 pasangan, bukan hanya pertarungan parpol, akan tetapi merupakan pertarungan bagi rakyat dalam menyampaikan keputusan.
