Mohon tunggu...
Politik

"Penyakit"

31 Oktober 2016   00:22 Diperbarui: 31 Oktober 2016   00:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tak tampak rendah secara penampilan fisik, tapi bisa tampak menjijikkan secara perilaku. Penyakit ini beda-beda tipis saja, sebetulnya. Kalau bercakak, akan lama sudahnya. Tak ada yang dapat melerai. Sumber ilmu sama, sudut pandangnya berbeda, malah bertolak-belakang.

Menariknya, ada pula orang-orang yang tidak khusus belajar ilmu agama, ilmu agamanya pas-pasan saja, tapi tindak-tanduk dan penampilannya seperti masyaikh-masyaikh agung, dan tak segan-segan pula, meletakkan fatwa. Ini orang yang sekadar mendapat rasa, tapi ilmu masih jauh.

Sebenarnya, Anis Matta juga belajar ilmu agama, bahkan sejak kecil. Mungkin karena itu, penampilannya, tidak seperti masyaikh-masyaikh kebanyakan, untuk menghindar dari "penyakit-penyakit" itu. Tak juga, seperti Kiai Mbeling, seperti sebutan buat Cak Nun, Emha Ainun Nadjib.

Penampilan Anis Matta, biasa-biasa saja. Cenderung gaul dan trendy, kekinian. Maka itu, di PKS disebut Faksi Kesejahteraan, sebagai pembeda dengan Faksi Keadilan yang berkuasa kini. Meski secara keilmuan, Anis Matta tak kalah. Malah dalam beberapa hal jauh melebihi yang lain.

Tapi, saat krisis melanda PKS, Anis Matta melepaskan semua itu. Jabatan, pernak-pernik, pakem-pakem dilepas. Tidak berubah menjadi penyakit atas penampilannya. Dia mudah melepas apa yang dianggap orang sebagai posisi empuk. Dia pergi, entah kemana? Banyak yang bertanya: Daeng, dimana dirimu kini? Kapan lagi bercerita? Cerita akhir-akhir ini banyak pengulangan dan sudah usang, busuk.

Erizal -Kolumnis Harian Singgalang, Sumatera Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun